Alat Musik Kolintang – Alat musik kolintang merupakan alat musik perkusi yang dibuat dari bahan kayu dengan susunan yang rapi. Dimana nama dari alat musik ini juga berasal dari suara yang dihasilkan pada saat alat musik dipukul, yakni Tong, Ting dan juga Tang.
Lalu bagaimana sebenarnya sejarah dari alat musik kolintang ini dan bagaimana teknik untuk memainkan kolintang? Maka dari itu, yuk simak penjelasan dibawah ini!
Sejarah Alat Musik Kolintang
Pada awalnya alat musik kolintang hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang disusun berjajar secara rapi di atas kaki dari pemainnya. Setelah itu alat musik ini dikembangkan dengan menggunakan alas yang dibuat dari bahan batang pisang.
Pada saat pangeran Diponegoro datang ke wilayah Minahasa, instrumen ini mulai dikembangkan dengan menggunakan kotak resonator. Dimana tepatnya setelah perang dunia ke-2 instrumen ini juga mulai mengalami perkembangan dalam segi nada, yakni nada yang dihasilkan lebih mengacu kepada susunan nada yang universal.
Menurut sejarah sendiri, alat musik kolintang sudah ada sejak pada zaman dahulu, dimana dulunya instrumen ini digunakan masyarakat untuk upacara ritual adat yang masih berhubungan dengan pemujaan roh leluhur.
Sejak masuknya agama Kristen dan juga agama Islam di wilayah Minahasa, instrumen ini sudah tidak lagi digunakan sebagai pengiring upacara adat, melainkan digunakan sebagai pengiring tarian, pengiring lagu dan juga digunakan pada saat ada pertunjukan musik.
Pada zaman sekarang, musik kolintang juga sudah mulai banyak digemari oleh generasi muda, terutama mereka yang berada di wilayah Minahasa. Dimana mereka mengkolaborasikan musik ini dengan musik lainnya untuk mengiringi berbagai jenis lagu, misalnya lagu jazz, pop dan juga rock.
Masyarakat Minahasa juga sering menggunakan musik kolintang untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan tari-tarian dan masih banyak lagi yang lainnya. Dimana kolintang diperkirakan sudah ada sejak zaman dahulu, yakni pada saat musik ini sering digunakan dalam berbagai ritual adat pemujaan roh leluhur.
Pengertian Alat Musik Kolintang
Alat musik kolintang berasal dari wilayah Minahasa, Sulawesi Utara. Dimana kolintang atau kulintang merupakan sebuah alat musik tradisional perkusi yang mempunyai nada kayu dan terdiri dari barisan gong kecil dan diletakkan secara mendatar. Instrumen ini biasanya juga dimainkan dengan diiringi oleh gong yang lebih besar dan juga drum.
Dimana meskipun kolintang ini mempunyai bentuk pipih panjang, kolintang juga merupakan sebuah instrumen yang masih termasuk ke dalam bagian dari budaya gong Asia Tenggara yang sudah dimainkan selama berabad-abad di wilayah kepulauan Melayu Timur, Indonesia Timur, Filipina, Brunei dan juga Timor yang kemudian masih berkembang hingga saat ini.
Instrumen kolintang ini berkembang dari tradisi pemberian dan tradisi pemberian isyarat sederhana menjadi bentuk seperti saat ini. Dimana kegunaannya sendiri juga masih tergantung pada peradaban dari pemainnya.
Kolintang merupakan alat musik yang dibuat dari bahan kayu, dimana kayu yang digunakan adalah kayu lokal yang ringan tetapi kuat, misalnya adalah kayu cempaka, kayu waru dan kayu jenis lainnya yang mempunyai konstruksi serat paralel. Kolintang juga merupakan alat musik yang dimainkan dengan menggunakan alat bantu.
Alat bantu tersebut dibuat dari bahan kayu dan pada bagian ujungnya akan diberikan sebuah lapisan atau buntalan atau penutup dari kain yang diikatkan. Kolintang menghasilkan bunyi dari wilahan atau bar yang bergetar pada saat dipukul, bar atau wilahan tersebut dibuat dari bahan kayu lunak.
Adapun kayu yang digunakan sebagai bahan wilahan adalah sebagai berikut:
- Kayu Telur
- Kayu Benuang
- Kayu Cempaka
- Kayu Waru
Nama kolintang berasal dari suaranya yakni “Tong, Ting dan juga Tang” dimana dalam bahasa daerah ajakan berupa “Mari kita lakukan Tong Ting Tang” Adalah “Mangemo Kumolintang” yang pada akhirnya ajakan tersebut berubah menjadi kata “Kolintang”
Teknik dan Cara Memainkan Alat Musik Kolintang
Kolintang merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan stik khusus, dimana biasanya pemain akan memukul pada bagian wilayah yang biasanya berjumlah 9 buah. Pada bagian wilahan inilah seorang pemain akan memukul kolintang sehingga instrumen ini bisa menghasilkan suara.
