Rumah Adat Betawi : Nama, Gambar, Keunikan dan Penjelasan

Rumah Adat Betawi – Indonesia memiliki beragam rumah tradisional sebagai kekayaan bangsa. Salah satu rumah tradisional yang dimiliki Indonesia berasal dari Jakarta, masyarakat setempat menyebutnya rumah adat Betawi.

Rumah adat Betawi memiliki ciri khas dan keunikannya, sehingga tak heran rumah Betawi masih dijaga kelestariannya bahkan sampai saat ini.

Bagaimana karakteristik rumah Betawi? Dan keunikan apa yang membuat rumah betawi masih eksis sampai saat ini? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak penjelasannya dengan membaca artikel ini sampai tuntas ya.

Rumah Adat Betawi


Rumah Adat Betawi

Rumah adat Betawi merupakan rumah hasil akulturasi budaya daerah dengan budaya internasional. Budaya daerah diantaranya adalah budaya Jawa dan Sunda. Sedangkan budaya internasional adalah budaya dari negara-negara China, Arab, dan Eropa.

Pengaruh Sunda dan Jawa dapat diamati pada bentuk rumah Betawi yang menyerupai rumah Joglo yang berasal dari Jawa, serta bentuk rumah Betawi berbentuk panggung yang juga menyerupai rumah panggung dari Sunda.

Sedangkan pengaruh dari China, Eropa, dan Arab membuat rumah Betawi memiliki hiasan ornamen yang berada di bagian pintu dan jendela rumah tradisional Betawi.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang bentuk rumah Betawi, dapat diamati pada penjelasan sebagai berikut:


Sejarah Rumah Adat Betawi

Betawi merupakan salah satu suku di Indonesia yang kehadirannya telah ada sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, yakni pada tahun 1930.

Etnis atau suku Betawi diartikan sebagai penduduk yang mendiami wilayah Jakarta. Penduduk ini sebenarnya merupakan gabungan dari suku di penjuru Indonesia, seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Makassar.

Masyarakat suku Jawa, Sunda, Bali, dan Makassar yang berada di Jakarta kemudian menikah dan menjadi cikal bakal munculnya masyarakat dengan budaya baru, yakni suku Betawi.


Filosofi Rumah Adat Betawi

Tampilan Serambi Depan Rumah Betawi Yang Dilengkapi Pagar
Tampilan Serambi Depan Rumah Betawi yang Dilengkapi Pagar
@Pinterest.com

Dibalik pembangunan rumah adat Betawi, tersimpan makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Ada keunikan bagian rumah Betawi yang mengandung makna tertentu.

Seperti pada bagian serambi yang dibuat luas dan tidak adanya kamar mandi di bangunan rumah tradisional Betawi. Untuk mengetahui makna filosofis kedua bagian tersebut, mari kita simak penjelasan berikut ini:

  • Makna Teras Luas pada Rumah Adat Betawi

Teras depan yang luas dimaknai sebagai sifat keterbukaan bagi pemilik rumah dalam menyambut orang baru dan tamu yang datang ke rumah Betawi. Keterbukaan ini merupakan cerminan karakter dari konsep pluralisme yang dapat menghargai perbedaan suku maupun agama.

Hal ini didasari dari budaya Betawi yang merupakan akulturasi dari berbagai budaya dan menerima perbedaan yang ada.

Serambi depan juga dilengkapi dengan pagar yang mengelilingi rumah Betawi. Pagar ini sebagai simbol pelindung bagi penghuni rumah Betawi dari segala marabahaya dan pengaruh negatif dari luar rumah.

  • Rumah Adat Betawi Tidak Dilengkapi Kamar Mandi

Siapa sangka bahwa rumah tradisional Betawi sendiri tidak dilengkapi dengan ruang kamar mandi. Hal ini dikarenakan kamar mandi merupakan ruang yang dibangun secara terpisah dari bangunan utama rumah Betawi.

Membangun kamar mandi secara terpisah dari bangunan utama merupakan tindakan yang diharapkan agar pemilik rumah dapat hidup bersih secara lahir dan batin. Mereka berharap bahwa kotoran perlu disingkirkan dari bagian utama rumah.

Baca Juga: Rumah Adat Gadang

Karakteristik Ruangan Rumah Adat Betawi

Bagian Bagian Rumah Adat Betawi
Bagian-bagian Rumah Adat Betawi
@pinterest.com

Karakteristik rumah adat Betawi terbagi menjadi beberapa ruang. Pembagian ruang pada rumah Betawi didasarkan pada nilai filosofi yang terkandung dan menjadi kepercayaan masyarakat Betawi. Berikut adalah penjelasan mengenai karakteristik pembagian ruang pada bangunan rumah tradisional Betawi:

  • Serambi Depan

Serambi depan merupakan bagian terdepan dari bangunan rumah Betawi. Bagian ini merupakan teras rumah yang digunakan sebagai tempat menerima dan menjamu tamu.

