9+ Pakaian Adat Kalimantan Timur : Nama, Gambar dan Penjelasan

Pakaian Adat Kalimantan Timur – Kebudayaan di Indonesia sangat beraneka ragam. Budaya-budaya tersebut merupakan kekayaan bangsa kita sendiri. Salah satu budaya khas Indonesia berasal dari Kalimantan Timur, budaya tersebut berupa pakaian adat Kalimantan Timur.

Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas bersama-sama mengenai pakaian adat Kalimantan Timur. Mulai dari beraneka ragam jenis pakaian beserta ciri khas dan keunikan dari pakaian tradisional tersebut.

Untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai pakaian adat Kalimantan Timur, yuk scroll ke bawah dan simak artikel di bawah ini.

Pakaian Adat Kalimantan Timur


Pakaian Adat Kalimantan Timur

Pakaian Adat Kalimantan Timur
Pakaian Adat Kalimantan Timur
@https://seringjalan.com/

Pakaian adat Kalimantan Timur merupakan pakaian tradisional yang biasa dikenakan oleh suku bangsa yang mendiami tanah Kalimantan Timur, kelompok suku tersebut meliputi suku Kutai, suku Dayak, dan suku Banjar.

Keberagaman suku yang beragam juga  membuat kebudayaan di provinsi Kalimantan Timur begitu beraneka ragam. Tidak hanya busana yang khas dan unik, melainkan juga busana tersebut menjadi identitas dari setiap kelompok suku.


Nama Pakaian Adat Kalimantan Timur

Pakaian adat Kalimantan Timur dibedakan menjadi beberapa jenis. Setidaknya terdapat 9 jenis pakaian yang berasal dari Kalimantan Timur yang meliputi.

Pakaian adat Dayak Ngaju, pakaian adat Kustin, pakaian adat Miskat, pakaian adat Dayak Bulang Kuurung, pakaian adat Bulang Burai King, pakaian adat Sapei Sapaq, pakaian adat Takwo, pakaian adat Antakusuma, dan sarung khas Samarinda.

Untuk mengetahui kesembilan dari jenis pakaian adat Kalimantan Timur tersebut dapat diamati selengkapnya sebagai berikut:

No Macam Macam Pakaian Adat Kalimantan Timur
1 Pakaian Adat Dayak Ngaju
2 Pakaian Adat Kustin
3 Pakaian Adat Miskat
4 Pakaian Adat Dayak Bulang Kuurung
5 Pakaian Adat Bulang Burai King
6 Pakaian Adat Sapei Sapaq
7 Pakaian Adat Takwo
8 Pakaian Adat Antakusuma
9 Sarung Khas Samarinda

1. Pakaian Adat Dayak Ngaju

Pakaian Adat Dayak Ngaju
Pakaian Adat Dayak Ngaju
@https://www.celebes.co/

Pakaian adat Kalimantan Timur yang pertama adalah pakaian adat Dayak Ngaju. Pakaian ini memang lebih banyak ditemui di Kalimantan Tengah, sebab suku Dayak Ngaju lebih banyak dominan tinggal di Kalimantan Tengah dibandingkan di Kalimantan Timur.

Akan tetapi, pakaian khas ini tetap diabadikan di tanah Kalimantan Timur, karena kehadiran suku Dayak Ngaju justru memberikan corak baru bagi kebudayaan di tanah Kalimantan Timur.

Pakaian adat Kalimantan Timur jenis pertama ini biasa dibuat dari bahan material kayu menyamun atau kulit siren yang kemudian dibentuk dan diberi corek serta warna khas Dayak.

Bahan tersebut berasal dari alam dan warna yang digunakan juga berasal dari alam. Hal ini dimaksudkan agar membuat tampilannya menjadi lebih cantik dan menawan.

Keragaman motif yang dihias biasanya terinspirasi dari keyakinan masyarakat suku Dayak. Tidak hanya kayu, suku Dayak Ngaju juga terkadang membuat pakaian adat dari bahan serat alami yang dibuat menjadi tenun yang halus. Membuatnya semakin unik dan cantik khas suku Dayak.

Busana untuk Wanita Dayak

Pakaian ini dibedakan berdasarkan jenis kelamin yang memakainya. Para perempuan Dayak Ngaju biasa mengenakan pakaian adat berbentuk rok, rompi dan ikat kepala. Ikat kepala khas tersebut dihiasi dengan bulu Enggang sebagai ciri khas dan identitas suku Dayak.