Suara yang dihasilkan dari kolintang juga tergantung kepada teknik dan juga cara memukul dari alat musik tersebut. Memainkan musik kolintang ini juga membutuhkan skill untuk menghasilkan suara yang diinginkan.
Meskipun pada dasarnya pemain bisa mengatur tenaga untuk memukul-nya, tetapi tetap saja suara yang dihasilkan harus diatur dan dikenali agar bisa menghasilkan lantunan melodi yang indah dan sesuai dengan keinginan.
Agar suara yang dihasilkan terdengar indah, maka di ujung alat pemukul atau stick biasanya akan diberikan sebuah bantalan kain, seperti pada alat pukul dari musik gamelan. Stik yang digunakan juga terdiri dari tiga stik yang diberikan nomor tersendiri.
Misalnya adalah stik nomor 1 biasanya akan digunakan di tangan sebelah kiri, kemudian untuk stik nomor 2 dan 3 biasanya akan dipasang di sela-sela jari yang sesuai dengan akor pada saat dimainkan.
Tetapi, yang perlu diperhatikan atau diingat bahwa memainkan kolintang juga membutuhkan beberapa teknik. Berikut ini merupakan teknik-teknik memainkan alat musik Kolintang!
No | Teknik Memainkan Alat Musik Kolintang |
1 | Melodi |
2 | Juke |
3 | Benjo |
4 | Gitar |
5 | Bass |
1. Melodi
Melodi bisa dihasilkan dengan menggunakan 2 buah pemukul, apabila ingin menghasilkan nada yang panjang, maka pemain bisa melakukan dengan cara memukul atau menggetarkan-nya dengan nada yang panjang.
Pemain yang bisa menggunakan teknik ini, maka ia akan mampu menggantikan posisi dari melodi alat musik ritmis seperti gitar, biola dan masih banyak lagi yang lainnya.
Teknik ini juga mempunyai kelemahan, misalnya adalah suara yang dihasilkan tidak terlalu nyaring. Sehingga apabila terdapat 2 buah melodi yang saling mengisi, maka barulah dapat digunakan sebagai pengiring penampilan penyanyi.
Bukan hanya itu, pemain juga bisa menggunakan alat musik ini dengan nada tangga oktaf yang berbeda, dimana yang satu pojok dan yang lainnya digunakan sebagai improvisasi.
2. Juke
Juke merupakan teknik yang diperlukan pada orkes keroncong, dimana posisi ini bisa diisi dengan baik dengan musik kolintang. Teknik juke ini biasanya dimainkan oleh 3 orang pemain, diantaranya adalah pemukul yang satu dipegang di tangan kiri dan dua pemukul berada di tangan kanan.
Untuk menguasai teknik ini juga bisa dikatakan cukup sulit, hal ini bisa dilihat dari tata cara memegang yang sudah cukup sulit. Posisi memegang tangan kiri dilakukan seperti memegang pemukul biasanya, sedangkan untuk pemukul yang berada di tangan kanan perlu diletakkan di sela-sela jari yang kemudian para pemain harus memukul sambil menahan pemukul tersebut agar tidak jatuh.
3. Benjo
Benjo merupakan teknik yang lebih mengarah pada perannya seperti benjo, dimana dalam penampilannya akan membutuhkan sekitar 5 hingga 10 pukulan secara cepat dan bisa dimainkan boleh seorang pemain. Untuk tempo yang digunakan juga sangatlah mempengaruhi suara atau nada yang dihasilkan dari kolintang
4. Gitar
Gitar merupakan instrumen yang sangat fleksibel digunakan sebagai pengiring lagu, tari-tarian atau hiburan. Dimana gitar juga sangat cocok dimainkan pada musik tradisional dengan aransemennya yang sedikit yang kemudian bisa menghasilkan iringan musik yang indah.
Dalam pementasan kolintang juga bisa digunakan untuk mengisi kekosongan yang seharusnya diambil dari alat musik gitar, meskipun permainannya memang cukup terbatas, karena memang tidak semua lagu bisa cocok dengan menggunakan musik kolintang.
5. Bass
Bass merupakan alat musik yang terlihat sepele dalam penggunaannya, tapi apakah kalian tahu, ternyata bas juga merupakan salah satu alat musik yang cukup krusial dalam beberapa penampilan atau lagu tertentu.
