Alat Musik Tradisional DKI Jakarta – Sebagai ibukota negara, DKI Jakarta juga tidak lepas dengan kekayaan berupa seni dan budayanya. Salah satu kebudayaan yang dimiliki daerah dengan khas suku Betawi itu berupa alat musik tradisional DKI Jakarta.
Alat musik tradisional DKI Jakarta begitu beraneka ragam. Keragaman tersebut dapat diamati dari segi keunikannya, kegunaannya, maupun cara memainkannya. Bahkan beberapa alat musik telah dikelompokkan dalam kesenian Gambang Keroncong dan Gamelan khas Jawa.
Dan semua penjelasan alat musik tradisional DKI Jakarta sudah Romadecade siapkan buat kamu. Bagi kamu yang penasaran, yuk segera geser ke bawah dan simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Alat Musik Tradisional DKI Jakarta
Betawi merupakan salah satu suku yang identik dengan DKI Jakarta. Salah satu kebudayaan dari kelompok etnis Betawi ini berupa kesenian lagu daerah, tarian, dan alat musik alat musik tradisional DKI Jakarta.
Jika diperhatikan, saat ini alat musik tradisional DKI Jakarta sudah sulit dijumpai. Berbeda dengan zaman dahulu, hal ini dikarenakan kurangnya minat generasi penerus untuk terus melestarikan kebudayaan khas Indonesia ini.
Alat musik tradisional DKI Jakarta cukup beragam dengan keunikannya masing-masing. Beberapa alat musik khas Jakarta dapat digolongkan ke dalam kesenian Gamelan Jawa atau Gambang Kromong.
Macam Macam Alat Musik Tradisional DKI Jakarta
Alat musik tradisional DKI Jakarta sangatlah beraneka ragam, mulai dari alat musik tiup, tabuh, maupun petik.
Jika diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, alat musik tradisional DKI Jakarta dibedakan menjadi 20 jenis yang meliputi alat musik Gambang Kromong, Kecrek, Gong, Gendang, Ningnong, Kemong, Marawis, Gender, Gambus, Sukong, Rebana Ketimpring, Tanjidor, Tehyan, Suling, Keroncong Tugu, Trombon, Kempul, Saron, Kongahyan, dan Akordeon.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai 20 jenis alat musik tersebut, mari kita simak penjelasan di bawah ini.
No | Alat Musik Tradisional DKI Jakarta |
1 | Alat Musik Gambang Kromong |
2 | Alat Musik Kecrek |
3 | Alat Musik Gong |
4 | Alat Musik Gendang |
5 | Alat Musik Ningnong |
6 | Alat Musik Kemong |
7 | Alat Musik Marawis |
8 | Alat Musik Gender |
9 | Alat Musik Gambus |
10 | Alat Musik Sukong |
11 | Alat Musik Rebana Ketimpring |
12 | Alat Musik Tanjidor |
13 | Alat Musik Tehyan |
14 | Alat Musik Suling |
15 | Alat Musik Keroncong Tugu |
16 | Alat Musik Trombon |
17 | Alat Musik Kempul |
18 | Alat Musik Saron |
19 | Alat Musik Kongahyan |
20 | Alat Musik Akordeon |
1. Alat Musik Gambang Kromong
Alat musik tradisional DKI Jakarta yang pertama diberi nama Gambang Kromong. Alat musik tradisional ini merupakan alat musik khas Betawi dengan gabungan antara gamelan dan musik khas Jawa Barat.
Gambang Kromong memiliki nada pentatonis yang bercorak Tionghoa. Dengan demikian bahwa alat musik Gambang Kromong merupakan bentuk akulturasi budaya antara budaya Betawi dengan budaya Tionghoa.
Alat musik jenis Gambang Kromong dapat dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pukul dengan dilapisi kain pada bagian ujungnya, sehingga akan menghasilkan bunyi yang indah tanpa harus khawatir alat musik tersebut rusak.
