Alat Musik Tradisional Yogyakarta – D.I. Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan kesenian daerahnya. Mulai dari rumah adat, senjata tradisional, sampai alat musik tradisional Yogyakarta.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas bersama mengenai apa saja yang tergolong alat musik tradisional Yogyakarta dan bagaimana cara memainkannya, serta bagaimana ciri khas dan keunikan dari masing-masing alat musik tersebut.
Semuanya telah terangkum secara rinci dalam artikel ini. Jadi, yuk scroll ke bawah dan simak penjelasan lengkapnya ya.
Alat Musik Tradisional Yogyakarta
Yogyakarta atau sering disingkat dengan sebutan Jogja ini adalah provinsi yang terkenal dengan budayanya yang khas dan beraneka ragam jenisnya. Salah satu budaya lokal khas Yogyakarta berupa alat musik tradisional.
Alat musik tradisional Yogyakarta hampir mirip dengan beberapa alat musik di daerah lain, meskipun begitu keberadaan alat musik khas Yogyakarta ini tidak lepas dari proses sejarah dan kebiasaan masyarakat Yogyakarta, seperti masyarakat Gunung Kidul.
Keberadaan alat musik telah menjadi ikon dan ciri khas daerah tersebut, termasuk Yogyakarta. Terlebih lagi Yogyakarta merupakan daerah otonom dengan kental dan akrab dengan kebudayaan Jawa.
Macam Macam Alat Musik Tradisional Yogyakarta
Tidak bisa dipungkiri bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dengan keunikan budaya yang khas. Terdapat beragam kesenian dan kebudayaan daerah yang mewarnai adat istiadat khas Yogyakarta, seperti berupa alat musik tradisional Yogyakarta.
Di Yogyakarta sendiri terdapat 16 alat musik tradisional yang unik dan beragam. Mulai dari alat musik Krumpyung, Gejong Lesung, Peking, Gong Kecil, Gambang, Slenthem, Gender, Gong Sebul, Gendang, Demung, Rinding Gumbeng, Gong Kumodhog, Dhodhog, Terbang, Siter dan Thunthung.
Untuk mengetahui 16 jenis alat musik tradisional Yogyakarta tersebut, mari kita simak penjelasan di bawah ini.
No | Alat Musik Tradisional Yogyakarta |
1 | Alat Musik Krumpyung |
2 | Alat Musik Gejong Lesung |
3 | Alat Musik Peking |
4 | Alat Musik Gong Kecil (Kempul) |
5 | Alat Musik Gambang |
6 | Alat Musik Slenthem |
7 | Alat Musik Gender |
8 | Alat Musik Gong Sebul |
9 | Alat Musik Gendang |
10 | Alat Musik Demung |
11 | Alat Musik Rinding Gumbeng |
12 | Alat Musik Gong Kumodhog |
13 | Alat Musik Dhodhog |
14 | Alat Musik Terbang |
15 | Alat Musik Siter |
16 | Alat Musik Thunthung |
1. Alat Musik Krumpyung
Alat musik tradisional Yogyakarta yang pertama adalah alat musik Krumpyung. Alat musik jenis ini berasal dari Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Cara memainkan alat musik Krumpyung adalah dengan cara ditiup. Dahulu, alat musik ini kerap dimainkan dengan iringan alat musik yang terbuat dari bambu juga.
Namun dewasa ini, alat musik Krumpyung biasa dimainkan untuk mengiringi beberapa kesenian Jawa, seperti Langgam Jawa, Uyon-uyon, dan Campursari. Di sisi lain, Krumpyung juga kerap dimainkan pada perayaan hari besar Kemerdekaan Indonesia, yakni pada saat penyambutan tamu-tamu yang berkunjung dari Istana Negara.
Kesenian Krumpyung memiliki keunikan tersendiri, yakni nada yang digunakan adalah jenis nada Pelog dan Slendro. Kedua nada ini mirip dengan nada Gamelan Jawa, hanya saja dalam kesenian Krumpyung ini terdapat Gong tiup sebagai salah satu instrumen pembeda dengan Gamelan Jawa.
2. Alat Musik Gejong Lesung
Alat musik jenis Gejong Lesung merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta. Gejong Lesung juga kerap dikenal dengan sebutan lesung, alu, atau antan.
Alat musik tradisional Gejong Lesung termasuk ke dalam alat musik perkusi yang biasa digunakan untuk menumbuk padi menjadi beras secara tradisional.
