Alat Musik Gambus – Siapa sih yang tidak mengenal alat musik Gambus? Terlebih lagi, keberadaannya kini semakin populer sebab dibentuknya grup musik Gambus di tanah air, seperti grup musik Sabyan.
Nah, kali ini kita akan mempelajari bersama mengenai keistimewaan alat musik Gambus itu sendiri. Mulai dari sejarah asal muasalnya, sejarahnya di Indonesia, macam-macam kesenian Gambus, cara membuatnya, bahkan bagaimana cara memainkan alat musik Gambus.
Semua penjelasan lengkap tersebut telah penulis rangkum pada artikel di bawah ini. Jadi, segera scroll ke bawah dan simak penjelasannya sampai tuntas ya.
Pengertian Alat Musik Gambus
Alat musik Gambus sebenarnya adalah alat musik petik semacam mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Setidaknya alat musik jenis memiliki 3 senar sampai 12 senar. Sebuah pertunjukan musik yang menggunakan alat musik utama berupa Gambus, maka dinamakan dengan Orkes Gambus atau disebut dengan Gambus saja.
Orkes Gambus biasa mengiringi tarian tradisional khas Melayu, seperti tari Zapin dan Tari Jepen yang semuanya dibawakan oleh pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan ketika memainkan alat musik Gambus adalah dengan irama Timur Tengah serta temanya identik dengan tema keagamaan.
Sejarah Alat Musik Gambus
Sejarah alat musik gambus cukup beragam. Ketika masuk ke Indonesia, alat musik gambus mengalami banyak perjalanan sejarah dan budaya di beberapa daerah, baik itu di pulau Sumatera, Kalimantan, sampai daerah Gorontalo.
Sementara di luar negeri, alat musik Gambus juga mengalami perkembangan dan inovasinya di beberapa negara, seperti Turki dan India. Bahkan kerap dimainkan bersamaan dengan perpaduan budaya khas negara tersebut.
Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya mengenai perjalanan sejarah alat musik Gambus di Indonesia dan di luar negeri dapat disimak penjelasan berikut ini.
Sejarah Alat Musik Gambus di Indonesia
Pada abad ke-7 sampai abad ke 15-an, alat musik gambus dikenal sebagai kesenian masyarakat Melayu yang mendiami pesisir pantai, masuk bersama para pedagang Islam dari daerah Timur Tengah.
Para pedagang Timur Tengah masuk ke daerah Riau, sehingga meninggalkan pengaruh di bidang budaya dan kesenian. Kemudian kesenian Gambus serta tari Zapin mulai berkembang di masyarakat Melayu Riau khususnya di Pulau Bengkalis, Pulau Penyengat, dan Siak Sri Indrapura.
Selain di Riau, Gambus juga masuk ke pulau Kalimantan melalui kelompok masyarakat yang berasal dari Brunei Darussalam dan tinggal bersama masyarakat Melayu Sanggau lainnya yang ketika itu memiliki pusat di Desa Mengkiang.
Desa Mengkiang inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Kerajaan Sanggau dan sekarang menjadi Kabupaten Sanggau. Desa ini berada di alur sungai Sekayam atau dikenal juga sebagai anak sungai Kapuas.
Sementara itu, Gambus juga datang di Gorontalo dengan sebutan Gambusi. Gambus ini dibawa ke Provinsi Gorontalo oleh ulama dari Timur Tengah. Dinamakan Gambusi, karena masyarakat Gorontalo tidak bisa menyebutnya dengan nama Gambus, sehingga keluarlah dengan kata Gambusi.
Gambusi memiliki kesamaan dengan gambus pada umumnya, hanya saja dilengkapi dengan 7 dawai dan dimainkan dengan cara dipetik. Gambusi Gorontalo biasa dimainkan bersama Marwas dan Rebana di setiap pertunjukan seni.