Alat musik tradisional Gambang Kromong terdiri dari tangga nada antara 17 sampai 21 bilah atau Mayor, Minor dan Gregorian.
2. Alat Musik Kecrek
Kecrek merupakan salah satu alat musik tradisional DKI Jakarta. Alat musik jenis ini sering kali dimainkan dalam seni pedalangan sebagai bentuk isyarat maupun gerakan sikap wayang.
Di sisi lain, Kecrek biasa dimainkan sebagai penghias irama lagu. Dengan kata lain, ketika Kecrek dimainkan maka akan mengeluarkan bunyi “crek…crek…crek”. Alat musik Kecrek juga merupakan salah satu instrumen dalam kesenian orkes musik Gambang Kromong khas Betawi, Jakarta.
Cara memainkan Kecrek yakni dengan memukul alat musik tersebut dengan alat pemukul khusus yang disebut dengan Cempala. Selain itu, Kecrek juga dapat dimainkan dengan cara ditekan oleh telapak kaki. Hal ini dilakukan ketika Kecrek dimainkan pada saat pertunjukan Wayang Kecrek khas Betawi.
3. Alat Musik Gong
Gong merupakan salah satu alat musik tradisional yang cukup populer sebagai kesenian Nusantara. Bahkan, alat musik jenis Gong ini telah tersebar luas sampai ke Asia Tenggara dan Asia Timur.
Di Indonesia, Alat musik jenis ini begitu banyak dijumpai di beberapa wilayah, salah satunya berada di Ibukota Jakarta. Alat musik Gong juga tergolong ke dalam alat musik Betawi yang kerap dimainkan pada saat pementasan budaya Betawi.
Gong adalah alat musik yang terbuat dari logam kuningan. Alat musik Gong juga dilengkapi dengan alat pemukul yang terbuat dari kayu serta dibalut dengan kain. Cara memainkannya adalah dengan cara memukul bagian tengah yang berbentuk cembung dengan alat pemukul tersebut.
Mengapa alat pemukul Gong dibalut kain? Jawabannya, karena agar gong dapat menghasilkan suara yang jernih dan menggelegar, selain itu juga agar pemukul tidak merusak bentuk fisik dari Gong tersebut.
4. Alat Musik Gendang
Selain Gong, terdapat alat musik Gendang yang juga terkenal sebagai kesenian dan kebudayaan Indonesia.
Menurut sejarahnya, alat musik Gendang atau juga dikenal Kendhang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kemudian, Gendang menyebar dan banyak dikenal oleh beberapa pemain musik di beberapa daerah Jawa, Sumatera, bahkan Kalimantan.
Gendang pada dasarnya dimainkan sebagai pengatur irama lagu. Cara memainkan Gendang adalah dengan ditabuh secara bergantian dan teratur. Gendang dibuat dengan dua kepala, sehingga menabuhnya dapat dilakukan secara bergantian.
Dan berdasarkan ukurannya, Gendang dibedakan menjadi dua jenis, yakni Ketipung dan Kebar. Ketipung adalah alat musik Gendang dengan ukuran kecil. Sementara, Kebar atau Kendang Ciblon adalah Gendang dengan ukuran sedang.
5. Alat Musik Ningnong
Alat musik tradisional DKI Jakarta selanjutnya dikenal dengan sebutan Ningnong. Alat musik jenis ini biasa dimainkan oleh masyarakat Betawi Cina di DKI Jakarta.
Sama seperti Gendang, Ningnong juga dimainkan sebagai pengatur irama musik. Alat musik jenis Ningnong merupakan alat musik kuno yang telah ada sejak dahulu. Cara memainkan alat musik Ningnong adalah dengan cara dipukul menggunakan tongkat yang terbuat dari besi.
Bentuk Ningnong sekilas mirip Gong, namun sebenarnya keduanya adalah dua alat musik yang berbeda. Meskipun keduanya juga terbuat dari bahan material logam kuningan.