Alat musik jenis ini kerap dimainkan oleh 4 sampai 5 orang atau lebih. Cara memainkan alat musik jenis ini dengan cara dipukul menggunakan alu atau antan dari bagian atas, samping, tengah, atau tepat di bagian cekungan Lesung.
Karena proses menumbuk tersebut, sehingga alat musik Lesung menghasilkan bunyi yang khas, yakni bunyi “thok, thek, thok, thek”. Irama musik tersebut saling bersahutan dan membentuk harmoni yang indah.
Kesenian Gejong Lesung dahulu muncul karena salah satu bentuk ucapan syukur kepada Dewi Sri atas nikmat dan rezeki yang didapatkan masyarakat setempat.
Di desa Giriharjo, alat musik tradisional ini masih sering dimainkan sebagai bentuk pelestarian tradisi. Beberapa kegiatan festival kesenian atau kegiatan hiburan, lomba dan perayaan Kemerdekaan Indonesia kerap dimeriahkan dengan memainkan alat musik Gejong Lesung ini.
3. Alat Musik Peking
Peking merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta yang termasuk ke dalam golongan jenis Saron. Dalam kesenian Gamelan Jawa, Peking lebih dikenal dengan sebutan Saron Panerun.
Sementara di daerah Jawa Tengah, alat musik Peking ini lebih dikenal dengan sebutan Saron, Panacah, Slukat, Penitil, dan Cente.
Saron atau Peking ini dapat menghasilkan nada suara yang paling tinggi di antara golong jenis Saron lainnya. Cara memainkannya, alat musik Peking biasa dipukul pada bidang bilah lempengan, sehingga akan menghasilkan nada-nada yang bervariasi sesuai dengan ukuran dan ketebalan bilah logam tersebut.
Peking merupakan alat musik tradisional yang terdiri dari 6 sampai 7 bilah lempengan logam kuningan yang disusun di atas bingkai kayu. Bingkai kayu tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat berperan sebagai resonator Peking.
4. Alat Musik Gong Kecil (Kempul)
Alat musik tradisional Yogyakarta selanjutnya adalah alat musik Kempul. Alat musik jenis ini merupakan termasuk bagian kesenian Gamelan yang berupa gong kecil.
Alat musik Kempul biasa dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan alat pemukul khusus, yakni alat pemukul yang terbuat dari kayu dengan dibalut kain.
Biasanya, alat musik jenis ini digantung serangkai dengan alat musik Gong jenis lainnya. Sehingga dari segi bentuk, Kempul nyaris mirip dan serupa dengan Gong pada umumnya. Kempul juga tergolong ke dalam instrumen keras dari kesenian Gamelan.
Alat musik tradisional Yogyakarta jenis ini berkaitan erat dengan lagu atau gendhing, sebab keberadaan alat musik Kempung berperan sebagai menandai aksen-aksen bagian penting dalam lirik lagu.
5. Alat Musik Gambang
Gambang merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta. Gambang tidak hanya ada di Yogyakarta, melainkan juga terdapat di beberapa daerah lainnya seperti Jakarta. Alat musik Gambang juga termasuk ke dalam kesenian Gambang Kromong khas Betawi.
Alat musik Gambang merupakan alat musik khas Yogyakarta yang terdiri dari 18 bilah bambu. Alat musik tradisional Gambang dapat menghasilkan suara dengan cara 18 bilah bambu tersebut dipukul secara bergantian sesuai ketentuan nada lagu.
Memukul Gambang dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemukul khusus, yakni alat pemukul kayu yang bagian ujungnya dibalut kain. Alat musik Gambang biasa menghasilkan nada-nada yang bervariasi, yakni nada mayor, nada minor, dan nada gregorian.
6. Alat Musik Slenthem
Alat musik Slenthem juga termasuk alat musik tradisional Yogyakarta, yakni golongan instrumen kesenian Gamelan dengan berbentuk lembaran lebar logam tipis. Lempengan-lempengan logam tersebut diikat dengan tali, selanjutnya direntangkan di atas tabung-tabung.
Alat musik jenis Slenthem ini kerap dimainkan dengan cara ditabuh. Slenthem mirip dengan alat musik Saron, Ricik, dan Balungan yang menghasilkan suara jenis dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada alat musik tersebut.
7. Alat Musik Gender
Gender juga merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta. Selain di Yogyakarta, alat musik Gender juga banyak dimainkan di beberapa daerah termasuk ibukota Jakarta. Alat musik jenis ini biasa dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul bundaran.