Pada bagian serambi biasanya dilengkapi dengan kursi atau dipan yang dibuat dari bahan kayu berkualitas, seperti kayu jati atau kayu bambu.

Karena digunakan untuk menjamu tamu, maka ruang ini selalu dipastikan dalam keadaan bersih dan rapi, sehingga pemilik rumah selalu membersihkannya setiap hari untuk menghormati tamu agar nyaman datang ke rumah mereka.

Bagi masyarakat Betawi, gejongan pada teras dianggap sakral dan keramat. Karena terdapat tangga masuk yang disebut balaksuji, yakni menghubungkan rumah dengan teras luar.

  • Paseban/ Kamar Tamu

Paseban atau juga dikenal dengan kamar tidur merupakan kamar tidur yang dikhususkan bagi tamu yang datang menginap. Namun, kamar ini juga difungsikan sebagai tempat beribadah jika tidak ada tamu yang datang bertamu.

  • Pangkeng/ Ruang Keluarga

Ruang keluarga merupakan salah satu bagian ruang penting bagi masyarakat Betawi. Karena ruang ini dapat mempererat hubungan antara keluarga, di sana keluarga dapat berkumpul dan bercanda bersama keluarga.

  • Kamar Tidur

Ruang kamar tidur pada rumah adat Betawi diperkirakan jumlahnya sangat banyak. Dan salah satu ruang tidur dibangun dengan cukup luas, karena ruang tersebut diperuntukkan bagi sang pemilik dan kepala rumah tangga. Biasanya kamar ini dikenal sebagai kamar utama rumah Betawi.

  • Srondoyan/ Dapur

Bagian lainnya pada rumah Betawi adalah dapur. Bagian ini juga biasa disebut dengan Srondoyan, yakni berarti bagian dapur pada bagian belakang rumah.

Rumah Betawi memiliki dapur yang biasa digunakan masyarakat Betawi untuk memasak dan juga digunakan untuk ruang makan bersama keluarga.


Jenis-jenis Rumah Adat Betawi

Rumah tradisional Betawi memiliki beberapa jenis, ada jenis rumah Kebaya, rumah Panggung, rumah Gudang, dan rumah Joglo. Keempat jenis rumah Betawi ini akan kita uraikan satu persatu sebagai berikut:

 

No Rumah Adat Betawi
1 Rumah Kebaya/ Rumah Bapang
2 Rumah Panggung
3 Rumah Gudang
4 Rumah Joglo

 

  • Rumah Kebaya/ Rumah Bapang

Rumah Tradisional Kebaya
Rumah Tradisional Kebaya
@jakarta-tourism.go.id

Rumah Kebaya merupakan salah satu jenis rumah adat Betawi. Nama rumah Kebaya dipilih karena rumah ini memiliki atap yang berbentuk menyerupai pelana yang dilipat dan ketika dilihat dari samping maka tampak seperti lipatan kebaya.

Salah satu keunikan rumah Kebaya atau rumah Bapang adalah memiliki teras luas yang biasa digunakan untuk menjamu tamu dan juga sebagai tempat bersantai bersama keluarga.

Rumah adat Kebaya dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan sifatnya, yaitu bagian depan yang bersifat semi publik dan bagian belakang lebih bersifat pribadi. Hal ini dimaksudkan bahwa rumah Kebaya bagian depan dapat dilihat dari orang luar betapa asri dan sejuk rumah tersebut. Sedangkan bagian belakang hanya dapat orang-orang dekat dari pemilik rumah.

Dahulu, masyarakat Betawi biasa membangun sumur di bagian depan rumah dan pemakaman keluarga di samping rumah. Serta terdapat panel-panel yang dapat dibuka dan digeser di setiap dindingnya.

  • Rumah Panggung

Rumah Tradisional Panggung
Rumah Tradisional Panggung
@arsitag.com

Semacam dengan rumah panggung berasal dari Sunda, salah satu jenis rumah adat Betawi berikutnya adalah rumah panggung. Rumah Panggung juga memiliki kolong di bagian bawah sehingga rumah memiliki bagian dua lantai.

Selain itu, keunikan rumah Panggung adalah mempunyai atap yang berbentuk Bapang, Joglo, dan lainnya. Rumah Panggung Betawi memiliki ciri khas Balaksuji, yaitu memiliki tangga yang berada di depan rumah karena untuk menolak bala serta sebagai media menyucikan diri sebelum masuk ke dalam rumah tersebut.

Rumah adat Panggung biasa dibangun di daerah pesisir, sehingga sering berpotensi mengalami banjir. Oleh karena itu rumah dibangun dengan kolong yang tinggi agar tidak tergenang air banjir.

  • Rumah Gudang

Rumah Tradisional Gudang
Rumah Tradisional Gudang
@pinterest.com

Rumah gudang merupakan salah satu rumah adat Betawi yang memiliki bentuk segi empat yang memanjang dari depan ke belakang.

