Pakaian Adat DKI Jakarta – Apabila kita membahas pakaian adat DKI Jakarta pasti sudah tidak asing lagi buat kita bukan?
Dimana pakaian adat DKI Jakarta ini didominasi dengan pakaian adat Betawi. Untuk lebih jelasnya yuk simak penjelasan di bawah ini!
Nama Pakaian Adat DKI Jakarta
Seperti yang sudah kita tahu, bahwa mayoritas masyarakat yang ada di DKI Jakarta berasal dari suku Betawi. Dimana suku ini juga meninggalkan beragam budaya.
Salah satunya adalah pakaian adat DKI Jakarta dimana pakaian tersebut biasanya digunakan untuk acara pernikahan, acara kantor dan berbagai macam acara yang lainnya. Langsung saja mari kita bahas satu persatu pakaian adat DKI Jakarta dari penjelasan hingga gambarnya!
No | Macam Macam Pakaian Adat DKI Jakarta |
1 | Kebaya Encim |
2 | Baju Sadariah |
3 | Baju Demang |
4 | Baju Tikim dan Celana Pangsi |
5 | Busana Pengantin DKI Jakarta |
6 | Kain Batik Betawi |
1. Kebaya Encim
Kebaya encim merupakan pakaian. Adat DKI Jakarta yang dibuat khusus untuk kaum perempuan. Dimana kebaya ini juga banyak digemari masyarakat perempuan, baik itu perempuan dewasa atau perempuan remaja.
Dulunya kebaya encim dibuat dengan menggunakan bahan brokat Eropa yang kemudian ditutup dengan bordiran dengan variasi yang berbeda-beda. Baju kebaya adat ini aslinya mempunyai ukuran agak pendek dan meruncing ke bagian muka kebaya.
Sedangkan pada bagian lengan dibuat agak melebar. Bahan dari kebaya ini akan di bordir Kerancang dengan motif berupa kembang pada bagian bawahnya dan pada pergelangan tangan.
Pada zaman sekarang, kebaya encim juga mempunyai berbagai macam modifikasi agar terlihat modern. Dimana kebaya encim sekarang juga terbuat dari berbagai macam bahan-bahan seperti organdi, silk, brokat, sutra alam dan masih banyak yang lainnya.
Biasanya pengguna kebaya adat DKI Jakarta kebaya encim ini akan dipadukan dengan penggunaan sarung batik untuk bagian bawahnya. Jangan lupakan juga untuk penambahan aksesoris berupa giwang, kalung dan juga berbagai hiasan seperti range atau peniti cangkrang dan jiga pemakaian selop, tutup serta rambut sanggul untuk menambah kesan keindahan kebaya adatnya.
2. Baju Sadariah
Pakaian adat DKI Jakarta Baju Sadariah merupakan pakaian adat yang digunakan khusus untuk kaum laki-laki. Dimana baju adat Sadariah mempunyai bentuk seperti baju Koko yang terbuat dari bahan katun berlengan panjang tanpa kerah.
Kebanyakan baju adat sadariah ini berwarna putih dimana warna tersebut melambangkan akan kebersihan dan juga kerapian. Tidak ketinggalan dengan kancing dari atas sampai bawah dan juga mempunyai kantong pada bagian muka baju.
Baju adat sadariah ini juga mempunyai berbagai jenis diantaranya ada yang dilengkapi dengan belahan pada sisi kanan dan juga bagian kiri samping baju, dimana bagian tersebut dibuat agar baju tidak terlalu ketat dan juga agar nyaman digunakan. Baju adat sadariah ini biasanya juga akan dipasangkan dengan celana patuk atau bisa juga dengan menggunakan celana kain berwarna polos.
Sedangkan pada bagian leher akan ditambah sarung dengan bermotif kotak-kotak dan pada bagian kepala juga ditambah aksesoris tambahan berupa peci atau kopiah yang digunakan dan alas kaki berupa sandal jepit kulit.
3. Baju Demang
Demang merupakan pakaian adat DKI Jakarta yang biasanya akan digunakan oleh laki-laki. Dimana baju adat ini biasanya hanya akan digunakan pada saat ada acara resmi seperti pernikahan, pertemuan budaya, rapat para tokoh budaya dan berbagai acara formal lainnya.
Baju ini terdiri dari beberapa komponen, diantaranya beskap yang digunakan untuk bagian atasnya dan celana panjang dengan warna hitam dengan warna hitam pada bagian bawah. Biasanya pada bagian atas celana akan ditambahkan kain ujung serong dengan panjang hingga atas lutut.
Sedangkan pakaian yang akan digunakan oleh para wanita akan menggunakan kebaca encim dengan perpaduan kain motif khas dari budaya Betawi.
4. Baju Tikim dan Celana Pangsi
Baju Tikim dan Celana Pangsi merupakan pakaian adat DKI Jakarta yang digunakan oleh para pria, dimana baju adat ini berupa baju kemeja dengan celana yang serba longgar dan biasanya mempunyai warna yang polos.
Pangsi dari Betawi ini tentunya berbeda dengan Pangsi Sunda, dimana pangsi Betawi pada umumnya berupa baju tanpa kancing dengan berbagai jahitan polos, tetapi ada juga baju pangsi yang dibuat dengan menggunakan kancing.
Pangsi Betawi juga dibuat dengan menggunakan berbagai macam warna diantaranya ada yang berwarna hitam, merah dan juga berwarna putih. Warna tersebut dulunya juga sebagai penanda akan kedudukan dari pemakainya.