Dimana nada yang dihasilkan oleh alat musik ini memang tidak terlalu panjang, sehingga para pemainnya juga tidak susah-susah untuk mengatur seberapa panjang suara yang harus dihasilkan.
Fungsi Alat Musik Kolintang
Kolintang merupakan alat musik yang digunakan sebagai pengiring dari berbagai acara yang masih berhubungan dengan adat istiadat, contohnya adalah upacara adat.
Tetapi, alat musik ini jauh lebih sering digunakan sebagai pengiring tari-tarian, lagu daerah dan juga pementasan musik lokal.
Dalam sebuah pementasan sendiri, semua jenis alat musik kolintang akan disusun berdasarkan dengan formasi tertentu.
Hal ini bertujuan untuk menghasilkan perpaduan nada yang klop dan mudah dikombinasikan, kolintang termasuk kedalam jenis alat musik idiofon.
Bagian-Bagian Alat Musik Kolintang
Musik kolintang ini tidak hanya terdiri dari 1 bagian saja, melainkan terdiri dari beberapa bagian-bagian yang berbadan dimana perbedaan tersebut bisa dilihat dari suara yang dihasilkan. Berikut ini merupakan bagian-bagian dari musik kolintang!,
No | Bagian Alat Musik Kolintang |
1 | Loway (Bass) |
2 | Cella (Cello) |
3 | Karua (Tenor 1) |
4 | Karua Rua (Tenor 2) |
5 | Uner (Alto 1) |
6 | Uner Rua (Alto 2) |
7 | Katelu (Ukulele) |
8 | Ine Esa (Melodi 1) |
9 | Ina Rua (Melodi 2) |
10 | Ina Taweng (Melodi 3) |
Cara Membuat Alat Musik Kolintang
Alat musik kolintang dibuat dari bahan kayu, dimana jenis kayu yang digunakan adalah kayu telur, kayu bandaran, kayu wenang, kakinik atau jenis kayu lainnya yang ringan tetapi mempunyai tekstur padat dan serat kayunya tersusun secara rapi membentuk garis-garis horizontal.
Pada awalnya alat musik ini dibuat dari kayu yang hanya terdiri dari beberapa potongan saja. Dimana potongan kayu diletakkan secara berjajar di atas kedua dari kaki para pemainnya yang duduk ditambah. Kemudian para pemain akan menempatkan posisi kedua kaki secara lurus ke depan.
Tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, pengguna kaki dari para pemainnya ini diganti dengan menggunakan 2 batang pisang. Tepat pada saat datangnya Pangeran Diponegoro dan juga pengikutnya yang sedang menjalani pengasingan di wilayah Minahasa pada sekitar tahun 1830.
Dimana pada saat itu beliau membawa seperangkat gamelan, dari sinilah penggunaan peti resonator mulai digunakan. Peti resonator dibuat dari bahan kayu keras misalnya adalah kayu jati atau kayu mahoni.
Fakta-Fakta Menarik Alat Musik Kolintang
Apakah kalian tahu ternyata alat musik kolintang ini menyimpan berbagai macam fakta-fakta yang menarik loh. Lalu apa saja fakta-fakta tersebut? Maka dari itu, yuk simak ulasan fakta-fakta Kolintang dibawah ini!
-
Asal-Usul Nama Kolintang
Nama kolintang terdengar cukup unik bukan? Dimana asal-usul nama alat musik ini juga cukup menarik loh, dimana nama dari musik kolintang ternyata berasal dari suara yang dihasilkan oleh alat musik ini.
Memangnya seperti apa suara yang dihasilkan dari alat musik kolintang? Jadi alat musik ini menghasilkan suara berupa “Tong” yang digunakan untuk nada rendah, “Tang” yang digunakan untuk nada biasa dan juga “Ting” yang digunakan untuk nada tinggi.
Dimana masyarakat dari Minahasa biasanya akan mengajak para masyarakat untuk bermain alat musik dengan ungkapan “Mangemo Kumolintang”. Ungkapan tersebut mempunyai arti “Ayo main kolintang”, maka dari sinilah kemudian alat musik ini diberi nama dengan sebutan kolintang. Wah cukup menarik bukan?
-
Dibuat Dengan Menggunakan Bahan Kayu Pilihan
Seperti yang sudah kita bahas di atas, bahwa musik kolintang ini dibuat dengan menggunakan bahan kayu yang berkualitas. Jadi tidak boleh sembarang kayu digunakan untuk pembuatan alat musik ini.
