Pakaian Adat Sumatera Selatan – Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang kaya akan budaya dengan beragam ciri khas yang menarik untuk di eksplor.
Termasuk pakaian adat Sumatera Selatan yang mempunyai ciri khas dan keunikan masing-masing. Langsung saja yuk simak penjelasan mengenai pakaian adat Sumatera Selatan berikut ini!
Pakaian Adat Sumatera Selatan
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa kebudayaan setiap daerah bisa tergambarkan melalui pakaian adat tiap daerahnya, tentunya dengan ciri khasnya masing-masing.
Termasuk Sumatera Utara, dimana pada provinsi ini mempunyai dua jenis pakaian adat yang biasanya digunakan dalam acara-acara tertentu.
Seperti pernikahan dan juga berbagai acara resmi. Dimana pakaian adat Sumatera Selatan yang resmi adalah pakaian adat Palembang, dimana setiap pakaian mempunyai karakteristik dan makna yang mendalam.
Karena hal itulah maka pakaian adat harus tetap dilestarikan dan juga disimpan dengan baik. Pakaian adat dari Sumatera Selatan ini juga merupakan pakaian yang diangkat dari pakaian sultan pada zaman dahulu.
Dimana pakaian yang dulunya digunakan oleh pihak kerajaan, maka sekarang akan digunakan sebagai pakaian adat dari berbagai kita dan juga kabupaten.
Nama Pakaian Adat Sumatera Selatan
Sama halnya dengan berbagai macam daerah Indonesia lainnya, dimana wilayah provinsi Sumatera Utara juga mempunyai berbagai macam jenis busana tradisional berdasarkan wilayahnya.
Lalu apa saja macam-macam dari pakaian adat Sumatera Selatan ini? Yuk simak daftar 6 jenis pakaian Sumatera Selatan dibawah ini!
No | Macam Macam Pakaian Adat Sumatera Selatan |
1 | Pakaian Adat Aesan Gede |
2 | Pakaian Adat Aesan Paksangko |
3 | Pakaian Adat Besemah |
4 | Pakaian Adat Banyuasin |
5 | Pakaian Adat Empat Lawang |
6 | Pakaian Adat Ogan Ilir |
1. Pakaian Adat Aesan Gede
Aesan Gede merupakan pakaian adat Sumatera Selatan yang melambangkan tentang pakaian kebesaran. Dimana dulunya digunakan sebagai pakaian kerajaan Sriwijaya yang juga sebagai lambang akan keagungan kerajaan dan juga filosofi swarnadwipa atau pulau emas pada provinsi ini.
Pakaian Aesan Gede mempunyai warna merah jambu dengan perpaduan sulaman berwarna keemasan. Dimana pakaian ini juga tampak terlihat sangat mewah apalagi jika ditambahkan dengan berbagai macam tambahan aksesoris m
Aksesoris tersebut bisa berupa mahkota, bungo cempako, kelapo standan, kembang goyang, baju Dodot dak juga songket dengan motif napan perak.
Filosofi Motif Pakaian Aesan Gede
Pakaian adat Aesan Gede juga mempunyai makna dan filosofi pada setiap motifnya. Berikut ini beberapa makna dari motif tersebut!
- Kain songket lepus yang dipakai mempunyai motif geometris abstrak dan juga motif zig-zag. Dimana songket lepus merupakan songket tertua dalam sejarah, dengan simbol yang terdapat pada kain songket tersebut adalah tentang keramahan, ketertiban dan juga saling menghormati.
- Celana sutera adalah celana panjang yang terbuat dari bahan sutera. Dimana pada bagian bawahnya terdapat bordiran dengan bentuk bunga yang mempunyai tangkai dan menjalar panjang, hal tersebut mempunyai makna mentalitas yang sangat gigih dalam menjalankan kehidupan dimanapun tempatnya.
- Kesuhan adalah mahkota yang akan dikenakan pengantin laki-laki dan juga pengantin perempuan. Kesuhan pada laki-laki ini mengandung makna bahwa seorang laki-laki harus mempunyai sifat yang berani dalam keluarga dan juga masyarakat. Sementara untuk kesuhan pada perempuan mempunyai makna yang berarti wanita harus mempunyai sifat keibuan, kelembutan dan juga punya rasa kekeluargaan.