Pada zaman dahulu, rumah Gudang merupakan rumah adat Betawi yang banyak dibangun di daerah pedalaman. Rumah ini dibangun dengan arsitektur asli dan tidak mendapat pengaruh budaya luar karena lokasinya yang terpencil di pedalaman.

Atap rumah Gudang dibangun dengan berbentuk pelana, tapi ada juga yang dibuat dengan bentuk perisai. Kedua jenis atap itu terdiri dari rangka kuda-kuda dengan ditambahkan satu elemen atap yang kemudian disebut dengan Jure atau Jurai.

Rumah tradisional Gudang memiliki struktur kuda-kuda dengan sistem yang kompleks. Hal ini dikarenakan terdapat Ander yang merupakan dua batang tekan miring yang saling bertemu pada sebuah batang tarik tegak.

Sistem ini kemudian yang membuat ciri khusus rumah Gudang Betawi menjadi unik dan berbeda dari rumah adat lainnya. Sistem yang diterapkan pada rumah Gudang merupakan sistem yang diadaptasi dari budaya Belanda.

Dan pada bagian depan rumah Gudang, terdapat sepenggal atap miring yang disebut dengan Topi, Dak, atau Markis. Atap miring ini berfungsi sebagai media untuk menahan cahaya matahari atau karena hujan pada ruang hujan yang terbuka.

Rumah Gudang memiliki beberapa bagian ruang, seperti ruang depan (serambi depan), ruang tengah (ruang dalam), dan ruang belakang. Pada zaman dahulu, ruang depan berisi balai-balai, tapi saat ini ruang depan diisi dengan meja kursi untuk menjamu tamu yang datang.

Sedangkan ruang tengah berisi kamar tidur, kamar makan, dan pendaringan untuk menyimpan barang atau sembako. Kamar tidur rumah Betawi ada dua macam, ada yang terbuka ada juga kamar yang tertutup dengan dinding pembatas.

Kamar depan biasanya digunakan oleh anak perempuan keluarga pemilik rumah, sementara anak laki-laki biasanya di balai-balai serambi depan. Serta ruang belakang digunakan masyarakat Betawi untuk memasak dan menyimpan kebutuhan dan alat pertanian.

Baca Juga: Rumah Adat
  • Rumah Joglo

Rumah Tradisional Joglo
Rumah Tradisional Joglo
@rimbakita.com

Rumah Joglo merupakan salah satu jenis rumah adat Betawi yang merupakan rumah dengan pengaruh arsitektur Jawa.

Meski bangunannya menyerupai rumah Joglo di Jawa, namun rumah Joglo Betawi memiliki perbedaan. Rumah Joglo Betawi dilengkapi dengan kuda-kuda, sedangkan rumah Joglo Jawa memiliki struktur temu gelang atau payung.

Keunikan yang dimiliki dari sistem kuda-kuda rumah Joglo Betawi adalah menggunakan jenis kuda-kuda timur. Jenis kuda-kuda timur memiliki ciri khusus tidak seperti batang diagonal yang dibawa oleh budaya Belanda. Hal ini yang juga menjadi pembeda antara rumah Joglo dengan rumah Gudang khas Betawi.

Rumah adat Joglo Betawi dibangun dengan tanpa pintu belakang dan kamar-kamar. Serambi belakang rumah Joglo biasanya digunakan untuk menjamu tamu perempuan, sedangkan serambi depan digunakan untuk menjamu tamu laki-laki.

Pada bangunan rumah Joglo memiliki pintu masuk yang berada di samping rumah. Dan bagian ruang depan dan ruang utama dengan dilengkapi atap Joglo yang berbentuk bujur sangkar.


Orang juga bertanya

Rumah adat Betawi terbuat dari apa?

Mengapa rumah adat Betawi menggunakan bahan kayu?

Rumah Betawi terlihat seperti apa?

Serambi bagian depan pada rumah Betawi disebut apa?


Penutup

Demikian penjelasan mengenai rumah adat Betawi yang berasal dari Jakarta. Rumah Betawi dibangun dengan ciri khas dan keunikannya, sehingga menambah kekayaan budaya di Indonesia.

Menarik bukan? Ingin mengetahui keunikan lainnya tentang rumah adat di Indonesia? Yuk kunjungi artikel lainnya di romadecade, agar semakin mengenal Indonesia dan kekayaannya.


Rumah Adat Betawi
Sumber Refrensi:

@https://katadata.co.id/redaksi/berita/6125f6dac19a3/arsitektur-dan-makna-dari-rumah-adat-betawi
@https://www.orami.co.id/magazine/rumah-adat-betawi/
@https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5501627/mengenal-keunikan-4-jenis-rumah-adat-betawi
@https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-betawi-33365

Tinggalkan komentar