Kemudian, pada tahun 1940, alat musik Gambus mengalami kejayaannya di Indonesia. Seorang perintis orkes gambus dari Arab yang bernama Syech Albar. Kemudian orkes Gambus yang terkenal dari Medan adalah bernama gambus El-Surayya dipimpin oleh Ahmad Baqi.
Sejarah Alat Musik Gambus di Luar Negeri
Asal usul alat musik gambus adalah berasal dari tanah Timur Tengah, tepatnya dari kawasan Jazirah Arab. Kemudian Gambus mulai dikenal di berbagai penjuru dunia, seperti Turki, Pakistan, dan negara-negara besar lainnya.
Alat musik gambus juga mudah masuk dan diterima di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan banyak kaum muda-mudi yang senang dan tertarik terhadap kesenian musik gambus. Bahkan dengan adanya alat musik gambus, membuat akulturasi budaya antara negara Arab dengan negara-negara sekitar terjalin harmonis.
Macam-macam Kesenian Gambus yang Tersebar di Dunia
Alat musik Gambus memang cukup terkenal sebagai alat musik khas Arab. Sehingga alat musik ini identik dimainkan dan disebarkan oleh tokoh ulama Arab maupun bangsawan yang beragama Islam.
Kemudian, karena kepopulerannya, alat musik Gambus akhirnya mengalami perkembangan dan inovasi dari segi bentuk, permainannya, macam-macam kesenian dan lain sebagainya. Nah, berikut adalah penjelasan mengenai macam-macam kesenian Gambus yang sudah tersebar di dunia.
No | Kesenian Gambus yang Tersebar di Dunia |
1 | Alat Musik Gambus Khas Timur Tengah |
2 | Alat Musik Gambus Khas Nusantara |
3 | Alat Musik Gambus Khas Melayu |
4 | Alat Musik Gambus Khas India |
5 | Alat Musik Gambus Khas Turki |
1. Alat Musik Gambus Khas Timur Tengah
Seperti yang diketahui bersama, asal usul Gambus yakni dari Timur Tengah, tepatnya di Jazirah Arab. Kesenian Gambus di Arab masih terjaga keasliannya sampai detik ini. Sebab mengingat Arab adalah tempat dimana Gambus pertama kali ditemukan.
Tidak seperti di beberapa daerah lain yang melakukan banyak perombakan alat musik Gambus, justru biasanya para penduduk Arab hanya memodifikasi bahan alat-alat musik Gambus yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
2. Alat Musik Gambus Khas Nusantara
Terkenal sebagai negeri yang kaya akan budaya dan suku yang mendiaminya, maka tidak heran jika ketika Gambus datang ke Indonesia kemudian mengalami inovasi dan pengembangan terhadap kesenian khas Timur Tengah ini.
Beberapa perubahan terjadi seperti mengganti lirik, dan juga beberapa tambahan alat musik seperti keyboard. Bahkan, dari segi instrumen juga kerap disesuaikan dengan selera musik masyarakat tanah air pastinya.
3. Alat Musik Gambus Khas Melayu
Tidak ketinggalan dengan masyarakat lainnya, masyarakat rumpun Melayu pun turut menciptakan tambahan keindahan dari kesenian musik orkestra gambus. Masyarakat Melayu sering kali menggelar berbagai macam pertunjukan yang tentunya melibatkan alat musik Gambus.
Bagi masyarakat Melayu, alat musik Gambus dibedakan menjadi dua yang meliputi Gambus ‘Ud dan Gambus Selodang. Kedua jenis Gambus Melayu ini memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan.
Pertama, Gambus ‘Ud merupakan jenis Gambus Melayu yang masih mempertahankan nuansa Timur Tengah. Sementara Gambus Selodang merupakan perpaduan antara budaya Timur Tengah dan Melayu.
4. Alat Musik Gambus Khas India
Seperti di beberapa daerah lainnya, di India juga mengalami perkembangan dan pembaharuan terhadap alat musik Gambus. Masyarakat India melakukan perubahan di berbagai sisi, bahkan masyarakat India juga kerap memasukkan unsur budaya India ke dalam kesenian alat musik Gambus.