- Cempako merupakan bunga cempaka yang digunakan di kepala. Dimana cempako mempunyai makna agar para pengantin dapat menjaga keindahan pada setiap perilakunya.
- Sanggul malang merupakan rambut yang digelung dengan rapi. Sanggul ini mempunyai makna bahwa perempuan sebagai sosok yang anggun, rapi dan juga tenang dalam menghadapi setiap sesuatu.
- Tebeng malu merupakan penutup pada bagian samping kepala dengan bentuk bola-bola warna-warni yang dirangkai dan juga dipasang pada samping telinga. Tebeng malu ini mempunyai makna bahwa manusia harus menjaga pandangannya.
- Terate adalah hiasan yang digunakan oleh pengantin baik itu laki-laki atau perempuan untuk menutupi bagian dada dan juga pundak. Dimana hiasan ini mempunyai makna tentang kemegahan dan kesucian, kesabaran dalam hal apapun.
- Kebo unggah atau kalung tapak jajo yang mempunyai makna tentang kesuburan dan dipandang sebagai penolak sesuatu hal yang jahat.
- Selempang sawit dengan jumlah 2 dipakai secara menyilang dari Oahu kiri ke pinggang sebelah kanan, dan dari bahu kanan sampai ke pinggang kiri. Dimana selempang sawit ini mempunyai makna bahwa laki-laki dan perempuan haruslah sejajar.
- Keris yang digunakan oleh pengantin pria dengan keturunan bangsawan yang diselipkan pada pinggang depan sebelah kanan dengan gagangnya menghadap keluar. Dimana untuk laki-laki yang bukan bangsawan akan meletakkan keris pada bagian pinggang belakang, hal tersebut bermaksud untuk menghormati para raja atau atasan.
- Pending merupakan ikat pinggang untuk laki-laki dan juga perempuan dengan bentuk seperti lempengan. Dimana pending mempunyai makna bahwa perempuan dan juga laki-laki siap untuk menjalankan kehidupan bersama.
- Gelang palak ulo akan digunakan oleh pengantin perempuan pada bagian lengan yakni berupa gelang emas 24 karat dengan bertabur berlian dengan bentuk ular naga bersisik dan berpulir.
- Sapu tangan segitigo merupakan sapu tangan yang terbuat dari bahan beludru merah dimana salah satunya bertaburkan kelopak bunga melati dari emas. Dengan makna berdoa simbol ketegaran dan juga ketenangan hidup.
- Canela merupakan sejenis sandal yang dipakai oleh kedua mempelai pengantin, biasanya akan berwarna senada dengan atasan. Dimana canela mempunyai makna simbol bahwa kehidupan dalam melangkah harus mempunyai pelindung diri yakni agama.
2. Pakaian Adat Aesan Paksangko
Aesan Paksangko merupakan pakaian adat Sumatera Selatan dengan tampilan yang lebih anggun jika dibandingkan dengan Aesan Gede.
Dimana gaya pakaian dari kaum laki-laki akan menggunakan songket lepus sulam emas ditambahkan dengan songket selempang, cap dengan motif berupa taburan bunga emas. Pada bagian bawahnya akan menggunakan seluar atau celana dengan menggunakan songkok emas pada bagian kepala.
Kemudian untuk busana dari kaum perempuan akan menggunakan baju kurung atau dodot merah yang bertaburkan motif bintang emas ditambah teratai penutup dada.
Dengan penggunaan piala mahkota, penutup kain, dan juga kain songket khas dari Sumatera Selatan yang bersulam emas. Motif dari tenun songket ini adalah lepus, bunga inten, jando beraes, tretes midar, kembang suku hijau, pulir biru, bungo Cino, dan juga motif bunga pacik.
Dengan tambahan aksesoris yang dipakai pada aesan gede juga ikut diimplementasikan dalam pemakaian aesan paksangko. Dimana aksesoris tersebut mencitrakan keemasan berupa kelapo standan, kembang goyang dan juga kembang kenango.
3. Pakaian Adat Besemah
Besemah merupakan pakaian adat yang berasal dari kota Pagar Alam yakni salah satu kota yang berada di Sumatera Selatan. Dimana baju Basemah merupakan baju adat kota pagar alam yang biasanya digunakan pada saat ada acara pernikahan secara adat oleh para warga.
