Alat Musik Gender – Dalam kesenian musik khas Indonesia, terdapat salah satu alat musik yang memiliki peranan penting, sebut saja alat musik Gender. Alat musik tradisional khas Indonesia ini cukup unik dan menawarkan suara-suara yang khas loh.
Tapi, kira-kira bagaimana ya sebenarnya alat musik Gender ini? Bagaimana ya bagian-bagiannya? Semua pertanyaan tersebut akan terjawab pada penjelasan selengkapnya di dalam artikel ini.
Tapi tidak hanya itu, kita juga akan membahas mengenai tangga nada, kegunaan, jenis, serta teknik memainkan alat musik Gender. Jadi, yuk langsung saja scroll ke bawah dan simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Alat Musik Gender
Alat musik Gender merupakan salah satu perangkat alat musik Gamelan. Alat musik pukul ini dibuat dari bahan logam. Instrumen Gender menjadi bagian Gamelan Jawa dan Bali.
Alat musik tradisional ini terdiri dari 10 sampai 14 bilah nada yang terbuat dari kuningan yang digantungkan pada berkas, di atas resonator yang terbuat dari bambu atau seng.
Cara memainkan Gender juga mirip dengan alat musik metalofon lainnya, yakni dengan cara dipukul menggunakan tabuh khusus Gender. Pada satu set gamelan Jawa, terdapat tiga jenis instrumen Gender, yakni Gender Slendro, Gender Pelog pathet nem dan lima, dan Gender Pelog pathet barang.
Bagian Alat Musik Gender
Alat musik Gender memiliki beberapa bagian yang meliputi Rancakan, Dendhan, Wilahan, Pluntur, Bremara/ Sindik, Placak, Bumbungan, dan Tabuh. Untuk lebih jelasnya dapat diamati penjelasan bagian-bagian Gender sebagai berikut:
No | Bagian Alat Musik Gender |
1 | Rancakan |
2 | Dendhan |
3 | Wilahan |
4 | Pluntur |
5 | Bremara/ Sindik |
6 | Placak |
7 | Bumbungan |
8 | Tabuh |
1. Rancakan
Rancakan merupakan bagian alat musik Gender yang berfungsi sebagai wadah dari semua ricikan Gamelan. Rancakan ini juga diperuntukkan bagi instrumen Gender, tapi tidak dengan Kendang, Gong, dan Rebab.
2. Dendhan
Dendhan merupakan bagian yang berada di sisi kanan atau kiri alat musik Gender. Kegunaan dari Dendhan ini adalah untuk mengikat pluntur atau sejenis tali yang digunakan untuk merangkai wilahan Gender.
3. Wilahan
Wilahan atau juga disebut bilahan adalah sumber bunyi dari rincikan sebuah instrumen Gender, sering kali pada jenis Gender Barung. Di setiap perangkat Gender terdapat 10 sampai 14 wilahan yang dibuat dari logam.
4. Pluntur
Pluntur merupakan tali yang dibuat dari benang lawe atau sejenis tali tambang untuk merangkai wilahan Gender. Dengan adanya pluntur dapat mempengaruhi bunyi yang dihasilkan oleh instrumen Gender.
5. Bremara/ Sindik
Bagian Gender selanjutnya adalah Bremara atau juga dikenal dengan sebutan Sindik. Bagian ini berperan sebagai pengikat pluntur saat akan masuk ke dalam wilahan. Bremara ini dibuat dari bambu yang memiliki ukuran panjang 1 sampai 1.5 cm.
Panjang pendek dari Bremara ini akan mempengaruhi kualitas bunyi yang dihasilkan oleh alat musik Gender. Hal ini dikarenakan, jika ukuran Bremara ini terlalu panjang maka akan dengan mudah meredam suara dari wilahan.
6. Placak
Bagian alat musik Gender selanjutnya diberi nama Placak. Bagian Placak ini merupakan bagian penyangga yang berada di antara sela-sela wilahan. Bagian ini memiliki ukuran kurang lebih sepanjang 5 cm.
7. Bumbungan
Bagian Gender selanjutnya adalah Bumbungan. Bagian ini berperan untuk memantulkan bunyi yang dihasilkan wilahan sehingga bisa dikatakan bahwa bagian Bumbungan adalah bagian resonator Gender.
8. Tabuh
Bagian yang terakhir adalah tabuh. Bagian ini merupakan alat pemukul khusus instrumen Gender. Pada Gamelan Bali, tabuh yang digunakan memukul Gender terbuat dari kayu.
Sementara pada Gamelan Jawa, tabuh yang digunakan memukul wilahan Gender terbuat dari kayu dengan berlapis kain.
Macam Tangga Nada Alat Musik Gender
Alat musik Gender memiliki tiga macam tangga nada atau yang juga dikenal sebagai titi laras gender. Adapun ketiga macam tangga nada Gender meliputi:
- Gender memiliki laras Slendro, yakni nada 1 2 3 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3.