Adapun kayu yang digunakan untuk pembuatan kolintang adalah kayu yang mempunyai bobot ringan tetapi kokoh dan juga tahan lama. Biasanya jenis kayu yang digunakan adalah kayu benuang, kayu cempaka, kayu waru dan juga kayu telur.
Hal ini tentunya karena pembuatan alat musik ini mengutamakan kualitas, sehingga harganya juga relatif lebih mahal. Penggunaan kayu yang berkualitas juga bertujuan agar alat musik bisa menghasilkan nada yang indah dan bisa tahan lama.
-
Membutuhkan 3 Tongkat
Apakah kalian sudah tahu, kolintang merupakan alat musik yang dimainkan dengan menggunakan bantuan 3 alat pemukul khusus. Dimana tangan kanan akan digunakan untuk memegang 2 stik, sedangkan 1 stik yang lainnya akan dipegang dengan menggunakan tangan kiri.
-
Digunakan Sebagai Ritual Adat
Tentunya karena musik kolintang merupakan alat musik tradisional, maka biasanya alat musik ini sebagian besar juga digunakan dalam berbagai macam ritual adat.
Dimana pada zaman dahulu, alat musik ini sering digunakan sebagai alat musik dalam ritual pemujaan roh, tetapi karena perkembangan waktu maka biasanya alat musik sudah bersih fungsi menjadi musik pengiring dalam upacara adat dan digunakan untuk mengiringi tari-tarian serta lagu daerah.
-
Instrumen Warisan Budaya Dunia
Karena keunikan dari musik kolintang inilah yang menjadi Gubernur Sulawesi Utara, yakni Olly Dondokambey tertarik untuk menjadikan musik kolintang sebagai warisan dari budaya dunia.
Dimana beliau mengirimkan usulan tersebut kepada UNESCO agar alat musik khas Minahasa ini diakui dan menjadi sebagai warisan budaya, seperti angklung dan juga batik. Bukan hanya itu, beliau juga berniat untuk membangun sebuah monumen kolintang. Monumen tersebut rencananya akan dibangun di wilayah Minahasa Utara.
Perbedaan Alat Musik Kolintang Zaman Dulu dan Sekarang
Pada zaman dahulu kolintang hanya terdiri dari satu instrumen melodi saja, dimana melodi tersebut terdiri dari susunan nada diatonis dengan jarak nada adalah dua oktaf. Karena fungsinya sebagai musik pengiring, maka alat musik ini juga akan dimainkan secara bersamaan dengan penggunaan alat musik lainnya, modalnya gitar, ukulele dan juga bas.
Tetapi, pada sekitar tahun 1954, kolintang sudah mempunyai jarak nada sekitar dua setengah oktaf dan masih mempunyai susunan nada diatonis. Pada tahun 1960, jarak dari musik kolintang berkembang lagi hingga menjaga tiga setengah oktaf dengan nada 1 kres, naturel dan juga 1 mol.
Dasar nada dari instrumen ini masih terbatas pada tiga kunci, yakni ada naturel, 1 mol dan juga 1 kruis. Kemudian jarak nadanya berkembang lagi mencapai empat setengah oktaf dari FF hingga C.
Pada awalnya kolintang merupakan instrumen melodi, tetapi pada saat ini instrumen ini sudah lengkap, yakni mempunyai hingga 9 alat. Alat tersebut diantaranya adalah, melodi 1 (ina esa), melodi 2 (ina rua), melodi 3 (ina taweng), cello (cella), bass (loway), tenor 1 (karua), tenor 2 (karua rua), alto 1 (uner), alto 2 (uner rua), ukulele atau alto 3 (katelu)
Kolintang melodi digunakan sebagai pengiring lagu dan pada umumnya pemain melodi akan menggunakan dua atau tiga alat pemukul. Apabila salah satu pemukul memainkan lagu, maka pemukul yang lainnya akan memainkan sebuah kombinasi atau nada improvisasi.
Penutup Alat Musik Kolintang
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai alat musik kolintang, dimulai dari sejarah, pengertian, teknik dan cara memainkan, fungsi, bagian-bagian, cara membuat, fakta-fakta dan juga perbedaan musik kolintang zaman dulu dan sekarang.
Semoga artikel ini bisa membantu para pembaca sekalian dalam mengenali dan memahami tentang alat musik kolintang dan semoga penjelasannya dapat dipahami dengan baik!
Alat Musik Kolintang
sumber referensi:
@https://felderfans.com/alat-musik-kolintang/silontong.com/2018/08/08/alat-musik-kolintang/
@https://id.theasianparent.com/kolintang
@https://www.orami.co.id/magazine/alat-musik-kolintang/