Alat musik Gender tergolong ke dalam komponen kesenian Gamelan khas Jawa. Pada Gamelan Jawa tersebut, Gender dibedakan menjadi 3 diantaranya adalah Slendro, Pelog Pathet Nem dan lima, serta Pelog Pathet Barang.
Alat musik tradisional Gender memiliki bagian lembaran logam kuningan yang berjumlah 10 sampai 14 bilah. Dengan variasi nada-nada, lempengan Gender dibuat beraneka ragam bentuk dan ukurannya.
8. Alat Musik Gong Sebul
Gong Sebul merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta. Alat musik Gong Sebul termasuk alat musik tradisional yang cukup sederhana dan unik. Meskipun penamaannya menggunakan kata “gong”, bukan berarti alat musik ini semacam alat musik Gong pada umumnya.
Jika gong biasa dimainkan dengan cara dipukul, maka Gong Sebul malah justru dapat menghasilkan suara dengan cara ditiup.
Alat musik Gong Sebul justru dibuat dari bahan material bambu. Secara khusus, bentuk Gong Sebul berupa sepotong bambu petung pilihan, yakni bambu raksasa. Kemudian untuk ukuran panjangnya disesuaikan dengan nada yang akan dihasilkan nantinya.
9. Alat Musik Gendang
Gendang merupakan salah alat musik yang cukup populer sebagai instrumen kesenian di beberapa daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, dan beberapa daerah lainnya.
Alat musik tradisional Yogyakarta ini biasa berperan sebagai pengatur irama. Alat musik Gendang ini biasa dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan telapak tangan. Kadang kalanya, Gendang juga dimainkan secara cepat pada saat pembukaan lagu jenis Lancaran dan Ladrang Irama Tanggung.
Berdasarkan ukuran bentuknya, Gendang dibedakan menjadi dua, yakni Gendang kecil atau dikenal dengan sebutan Ketipung dan Gendang sedang atau dikenal dengan sebutan Kebar atau Kendang Ciblon.
Semacam Gendang pada umumnya, Gendang khas Yogyakarta juga dibuat dari bahan material kayu sebagai badannya, kemudian kedua ujungnya dilapisi membran kulit binatang, serta direkatkan dengan tali yang terbuat dari rotan.
10. Alat Musik Demung
Alat musik tradisional Yogyakarta selanjutnya diberi nama Demung. Alat musik ini termasuk ke dalam instrumen kesenian Gamelan. Alat musik Demung tergolong wilahan Saron yang dapat menghasilkan nada yang lebih rendah dibandingkan Saron umumnya.
Pemukul Demung terbuat dari kayu dengan dibentuk seperti palu, tapi ukurannya lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan tubuh Saron. Sementara badan Demung dibuat dari kayu dengan hiasan ukiran khas Yogyakarta dan berisi lempengan kuningan dengan variasi bentuk dan ukurannya sebagai penghasil tangga nada.
Alat musik Demung biasa dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul bundaran. Cara memainkan Demung dengan ditabuh secara bergantian sesuai nada antara Demung 1 dan Demung 2.
Pola permainan Demung adalah dengan ditabuh cepat agar menghasilkan irama yang dapat memicu semangat seseorang yang mendengarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik memathet, yakni teknik berupa tangan kanan memukul wilahan dan tangan kiri berperan menahan getaran.
11. Alat Musik Rinding Gumbeng
Rinding Gumbeng merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta. Alat musik jenis ini tergolong ke dalam alat musik yang sederhana dan unik. Asal usul alat musik jenis ini yakni berasal dari Gunung Kidul. Sejak awal keberadaan kesenian Rinding Gumbeng ini telah menjadi identitas masyarakat Gunung Kidul.
Rinding Gumbeng menampilkan kehidupan masyarakat yang memiliki ciri khasnya yang sederhana, ulet, serta dekat dengan alam. Kesenian ini juga bentuk dari tradisi masyarakat setempat yang berkaitan erat dengan sistem pertanian di lereng Gunung Kidul.
Cara memainkan alat musik tradisional Yogyakarta ini adalah dengan diletakkan di bibir mulut kemudian sedikit direnggangkan. Bahan dasar alat musik jenis ini adalah berasal dari alam, seperti bambu dan tali kecil.
12. Alat Musik Gong Kumodhog
Gong Kumodhog juga merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta. Alat musik jenis ini adalah alat musik khas Jawa, bahkan penamaannya juga berasal dari bahasa Jawa. Istilah namanya terdiri dari dua kata, yakni kata Gong dan Kumodhog.