Ningnong dibedakan menjadi dua dengan dua macam ukuran, yakni besar dan kecil. Perbedaan ukuran inilah yang menyebabkan dua macam bunyi, yakni ning dan nong. Sehingga, penamaan Ningnong mengacu pada bunyi yang dikeluarkan alat musik tersebut
6. Alat Musik Kemong
Kemong merupakan salah satu alat musik tradisional DKI Jakarta. Kemong dikenal sebagai alat musik yang serupa dengan Gong Kecil.
Gong dengan jenis Kemong ini digunakan sebagai salah satu elemen gamelan khas Jawa maupun Sunda. Jika di Jakarta, alat musik Kemong ini juga tergolong ke dalam alat musik tradisional Gambang Kromong.
Cara memainkan Kemong juga sama seperti memainkan Gong pada umumnya, yakni dengan cara memukulnya menggunakan tongkat yang berbalut kain atau karet. Ketika dipukul, alat musik Kemong akan menghasilkan bunyi yang berbeda pada satu baris alat musik Gambang Kromong tersebut.
7. Alat Musik Marawis
Alat musik tradisional DKI Jakarta selanjutnya adalah Marawis. Alat musik jenis ini merupakan alat musik hasil akulturasi budaya Betawi dengan budaya Timur Tengah. Marawis tergolong ke dalam alat musik perkusi.
Alat musik jenis Marawis ini identik dengan unsur keagamaan yang kental dan dimainkan dengan lirik lagu sebagai bentuk pujian dan kecintaan kepada Tuhan Sang Maha Pencipta.
Cara memainkan alat musik Marawis adalah dengan cara memukulnya atau menabuhnya dengan menggunakan telapak tangan.
Marawis kerap dimainkan sebagai pukulan tanya dan jawab atau dikenal dengan ngepang. Dengan kata lain bahwa Marawis dimainkan oleh dua orang pemain yang berbeda. Pukulan pertama disebut dengan pukulan tanya, selanjutnya diikuti dengan pukulan jawab.
8. Alat Musik Gender
Alat musik tradisional DKI Jakarta berikutnya adalah alat musik Gender. Alat musik Gender merupakan salah satu elemen Gamelan khas Jawa dan Bali.
Alat musik tradisional Gender merupakan kumpulan bilah logam kuningan sebanyak 10 sampai 14 bilah. Kumpulan bilah logam tersebut kemudian digantungkan pada berkas di atas resonator nada.
Cara memainkan alat musik khas DKI Jakarta ini adalah dengan cara diketuk menggunakan alat pemukul. Alat pemukul dibuat dari sebilah kayu dengan berbentuk bundaran serta dilapisi dengan kain. Kayu yang digunakan berasal dari Bali dan kainnya berasal dari Jawa.
9. Alat Musik Gambus
Gambus juga tergolong ke dalam alat musik tradisional DKI Jakarta. Alat musik jenis ini memang cukup populer dalam kesenian di Indonesia. Gambus memiliki bentuk yang menyerupai Mandolin dan asal usulnya tidaklah dari Indonesia sendiri, melainkan berasal dari Timur Tengah.
Gambus khas Betawi Jakarta dibuat dengan minimal 3 senar dan maksimal sebanyak 13 senar sebagai penghasil suaranya. Gambus merupakan alat musik utama yang kerap dimainkan dalam kesenian orkestra.
Cara memainkan alat musik Gambus ini adalah dengan cara memetik senarnya selayaknya bermain gitar. Nada yang dihasilkan Gambus cukup unik dan khas dengan nuansa Timur Tengah.
10. Alat Musik Sukong
Alat musik tradisional DKI Jakarta yang berikutnya cukup unik, baik dilihat dari penamaannya maupun dari bentuknya. Nama alat musiknya adalah Sukong, yakni salah satu alat musik yang dapat ditemukan dalam kesenian Gambang Kromong khas Betawi.