Jika diamati dan dirasakan, alat musik Gambus dimainkan dengan menampilkan busana khas India pada saat konser Gambus. Dengan demikian, masyarakat India melakukan pertunjukan Gambus juga sembari mengenalkan budaya India kepada masyarakat setempat.
5. Alat Musik Gambus Khas Turki
Gambus khas Istanbul Turki juga tidak kalah menarik dan populer di kalangan kesenian musik. Kesenian tersebut diberi sentuhan kental akan budaya Turki yang kemudian menjadikan kesenian musik ini menjadi laris di kanca musik Asia.
Yang lebih menariknya, kesenian Gambus khas Turki adalah instrumen yang kerap dimainkan sebagai kesenian Gambus khas Arab. Hal ini dikarenakan perkembangan alat musik Gambus yang tidak lepas dari pertukaran dan akulturasi antara budaya Arab juga Turki.
Sehingga, wajar saja jika nada instrumen Gambus yang dihasilkan pun masih sama-sama berbau khas Timur Tengah dengan karakteristik nada khas negara Padang Pasir Arab.
Keunikan Pembuatan Alat Musik Gambus
Alat musik Gambus paling identik dengan keberadaan instrumen dawai Gambus. Dalam proses pembuatan alat musik Gambus ini cukup unik dan tidak memiliki aturan baku. Meskipun begitu, instrumen Gambus ini masih dinilai istimewa. Sehingga oleh beberapa adat masyarakat, alat musik jenis dawai ini tidak boleh diletakkan dengan sembarangan.
Khususnya, bagi alat musik Gambus yang telah dirabun, Gambus harus diletakkan di tempat khusus, yakni di tempat yang tinggi dengan dibungkus sebuah kain yang dibuat khusus untuk Gambus.
Adapun keunikan pembuatan alat musik Gambus dapat disimak melalui penjelasan berikut ini. Mulai dari penentuan ukuran dan bahan yang digunakan, sampai bagaimana cara membuat alat musik dawai khas Arab tersebut.
Ukuran dan Bahan Alat Musik Gambus
Gitar Gambus semacam ini biasa dibuat dengan sedikitnya 3 senar dan paling banyak sebesar 12 senar. Serta dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti kayu menggaris, kayu kempas, dan kayu merbau.
Sebenarnya tidak ada ukuran standar atau baku untuk alat musik Gambus, hal ini sepenuhnya menjadi ketentuan pengrajin itu sendiri. Sehingga banyak ditemukan alat musik yang berbeda-beda bentuknya, namun biasanya banyak ditemukan ukuran panjang alat musik Gambus ini sekitar 1 meter.
Cara Membuat Alat Musik Gambus
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat alat musik Gambus ini dapat diamati pada penjelasan sebagai berikut:
- Siapkan batang pohon dengan massa yang ringan, misalnya kayu angsana atau kayu nibung.
- Potong kayu sesuai ukuran Gambus yang sudah ditentukan sebelumnya.
- Lubangi bagian tengah kayu tersebut. Bagian lubang ini biasa dikenal dengan sebutan bakal.
- Ampelas bagian bakal ini untuk membersihkan dan memperhalus bagian kayu tersebut.
- Olesi minyak kelapa pada bagian bakal tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar menghasilkan Gambus yang lebih indah dan mengkilap.
- Kemudian siapkan kulit binatang seperti kulit biawak, ikan pari, sampai kulit ular.
- Rendam kulit binatang tersebut sampai kulit menjadi lebih lunak dan lebih mudah saat dipaku di bagian bakal.
- Tahap berikutnya adalah memasang penyiput yang berbentuk semacam tanduk. Penyiput ini dipasang sebanyak 4 buah pada bagian pangkal gambus. Penyiput ini berfungsi sebagai pengikat senar agar tegang dan sama.