Pada bagian leher wanita Dayak diberi hiasan berupa kalung manik-manik. Serta pada tangan mereka dihiasi dengan gelang manik-manik yang melingkari kedua pergelangan tangan.

Busana untuk Pria Dayak

Disisi lain, untuk para pria Dayak biasa mengenakan kain penutup panjang yang dililitkan di bagian pinggang sampai menjulur ke bawah lutut pria dewasa. Mereka juga menutupi dada mereka dengan rompi khas Dayak. Kemudian tak lupa juga mereka mengikat kepala dengan hiasan aksesoris bulu Enggang.

Meskipun seorang pria Dayak, mereka juga menghias lehernya dengan kalung manik-manik. Kemudian apa perbedaan antara busana wanita dan pria? Hal tersebut dapat diamati pada mandau yang merupakan senjata tradisional berupa perisai kayu khas suku Dayak.

2. Pakaian Adat Kustin

Pakaian Adat Kustin
Pakaian Adat Kustin
@https://pariwisataindonesia.id/

Pakaian adat Kalimantan Timur merupakan pakaian yang beraneka ragam dan khas. Salah satunya adalah pakaian adat Kustin. Pakaian tradisional jenis ini merupakan pakaian yang biasa dikenakan oleh suku Kutai. Baju ini tergolong jenis baju takwo untuk pengantin.

Pakaian adat Kustin mengandung makna kebesaran. Sehingga tidak heran, jika pakaian adat Kustin cenderung pakaian untuk golongan masyarakat menengah ke atas.

Biasanya pakaian ini dikenakan pada saat upacara adat pernikahan. Nama kustin diambil dari bahasa daerah Kutai yang memiliki makna berarti busana.

Sejak zaman dahulu hingga sekarang, pakaian Kustin masih dijaga kelestariannya, yakni dengan cara menggunakan pakaian adat ini untuk melangsungkan upacara adat pernikahan khas Kalimantan Timur.

Keunikan dari busana tradisional ini adalah ciri khasnya yang terlihat mewah dan elegan karena menggunakan bahan pilihan, yakni bahan beludru hitam. Hal inilah yang membuat pakaian Kustin sangat cocok dikenakan sebagai busana pernikahan.

Busana untuk Pria

Pakaian adat Kalimantan Timur ini umumnya dibuat dari bahan bagah beludru. Pakaian ini juga khas dengan warna hitam sebagai warna dasar dari busananya. Serta bagian lengan dibuat berlengan panjang dengan kerah yang tinggi.

Kemudian di bagian dada dan kerah leher ditambahkan pasmen sebagai aksesoris hiasan pakaian tersebut. Disisi lain, untuk para kaum pria umumnya kustin akan dipadu padankan dengan celana hitam yang panjang menjuntai sampai ke mata kaki. Terdapat pula dodot rambut bundar yang memiliki hiasan lambang Wapen.

Busana untuk Wanita

Sebagai pembeda antara baju Kustin untuk pria dan wanita, biasanya disematkan motif corak yang berbeda antara keduanya.

Untuk wanita, kustin diberi tambahan kelibun kuning di puncak bagian belakang. Kelibun ini dibuat dari bahan material kain sutera. Mereka kaum wanita juga kerap menghias rambutnya dengan aksesoris yang menyerupai sanggul khas Jawa.

Pakaian wanita biasa memakai sanggul atau gelung kutai, dan dimasukkan gerak gempa atau kembang goyang dari logam yang disepuh dengan emas. Pakaian ini cenderung tertutup, sehingga cocok diperuntukkan bagi wanita beragama Islam.

3. Pakaian Adat Miskat

Pakaian Adat Miskat
Pakaian Adat Miskat
@https://www.orami.co.id/

Pakaian adat Miskat merupakan salah satu pakaian adat Kalimantan Timur. Pakaian tradisional ini adalah pakaian dengan model desain semacam baju di zaman Tiongkok kuno. Desainnya unik dan menarik.

Pemerintah provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan bahwa pakaian adat Miskat sebagai baju PNS Kalimantan Timur. Pakaian ini hanya boleh dikenakan pada hari-hari tertentu. Hal ini didukung dengan wujud dan desainnya yang semi-casual membuat pakaian adat Kalimantan Timur ini sangat cocok dikenakan untuk acara atau perayaan tertentu.

Busana untuk Pria

Pakaian adat Miskan untuk para laki-laki yakni berupa baju dengan lengan panjang dengan dilengkapi kancing dengan desain miring dari arah kanan ke arah kiri. Sementara untuk bagian bawahannya berupa celana panjang.