Jika dilihat dari bentuknya, alat musik Sukong menyerupai bentuk alat musik Rebab yang berasal dari Arab. Cara memainkannya juga mirip dengan biola, yakni dengan digesek dengan alat khusus.
11. Alat Musik Rebana Ketimpring
Rebana Ketimpring juga masih tergolong ke dalam alat musik tradisional DKI Jakarta. Rebana Ketimpring sendiri merupakan salah satu jenis alat musik Rebana dengan ukuran yang paling kecil. Ukuran garis tengah Rebana Ketimpring adalah sebesar 20 sampai 25 cm saja.
Berdasarkan kegunaannya, Rebana Ketimpring dibedakan kembali menjadi dua, yakni Rebana Ngarak dan Reban Maulid. Rebana Ngarak adalah Rebana yang biasa dimainkan sebagai instrumen arak-arakan, sementara Rebana Maulid biasa dimainkan untuk mendendangkan syair Sholawat.
Cara memainkan alat musik Rebana Ketimpring sama seperti memainkan Rebana pada umumnya, yakni dengan cara ditabuh menggunakan telapak tangan. Biasanya Rebana jenis ini kerap dimainkan dengan posisi berdiri atau duduk.
12. Alat Musik Tanjidor
Tanjidor juga merupakan salah satu alat musik tradisional DKI Jakarta, khususnya alat musik suku Betawi yang dimainkan dalam kesenian orkestra.
Nama alat musik “Tanjidor” diambil dari sebuah grup musik yakni Tangsi. Pada saat ini dimainkan oleh masyarakat Betawi yang sedang bekerja dan menghibur diri.
Cara memainkan alat musik Tanjidor adalah dengan cara ditiup, alat musik jenis sama dengan alat musik Klarinet, Piston, serta Terompet.
13. Alat Musik Tehyan
Alat musik tradisional DKI Jakarta ini dibuat dari kayu jati yang dilengkapi dengan tabung resonansi yang terbuat dari batok kelapa serta senar. Alat musik tersebut akrab dengan sebutan Tehyan.
Alat musik tradisional Tehyan dapat menghasilkan nada tinggi sebagaimana yang menjadi ciri khasnya sebagai produk budaya Tionghoa di DKI Jakarta.
Cara memainkan alat musik Tehyan adalah dengan cara menggesek bagian dawainya seperti sedang bermain biola. Alat musik jenis ini sering kali dimainkan bersamaan dengan alat musik lainnya, seperti alat musik Tanjidor.
14. Alat Musik Suling
Di dalam kesenian Jakarta juga dilengkapi dengan alat musik Suling. Keunikan dari jenis alat musik tradisional DKI Jakarta ini dibuat dari bahan kayu atau bambu.
Namun seiring perkembangan zaman, Suling modern dibuat dari bahan perak, emas, atau kombinasi antara kedua bahannya. Jenis ini kerap diperuntukkan bagi seorang yang ahli memainkannya.
Beberapa Suling juga kerap dibuat dari bahan nikel-perak atau logam yang diberi lapisan perak, jenis ini merupakan yang diperuntukkan bagi pelajar.
Suara yang dihasilkan alat musik Suling cukup khas dan unik, pasalnya suaranya terdengar lembut dan dapat menyatu dengan alat musik lainnya dengan sangat indah. Cara memainkannya dengan meniup lubang ujung Suling, sembari menutup dan membuka lubang Suling menggunakan kedua tangan sesuai teknik yang telah ditentukan
15. Alat Musik Keroncong Tugu
Alat musik Keroncong Tugu merupakan alat musik tradisional DKI Jakarta hasil akulturasi budaya antara Betawi dengan Portugis. Sejarah alat musik ini cukup panjang.
Nama Keroncong Tugu diadaptasi dari nama suatu alat musik yang mirip semacam gitar kecil atau Ukulele, yakni Cavaquinho.