Cara Memainkan Alat Musik Gambus
Alat musik Gambus merupakan salah satu instrumen musik yang biasa dimainkan secara kelompok maupun perorangan, bahkan permainan alat musik Gambus ini juga bisa dikolaborasikan dengan berbagai musik lainnya termasuk instrumen modern lainnya.
Instrumen Gambus ketika dimainkan dengan instrumen lainnya seperti alat musik Mandolin, alat musik gendang atau marawis, alat musik tabla, alat musik seruling, dan lain sebagainya, sehingga suara yang dihasilkan pun semakin indah dan harmonis.
Cara memainkan alat musik Gambus ini sama seperti alat musik dawai jenis lainnya, yakni dengan cara dipetik dengan menggunakan jari maupun dengan menggunakan perenting. Jika memainkan Gambus dalam waktu yang lama, maka alangkah baiknya menggunakan perenting.
Teknik Memainkan Alat Musik Gambus
Dalam memainkan alat musik Gambus dibutuhkan pemahaman dan keahlian terhadap teknik memetik dawai agar menghasilkan harmonisasi nada yang indah. Nah, cara untuk memetik Gambus sendiri cukup bervariasi, karena setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda.
Beberapa orang lebih banyak yang memetik alat musik Gambus dengan cara memetik dawainya ke bawah atau dikenal dengan sebutan down picking. Cara ini berbeda dengan yang dilakukan dengan cara memetik gitar yang dilakukan dengan teknik up down picking.
Teknik penjarian juga menentukan dalam permainan alat musik Gambus. Teknik penjarian ini akan menentukan nada yang tepat dan sesuai dengan lagu yang dimainkan. Teknik penjarian yang kerap dimainkan pada alat Gambus adalah tangga nada A minor yakni A-B-C-D-E-F-GIS-A.
Selain teknik penjarian, dalam memainkan alat musik Gambus juga dibutuhkan pelarasan oleh setiap pemusik. Pada alat musik Gambus dilakukan teknik pelarasan yang meliputi nada D untuk senar pertama atau senar paling bawah. Kemudian, nada A untuk senar kedua, nada E untuk senar ketiga, nada B untuk senar keempat.
Serta, nada E rendah untuk senar kelima atau senar paling atas. Akan tetapi, senar kelima merupakan senar tunggal yang berada paling atas sangat jarang dipakai untuk pengisian lagu-lagu.
Posisi Memainkan Alat Musik Gambus
Ketika memainkan alat musik Gambus dapat dilakukan dengan beberapa posisi, seperti posisi berdiri, duduk bersila, dan duduk di kursi. Ketika berdiri yakni tangan kanan menopang berat dari gambus dan dikaitkan ke bawah ekor gambus. Sementara tangan kiri digunakan menekan nada pada bagian leher gambus.
Ketika alat musik Gambus dimainkan dengan cara duduk bersila adalah dengan posisi kedua kaki bersila atau dilipat, posisi tangan kanan memetik senar dengan plektum dan untuk menahan berat gambus serta posisi ujung penyangga dari gambus. Sementara tangan kiri berada di bagian leher gambus untuk memetik senar.
Cara ketiga, yakni dengan duduk di kursi. Cara ini adalah kedua kaki digunakan untuk menopang berat gambus, dan tangan kanan untuk memetik senar sementara tangan kiri untuk menekan nada pada bagian leher gambus.
Penutup Alat Musik Gambus
Demikian penjelasan mengenai alat musik Gambus lengkap dengan sejarah perjalanan dan perkembangan alat musik khas Jazirah Arab ini.
Begitu menarik bukan? Yuk kunjungi halaman lainnya, dan temukan berbagai kesenian musik yang beragam dan menarik lainnya.
Alat Musik Gambus
sumber referensi:
@https://id.wikipedia.org/wiki/Gambus
@https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/05/13/perkembangan-alat-musik-gambus-di-nusantara
@https://www.nesabamedia.com/alat-musik-gambus/
@https://lagudaerah.id/gambus/https://hanyaberbagi.com/alat-musik-gambus/