Ketika sedang mengenakan pakaian Miskat, para pria Kutai juga melengkapinya dengan penutup kepala atau juga dikenal dengan kopiah.

Busana untuk Wanita

Sementara pakaian adat Kalimantan Timur jenis Miskat yang biasa dikenakan oleh para wanita berupa baju dengan lengan panjang. Berbeda dengan baju laki-laki yang arah kancingnya dari kanan ke kiri, sedangkan baju untuk wanita justru desain kancingnya miring dari arah kiri ke arah kanan.

Serta untuk bawahannya, para wanita Kutai biasa mengenakan rok kurung panjang yang dililitkan dari pinggang hingga menjuntai sampai ke mata kaki wanita dewasa.

4. Pakaian Adat Dayak Bulang Kuurung

Pakaian Adat Dayak Bulang Kuurung
Pakaian Adat Dayak Bulang Kuurung
@https://www.celebes.co/

Pakaian adat Kalimantan Timur selanjutnya adalah pakaian adat Dayak Bulang Kuurung. Pakaian tradisional yang satu ini menambah keunikan kebudayaan di provinsi Kalimantan Timur.

Pakaian adat Dayak dibagi menjadi beberapa jenis, Bulang Kuurung ini akan dibedakan berdasarkan pada desain lengannya. Ada busana yang sengaja didesain tanpa lengan, busana dengan lengan panjang atau lengke, serta ada juga busana dengan lengan pendek atau dokot tangan.

Baju adat ini merupakan pakaian yang paling sering dikenakan oleh dukun yang ada di Kalimantan Timur.

5. Pakaian Adat Bulang Burai King

Pakaian Adat Dayak Bulang Burai King
Pakaian Adat Dayak Bulang Burai King
@https://www.celebes.co/

Jika pakaian Bulang Kuurung biasa dikenakan para dukun, maka pakaian adat Kalimantan Timur Bulang Burai King biasa dikenakan ketika upacara adat.

Yang membuat pakaian tradisional ini unik adalah ciri khasnya yang terlihat mencolok. Hal ini didukung dengan adanya hiasan aksesoris manik-manik dan juga bulu burung Enggang.

Bulu Burung  Enggang ini akan dikenakan pada bagian kepala dan ditata dengan rapi, sehingga membuat pakaian adat Bulang Burai King terlihat lebih menawan dengan perpaduan manik-manik khas dan juga bulu burungnya.

6. Pakaian Adat Sapei Sapaq

Pakaian Adat Sapei Sapaq
Pakaian Adat Sapei Sapaq
@https://www.celebes.co/

Pakaian adat Kalimantan Timur berikutnya adalah pakaian adat Sapei Sapaq. Pakaian tradisional ini merupakan pakaian yang biasa dikenakan oleh suku Dayak Kenyah. Suku Dayak Kenyah sendiri adalah bagian dari suku Dayak yang mayoritas menghuni kawasan wilayah Kalimantan Timur.

Pakaian adat suku Dayak cukup populer, dimana baju adat Ta’a baju tradisional khusus diperuntukkan bagi wanita. Sedangkan baju adat Sapei Sapaq merupakan busana yang digunakan khusus oleh kaum pria suku Dayak Kenyah.

Baju atasan adat ini berbentuk seperti rompi yang dipadu padankan dengan bawahan yang berupa cawat atau juga dikenal dengan abet kaboq. Bagian bawahan baju tradisional ini berbentuk seperti celana pendek ketat. Serta tidak lengkap tanpa ditambahkan dengan mandau yang diikatkan di bagian pinggang.

Untuk para wanita yang mengenakan baju adat da’a. Mereka menambahkan ikat kepala dari pandan, serta baju atasan yang dikenal dengan sapei inog dan bawahannya mereka kenakan rok yang biasa dikenal dengan ta’a.

Ikat kepala yang terbuat dari pandan tersebut biasa dipakai oleh para orang tua lengkap dengan baju atasan dan baju bawahan. Baju atasan ini semakin indah karena dihiasi dengan manik-manik dengan beraneka ragam warna, serta ditambahkan dengan corak motif khas suku Dayak Kenyah.

Corak yang digambarkan pada pakaian adat Kalimantan Timur ini terinspirasi dari kearifan alam yang ada. Corak motif ini menggambarkan motif-motif tumbuhan dan juga hewan. Gambar corak ini yang nantinya akan menentukan strata sosial bagi si pemakai pakaian tradisional tersebut.