Cara memainkan alat musik tradisional DKI Jakarta ini adalah dengan dipetik senarnya. Seiring perkembangan zaman, alat musik jenis ini kerap dimainkan secara bersamaan dengan alat musik Rebana, Gendang, Suling, Biola, dan Angklung.
16. Alat Musik Trombon
Alat musik tradisional DKI Jakarta jenis ini masih tergolong ke dalam keluarga Terompet. Keunikan dari alat musik Trombon adalah ukurannya yang lebih besar dibandingkan ukuran Terompet pada umumnya.
Alat musik Trombon dapat menghasilkan suara dari getaran bibir. Cara memainkannya yakni dengan ditiup, sambil menekan tuts sebagai pengatur nada pada Trombon. Cara menekan Tuts juga tidak boleh sembarangan, yakni membutuhkan teknik khusus dalam menggeser ke depan maupun ke belakang.
17. Alat Musik Kempul
Alat musik Kempul juga merupakan alat musik tradisional DKI Jakarta. Alat musik jenis ini tergolong ke dalam komponen kesenian Gamelan khas Jawa.
Pada umumnya, Kempul diposisikan di antara Gong dan digantung. Maka tak heran, sekilas memang Kempul mirip dengan Gong.
Sama seperti alat musik Gong, alat musik jenis Kempul juga dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan alat pemukul yang sama digunakan untuk memukul Gong.
18. Alat Musik Saron
Alat musik tradisional DKI Jakarta ini biasa dikenal dengan sebutan Ricik atau juga Saron. Alat musik Saron juga merupakan salah satu instrumen kesenian Gamelan, yakni termasuk golongan keluarga Balungan.
Pada umumnya, badan Saron dibuat dari bahan kayu yang dibentuk menyerupai palu. Sementara bagian atasnya disusun beberapa bilah logam kuningan. Bilah-bilah ini yang kemudian akan menghasilkan suara jika dipukul dengan alat pemukul khusus. Cara memainkan Saron dilakukan secara bergantian antara Saron 1 dan Saron 2.
19. Alat Musik Kongahyan
Kongahyan juga merupakan alat musik tradisional DKI Jakarta yang menyerupai dengan Rebab dari beberapa daerah lainnya, seperti di Jawa, Bali, maupun Sunda.
Meskipun mirip, namun keduanya berbeda. Bedanya dengan Rebab, alat musik Kongahyan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Rebab.
Alat musik jenis ini kerap dimainkan pada saat upacara atau pentas kebudayaan di beberapa daerah. Cara memainkannya sama seperti Rebab, Tehyan, maupun Sukong, yakni dengan cara digesek.
20. Alat Musik Akordeon
Alat musik Akordeon adalah alat musik tradisional DKI Jakarta, yang kerap ditemukan sebagai kebudayaan masyarakat Melayu.
Meskipun begitu, masyarakat Betawi juga kerap memainkan alat musik ini pada upacara adat tradisi Betawi.
Alat musik Akordeon juga tergolong ke dalam musik organ yang kerap dimainkan secara bersamaan dengan alat musik organ lainnya. Cara memainkannya yakni dengan ditarik, sembari menekan Tuts yang bentuknya seperti per. Tuts ini digunakan sebagai pemompa angin.
Penutup Alat Musik Tradisional DKI Jakarta
Demikian penjelasan mengenai 20 jenis alat musik tradisional DKI Jakarta lengkap dengan gambar dan keunikannya. Begitu melimpah bukan kekayaan budaya khas Indonesia?
Yuk semakin kenali budaya-budaya bangsa kita dengan belajar bersama di halaman Romadecade lainnya.
Alat Musik Tradisional DKI Jakarta
sumber referensi:
@https://tambahpinter.com/alat-musik-betawi/
@https://www.orami.co.id/magazine/alat-musik-betawi/