Alat musik Gong Kumodhog kerap dimainkan dalam kesenian Siteran dari Dukuh Penggok, Kelurahan Tri Mulyo, Kecamatan Jetis, Bantul. Gong Kumodhog ini dibuat dari bahan dua jenis logam, yakni besi dan perunggu. Kedua bahan tersebut dibuat menjadi dua bilah dengan ukuran panjang mencapai 45 cm dengan lebar 25 cm.
Alat musik tradisional Yogyakarta jenis ini biasa dimainkan dengan cara dipukul oleh satu orang dewasa atau satu orang remaja.
13. Alat Musik Dhodhog
Dodhog merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta. Alat musik tradisional Dodhog ini biasa dimainkan pada kesenian Barzanji dan Angguk di Kopen Wonokerto, Turi Sleman.
Seperti penamaan alat musik jenis ini, suara yang dihasilkannya seperti bunyi “dhog, dhog, dhog”. Sehingga, tidak heran jika dinamakan alat musik Dhodhog. Alat musik Dhodhog biasa dimainkan dengan cara ditabuh.
Alat musik jenis ini dibuat dari bahan kayu yang beragam jenisnya, seperti kayu jati, kayu nangka, atau kayu kelapa.
14. Alat Musik Terbang
Terbang merupakan alat musik yang memiliki kesamaan bentuk dan arti dengan alat musik Rebana. Terbang merupakan penyebutan yang berasal dari bahasa Jawa.
Alat musik Terbang biasa dimainkan dalam kesenian Slawatan Katolik di Demangan, Kelurahan Argodadi, Kecamatan Sedayu, Bantul.
Bahan dasar pembuatan alat musik Terbang adalah kayu nangka sebagai badan Terbang dan dilapisi dengan membran kulit sapi. Badan Terbang dibentuk seperti mangkuk atau setengah bulat.
Cara memainkan Terbang seperti cara memainkan Rebana, yakni dengan cara ditabuh menggunakan telapak tangan dengan teknik khusus.
15. Alat Musik Siter
Selanjutnya adalah alat musik Siter. alat musik tradisional Yogyakarta jenis ini memiliki ukuran panjang kurang lebih 30 cm.
Alat musik Siter ini juga dilengkapi dengan senar berjumlah 11 atau 13 pasang senar. Senar-senar tersebut direntangkan ke dua sisi yang terdapat kotak resonator bunyi. Senar-senar pada Siter dibedakan menjadi dua jenis, yakni salah satu senar disetel dengan nada Pelog dan senar lainnya disetel dengan nada Slendro.
Keunikan dari alat musik jenis ini adalah ketika dimainkan, maka para pemain Siter harus memasukkan alat musik ini ke dalam sebuah kotak khusus.
16. Alat Musik Thunthung
Alat musik Thunthung juga merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta. Alat musik jenis ini biasanya dimainkan dalam kesenian musik Pek Bung di Klindon Mantren, Sukaharjo, Ngaglik, Sleman.
Penamaan alat musik Thunthung didasarkan pada suara yang dihasilkan oleh Thunthung berupa bunyi “thung-thung”.
Alat musik tradisional Thunthung dibuat dari bambu petung, bambu jenis ini dipilih dan diutamakan sebagai bahan Thunthung karena bambu ini tergolong bambu yang berkualitas dan dapat menghasilkan bunyi yang lebih indah dibandingkan bambu jenis lainnya.
Bentuk alat musik Thunthung seperti menyerupai kentongan bambu, yakni pada bagian atasnya dipasang sebilah bambu yang kemudian dipaku.
Alat musik Thunthung biasa dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh dengan sebilah bambu. Dan biasanya dimainkan sebagai pengiring tarian anak-anak daerah Yogyakarta.
Penutup Alat Musik Tradisional Yogyakarta
Demikian penjelasan mengenai alat musik tradisional Yogyakarta lengkap dengan keunikan dan cara memainkannya. Begitu menarik dan beragam bukan?
Yuk kenali lebih banyak lagi budaya bangsa kita dengan terus mempelajarinya, dan jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman lainnya agar mereka juga ikut belajar dan mengenal budaya bangsa kita.
Alat Musik Tradisional Yogyakarta
sumber referensi:
@https://tambahpinter.com/alat-musik-yogyakarta/
@https://cakbagus.net/alat-musik-tradisional-yogyakarta/