Bagi kalangan bangsawan, corak burung Enggang atau harimau biasa menghiasi pakaian mereka. Sementara bagi kalangan rakyat biasa menggunakan pakaian dengan motif corak berupa tumbuhan. Serta untuk kain dasar untuk membuat pakaian adat Kalimantan Timur ini mayoritas dibuat dengan kain berwarna hitam.

7. Pakaian Adat Takwo

Pakaian Adat Takwo
Pakaian Adat Takwo
@https://www.orami.co.id/

Pakaian adat Kalimantan Timur yang merupakan warisan dari Kesultanan Kutai disebut dengan baju Takwo. Dahulu diceritakan bahwa pakaian tradisional ini hanya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan maupun tokoh kerajaan, namun seiring berjalannya waktu masyarakat umum juga diperbolehkan untuk memakainya di momen tertentu.

Pakaian adat Takwo sendiri dibedakan menjadi 3 macam, yakni baju takwo biasa, baju takwo kustim dan baju takwo sebelah. Busana takwo untuk laki-laki disebut baju takwo laki, dan untuk perempuan disebut dengan baju takwo bini.

Busana Takwo Laki

Baju takwo laki merupakan busana berupa jas tertutup dengan berkerah tinggi. Baju ini berbentuk bagian depan lebih panjang sedikit dari garis tengah baju ke kanan dengan hiasan berupa kancing emas.

Baju tradisional ini juga ditambahkan bordiran emas di bagian kerah, dan kancing untuk menambahkan kesan mewah dan elegan.

Pada bagian muka baju juga digantungkan rantai khas yang berwarna emas. Rantai ini menggantung dari bagian kantong di dada dan terhubung ke lubang kancing kedua. Rantai khas juga dibuat beragam sesuai motif khas Kalimantan Timur.

Para kaum pria biasanya mengenakan celana kain sebagai bawahan baju takwo ini. Celana panjang umumnya dibuat berwarna hitam untuk menyesuaikan baju takwo yang dikenakan.

Bagian luar celana, ditambahkan dodot yang dililitkan dari pinggang hingga ke batas lutut pria dewasa. Kain dodot yang digunakan merupakan kain batik yang bermotif. Kain di bagian depan sebelah kanan, biasanya dilipat sebanyak 7 lipatan.

Kemudian tidaklah lengkap baju takwo tanpa adanya penutup kepala. Biasanya masyarakat Kalimantan Timur mengenakan songkok khas Kutai dengan hiasan 2 kancing di bagian kanan dan kirinya sebagai penutup kepala. Mereka juga kerap mengenakan sepatu pantofel berwarna hitam untuk menambah kesan wibawanya.

Busana Takwo Bini

Berbeda dengan takwo laki, baju takwo bini merupakan baju adat yang biasa dibuat dengan bahan material kain brokat ada juga baju dengan bahan kain polosan. Baju ini bermodel serupa dengan kebaya berkerah tinggi dan lebih tertutup.

Busana takwo bini juga ditambahkan lidah di bagian depan, serta dilengkapi dengan kancing emas di bagian sisi kanan dan kiri baju tradisional tersebut.

Para wanita Kalimantan timur biasanya mengenakan baju takwo bini dengan memadu padankan dengan kain batik bermotif. Kain ini dibuat dengan bermodel semacam rok kebaya dengan bagian ujung sebelah kanan ditambahkan rumbah berwarna emas.

Tidaklah lengkap seorang wanita mengenakan pakaian adat tanpa dihiasi perhiasan. Mereka biasanya menambahkan aksesoris pelengkap baju takwo bini dengan  kalung berwarna emas dan berhiaskan permata, di bagian tengahnya terdapat bros khas Kalimantan. Ujung kalung tersebut dimasukkan ke dalam lubang kancing baju.

Sedangkan untuk bagian kepala, biasanya para wanita menata rambut dengan sanggul berbentuk gelung siput dan condong ke arah atas. Kemudian mereka menambahkan hiasan bunga melati yang tersusun karang jagong serta ditancapkan kembang goyang di bagian sanggul tersebut.

8. Pakaian Adat Antakusuma

Pakaian Adat Antakusuma
Pakaian Adat Antakusuma
@https://budaya-indonesia.org/

Pakaian adat Antakusuma merupakan salah satu pakaian adat Kalimantan Timur. Pakaian ini kerap dikenal dengan sebutan Kutai Kuning yang merupakan baju pengantin kebesaran kerajaan Kutai Kartanegara.