Misalnya penggunaan baju warna putih biasanya digunakan oleh orang yang jago dengan pencak silat dan juga digunakan oleh pemuka agama. Warna hitam yang akan digunakan oleh para centeng tetapi ada juga para kyai yang menggunakan baju pangsi berwarna hitam ini.
Sedangkan yang terakhir warna merah biasanya akan digunakan oleh orang yang mempunyai ilmu silat tinggi dan juga orang yang mempunyai ilmu agama tinggi. Baju adat pangsi Betawi ini akan digunakan bersamaan dengan penggunaan peci yang mempunyai warna senada dengan warna bajunya.
Dimana pada zaman dulu, para pesilat Betawi akan menggunakan pangsi merah lengkap dengan peci merah sehingga dapat melambangkan bahwa mereka mempunyai tingkat keilmuan yang sangat tinggi.
Tapi saat ini, warna pangsi dan juga peci hanya sebatas seni, sehingga siapapun boleh memakainya tanpa memperdulikan makna warna seperti zaman dulu.
5. Busana Pengantin DKI Jakarta
Busana pengantin merupakan pakaian adat DKI Jakarta yang hanya digunakan oleh para pengantin. Dimana baju adat ini merupakan baju asal dari pembaruan budaya Tionghoa, Arab dan juga budaya barat.
Pakaian pengantin yang digunakan oleh pria disebut dengan Dandanan Penganten Care Haji, sedangkan pakaian pengantin yang digunakan oleh perempuan disebut dengan Dandanan Care None Penganten Cine. Apa sih perbedaan dari kedua pakaian ini? Langsung saja simak ulasan di bawah ini!
Dandanan Penganten Care Haji
Dandanan Penganten Care Haji merupakan pakaian adat yang digunakan khusus untuk laki-laki dimana pakaian ini ditata dengan menggunakan manik-manik dari emas gemerlapan. Tetapi saat ini pakaian tersebut sudah dimodifikasi dengan menggunakan berbagai macam warna.
Rias Gede merupakan pakaian berupa jubah besar yang terbuka dan memanjang mulai dari leher hingga bawah dimana gamis tersebut terbuat dengan bentuk kalem seperti tanpa hiasan dengan penggunaan warna yang juga tidak terlalu kontras jika disandingkan dengan warna jubahnya.
Sedangkan untuk dandanan dari pengantin pria ini berupa selempang sebagai tanda akan kebesaran dan akan digunakan pada bagian dalam jubah. Untuk penutup kepala pengantin pria akan menggunakan alpie yang dililitkan dengan sorban haji berwarna putih atau emas dengan hiasan melati, mawar merah dan juga cempaka.
Kemudian ada juga hiasan sirih dare berupa daun sirih sebanyak tujuh lembar dan dilipat secara terbalik dengan ujung batangnya tidak dibuang, selanjutnya didalamnya akan diselipkan bunga mawar merah dan juga yang sambe yang digunakan sebagai lambang akan kasih sayang. Untuk alas kaki pengantin pria akan menggunakan sepatu pantofel.
Dandanan Care None Penganten Cine
Dandanan Care None Penganten Cine merupakan baju adat yang digunakan untuk pengantin wanita. Dimana baju adat ini terdiri dari tuaki atau baju bagian atas mempunyai hiasan sulaman dengan penggunaan manik-manik yang indah.
Untuk lehernya akan tertutup dengan berkerah shanghai mirip dengan baju None Cina. Untuk penutup dada tuaki akan dihias dengan delime Betawi yang mirip dengan kelopak bunga teratai sebanyak 8 potong.
Bagian bawahnya akan disebut dengan Kun yakni tok dengan bagian lebar pada bagian bawahnya. Kemudian untuk hiasan yang digunakan pada dahi berupa siangko mirip cadar yang juga terbuat dari manik-manik emas menjuntai menutupi wajah.
Kemudian ada juga hiasan tusuk agak panjang dengan bagian ujung yang berbentuk burung Hong. Dengan aksesoris kepala berupa kembang goyang, kembang kelape dan juga kembang rumput dan alas kaki disebut dengan perahu kolek atau selop ujung dengan hiasan manik emas.
6. Kain Batik Betawi
Pakaian adat DKI Jakarta juga identik terbuat dari kain batik khas dari Betawi. Dimana biasanya kain ini akan digunakan sebagai bawahan atau cukin, sarung dilipat dan juga diselempangkan pada leher atau hanya digunakan pada pundak saja.
Batik ini juga mempunyai karakteristik yang khas dengan motif dan juga unsur simbol-simbol yang menarik dan identik dengan kebudayaan Betawi. Misalnya pada ondel-ondel, jail-jail, ngarojeng dan masih banyak yang lainnya.
Warna yang digunakan pada batik ini juga menggunakannya warna terang misalnya merah, hijau, kuning dan juga biru cerah. Dimana batik ini juga mempunyai makna berupa keseimbangan alam semesta dalam memenuhi kebutuhan hidup agar lebih sejahtera dan juga berkah.
Penutup Pakaian Adat DKI Jakarta
Demikianlah penjelasan mengenai pakaian adat DKI Jakarta. Semoga artikel ini bisa berguna bagi para pembaca sekalian serta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pakaian adat dari provinsi DKI Jakarta, semoga juga artikel ini bisa dipahami dengan baik oleh para pembaca sekalian!
Pakaian Adat DKI Jakarta
sumber referensi:
@https://blogkulo.com/pakaian-adat-jakarta/
@https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-dki-jakarta/