Baju adat besemah biasanya akan memadukan berbagai macam unsur pakaian dan juga aksesoris tambahan yang berguna untuk mempercantik dan juga memperindah tampilannya. Dimana pakaian adat ini juga menandakan sebagai sebuah keagungan dan juga kemakmuran.
Bagi para kaum pria akan menggunakan songket yang dipakai seperti sarung dan juga memakai pakaian pengantin yang terbuat dari bahan beludru merah.
Dimana pakaian besemah bagi kaum pria juga akan dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris berupa manik-manik seperti uang logam yang berwarna emas.
Untuk bagian kepalanya akan menggunakan seperti mahkota yang terbuat dari bahan beludru merah dan tambahan aksesoris seperti pakaian yang dikenakan, yakni berupa manik-manik seperti uang logam berwarna emas dengan kalung berupa tanduk kerbau yang juga berwarna emas.
Sementara untuk baju yang digunakan oleh para kaum perempuan akan menggunakan pakaian dari bahan beludru merah, tetapi aksesoris yang digunakan jauh lebih banyak daripada kaum pria.
Pada bagian dadanya akan menggunakan lapisan lain yang terbuat dari bahan beludru merah dengan bentuk seperti Samir pada pakaian wisuda mahasiswa.
Pada bagian tersebut juga banyak diletakkan berbagai macam aksesoris keemasan dengan menggunakan kalung emas seperti tanding kerbau.
Pada bagian kepala menggunakan mahkota yang disebut dengan “Singal”. Singal tersebut dilengkapi dengan konde-konde emas.
4. Pakaian Adat Banyuasin
Baju adat Banyuasin merupakan pakaian adat Sumatera Selatan ya h sering digunakan oleh para pengantin pada saat upacara pernikahan.
Dimana baju adat ini mempunyai warna yang cukup berbeda dari pakaian adat lainnya dimana cenderung didominasi oleh warna yang cerah. Sementara untuk baju adat banyuasin mempunyai warna yang lebih gelap atau hitam dengan perpaduan kuning keemasan.
5. Pakaian Adat Empat Lawang
Empat Lawang merupakan pakaian adat yang berasal dari kabupaten Empat Lawang tepatnya berbatasan langsung dengan daerah Rejang Lebong Bengkulu.
Dimana baju Adat empat Lawang merupakan pakaian adat Sumatera Selatan yang mempunyai motif bunga dengan hub dan juga songketnya yang cukup unik.
Baju adat empat lawang ini mempunyai warna merah dan dilapisi dengan menggunakan aksesoris pendukung lainnya yang berasal dari kuningan dan tampak seperti ditaburi lapisan emas.
Pakaian yang digunakan oleh pengantin pria adalah dengan menggunakan jubah atau baju kebesaran dengan panjang mencapai basah lutut.
Sementara pada kaum wanita akan nampak anggun dengan menggunakan lapisan songket pada beberapa bagian pakaiannya.
6. Pakaian Adat Ogan Ilir
Ogan Ilir merupakan pakaian adat Sumatera Selatan yang berasal dari kabupaten Ogan Ilir. Dimana bagi adat Ogan Ilir ini masih memadukan pakaian pria dengan pakaian wanita dengan menggunakan balutan songket khas dari Sumatera Selatan dan juga menggunakan aksesoris hiasan mahkota yang juga terbuat dari lapisan emas.
Penutup Pakaian Adat Sumatera Selatan
Demikianlah pembahasan mengenai pakaian adat Sumatera Selatan berdasarkan daerah, dimana masing-masing daerah mempunyai beragam pakaian adat dengan keunikan tersendiri.
Semoga artikel ini bisa membantu para pembaca mengenai pakaian adat yang berasal dari Sumatera Selatan dan juga semoga pembahasan artikel ini bisa dipahami dengan baik.
Pakaian Adat Sumatera Selatan
sumber referensi:
@https://seringjalan.com/6-pakaian-adat-sumatera-selatan/
@https://kearifanlokal.com/jenis-pakaian-adat-sumatera-selatan/#6_Pakaian_Adat_Sumatera_Selatan_Aesan_Paksangko
@https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-sumatera-selatan/