Dahulu, umumnya pakaian adat Kalimantan Timur ini hanya dikenakan keturunan ningrat kerajaan, namun sekarang ini masyarakat dari kalangan umum juga bisa memakainya.

Sesuai dengan namanya kutai kuning, busana adat ini memiliki warna dasar kuning dengan aksesoris pelengkap berwarna keemasan.

Jika dilihat dari model dan atributnya, pakaian adat Kalimantan Timur ini mendapat banyak pengaruh dari luar, seperti budaya Tiongkok, Arab, serta beberapa daerah yang ada di tanah Sumatera seperti Bugis, Palembang, serta Kutai sendiri.

Pakaian adat ini dibuat dari bahan material kain sutra berwarna kuning tanpa leher dan berlengan pendek. Pada pengantin perempuan yang mengenakan pakaian khas ini biasanya terdapat hiasan yang disebut kelibun pada bahunya.

Pada pengantin laki-laki, biasanya dikenakan bagian bawah berupa celana sekonceng yang dipasang saling menumpuk dengan selembar kain tenun berbahan sutera atau dikenal tapeh halang. Kemudian ditambahkan hiasan berupa helai kain yang dipasang berjajar mengelilingi pinggang.

Sementara pada pengantin wanita biasa mengenakan tapih halang dari kain songket. Kain ini dibuat dengan desain longgar seperti rok panjang yang dipenuhi hiasan berupa tapeh pasak. Kedua pinggang mempelai pengantin juga diikat dengan ikat pinggang yang biasa dikenal dengan sebutan selepe atau pending emas.

Baca Juga: Pakaian Adat

9. Sarung Khas Samarinda

Sarung Khas Samarinda
Sarung Khas Samarinda
@https://www.wisatakalimantan.com/

Pakaian adat Kalimantan Timur juga tidaklah lengkap tanpa adanya sarung khas Samarinda. Sarung ini juga biasa dikenal dengan tajong Samarinda yang merupakan kain tenun khas Kalimantan Timur.

Sejarah dari sarung ini menceritakan bahwa sarung ini dibawa oleh suku Bugis dari Sulawesi yang suka mencari suaka ke kerajaan Kutai Kartanegara di zaman dahulu.

Sarung Samarinda dibuat dengan alat tenun tradisional yang keseluruhannya dikerjakan dengan tangan manusia secara tradisional.

Keunikan dari sarung ini terdapat pada warna dan motifnya yang beraneka ragam. Warna yang mendominasi kain khas Kalimantan Timur ini adalah warna-warna tua dan kontras, seperti warna hitam, putih, merah, ungu, biru laut, dan hijau.

Sedangkan untuk motif dari sarung ini terdapat lebih dari 30 motif khas Samarinda. Beberapa motif diantaranya adalah

  1. Lebba Suasa
  2. Belang Hatta (kamummu)
  3. Anyam Palupuh (tabba)
  4. Assepulu Bolong
  5. Billa Takkajo
  6. Garanso, Burica
  7. Sabbi
  8. Belang Suharto
  9. Belang Sukarno (Kudara)
  10. Rawa-rawa Masak
  11. Pucuk rebung
  12. Coka manippi
  13. Belang Negara
  14. Kuningsau,
  15. Belang Pengantin (Siparape)

Diantara sekian motif di atas, motif Sabbi dan Pucuk Rebung merupakan motif yang biasa diperuntukkan bagi kaum perempuan. Biasanya sarung ini dikenakan dengan selendang yang senada dengan corak sarung tersebut.

Sarung samarinda sendiri merupakan sarung yang biasa dikenakan sebagai pelengkap pakaian adat Kalimantan Timur, bahkan juga kerap dikenakan sebagai baju resmi dan modern.


Penutup Pakaian Adat Kalimantan Timur

Demikian penjelasan mengenai pakaian adat Kalimantan Timur lengkap dengan ragam jenis beserta keunikannya. Pakaian tradisional ini juga menambah ragam pakaian tradisional yang dimiliki bangsa kita, bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, jangan pernah lelah untuk terus belajar tentang kebudayaan yang dimiliki bangsa kita ya. Agar kita semakin mengenal budaya bangsa dan semakin mencintai bangsa kita.


Pakaian Adat Kalimantan Timur
sumber referensi:

@https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-kalimantan-timur/
@https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-kalimantan-timur/
@https://id.wikipedia.org/wiki/Busana_tradisional_adat_Dayak#Busana_Suku_Kutai

Tinggalkan komentar