- Gender memiliki laras Pelog Penunggul atau bem atau nem, yakni nada 1 2 3 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3.
- Gender memiliki laras Pelog, yakni 7 2 3 5 6 1 2 3 5 6 2 3.
Fungsi Alat Musik Gender
Di dalam kesenian Gamelan, alat musik Gender juga memiliki peranan penting. Salah satunya adalah Gender dimainkan untuk menuntun suara ataupun panduan dari sindhen atau vokalis. Biasanya Gender dibunyikan pada saat akan dimulainya bernyanyi atau nembang.
Instrumen Gender juga bertugas menuntun alat musik Rebab pada saat nglaras atau ketika mengambil nada. Selain ketika akan mengambil nada, Gender juga dimainkan untuk mengiringi Rebab ketika menyanyi atau pathetan. Kondisi ini adalah ketika seorang dalang dalam pertunjukan Wayang Kulit akan melakukan suluk.
Di samping itu, Gender juga berperan dalam menyelaraskan lagu agar memiliki komposisi nada yang indah dan harmonis, serta membuka lagu atau gendhing ketika terdapat alat musik Bonang atau Rebab. Gender juga berperan dalam memimpin jalannya sebuah lagu atau gendhing.
Jenis Alat Musik Gender
Berdasarkan ukurannya, alat musik Gender dibedakan menjadi dua, yakni alat musik Gender Penerus dan Gender Barung. Untuk mengetahui lebih lengkapnya mengenai kedua jenis Gender tersebut dapat diamati pada penjelasan di bawah ini.
No | Alat Musik Gender |
1 | Alat Musik Gender Penerus |
2 | Alat Musik Gender Barung |
1. Alat Musik Gender Penerus
Alat musik Gender yang pertama adalah Gender Penerus. Gender jenis ini memiliki ukuran yang kecil. Gender Penerus memiliki jangkauan nada tengah sampai tinggi. Sering kali, Gender Penerus dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu daerah dengan karakteristik tempo cepat.
2. Alat Musik Gender Barung
Jenis kedua dari alat musik Gender adalah Gender Barung. Jenis ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan Gender Penerus. Gender Barung ini memiliki jangkauan nada rendah sampai menengah.
Alat musik Gender Barung memiliki kegunaan utama, di antaranya adalah:
- Thinthingan adalah menabuh beberapa nada yang akan memberikan tanda tinggi rendahnya nada.
- Grimingan adalah lagu dengan irama bebas yang dimainkan Gender Barung untuk mengiringi suara vokal tunggal atau resital suara ucapan dalang pagelaran kesenian Wayang Kulit.
- Pathetan adalah lagu dengan irama ritmis yang bersuara tenang. Suara tenang tersebut dihasilkan dari kombinasi suara Rebab, Gender Barung, Gambang, dan Suling.
- Sendhon adalah lagu ritmis yang bernuansa dan tema sedih.
- Ada-ada adalah lagu ritmis yang bersuara tegang, marah, dan lain sejenisnya.
Teknik Memainkan Alat Musik Gender
Untuk menghasilkan suara dengan nada yang indah, maka pemain Gender setidaknya memahami bagaimana tempo, nada, serta teknik pukulan dalam memainkan alat musik Gender ini.
Teknik memainkan alat musik Gender cukup beragam, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Tabuhan Gender jenis Gambyang Mbukak atau Gambyang terbuka.
- Tabuhan Gender jenis Gambyang nutup atau Gambyang tertutup.
- Tabuhan Gender jenis Gambyang Minggah.
- Tabuhan Gender jenis Gambyang Mandha.
- Tabuhan Gender jenis Mipil.
- Tabuhan Gender jenis Imbal dalam kesenian Lancaran, Palaran, dan Srepeg.
Untuk menabuh wilahan dengan tujuan menghasilkan nada rendah, maka biasanya pemain menggunakan tangan kiri. Sementara untuk mendapatkan nada tinggi, maka pemain menggunakan tangan kanan.
Penutup Alat Musik Gender
Demikian penjelasan lengkap mengenai alat musik Gender khas Indonesia. Alat musik ini tidak hanya memiliki bentuk yang unik, namun juga menghasilkan suara yang khas serta berperan penting dalam beberapa kesenian musik, seperti kesenian Gamelan.
Bagaimana, menarik bukan? Tentu saja masih banyak penjelasan mengenai alat musik tradisional Indonesia lainnya yang tidak kalah menarik dari alat musik Gender ini. Jadi, yuk segera kunjungi artikel lainnya.
Alat Musik Gender
sumber referensi:
@https://id.wikipedia.org/wiki/Gender_(musik)
@https://www.alatmusik.id/musik/Alat-Musik-Gender/