Senjata Tradisional Bangka Belitung – Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki beberapa senjata tradisional sebagai warisan leluhur kita.
Begitu juga di provinsi Bangka Belitung, terdapat 4 macam senjata tradisional Bangka Belitung yang memiliki ciri khas, keunikan dan kegunaannya masing-masing.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang empat senjata tradisional khas Bangka Belitung. Keempat senjata itu meliputi siwar, parang badau, lengkong, dan kedik.
Bagaimana keunikan dan bahan dasar dari empat senjata itu? Dan apa fungsi dari empat senjata itu? Bagi kamu yang penasaran, coba simak penjelasan artikel ini sampai tuntas ya.
Macam-macam Senjata Tradisional Bangka Belitung
Terdapat empat macam senjata tradisional khas Bangka Belitung yang memiliki keunikan dan karakteristiknya masing-masing. Berikut adalah daftar macam-macam senjata tradisional Bangka Belitung yang perlu kamu ketahui.
No | Senjata Tradisional Bangka Belitung |
1 | Siwar |
2 | Parang Badau |
3 | Lengkong |
4 | Kedik |
-
Siwar
Siwar merupakan salah satu senjata khas Bangka Belitung yang memiliki bentuk yang menyerupai senjata golok. Perbedaannya terdapat pada ukuran panjangnya, terdapat Siwar yang berukuran panjang dan Siwar pendek.
Keistimewaan Siwar panjang adalah memiliki dua mata tajam seperti silet. Siwar panjang merupakan senjata yang digunakan sebagai alat bela diri masyarakat Bangka Belitung. Siwar panjang sangat cocok digunakan dalam pertarungan jarak dekat dan cepat.
Sedangkan siwar pendek memiliki ukuran yang sama dengan belati atau keris. Jenis siwar pendek merupakan senjata dengan jangkauan dekat. Dengan menggunakan siwar pendek, lawan akan dengan mudahnya ditikam dalam pertarungan jarak dekat.
Siwar juga kerap disamakan dengan Mandau dari Kalimantan Barat. Akan tetapi senjata ini tidak memiliki ujung bengkok. Karena bentuk Siwar lurus, pipih, serta ringan diayunkan. Senjata tradisional khas Bangka Belitung ini dirancang dengan memiliki bentuk persegi panjang.
-
Parang Badau
Senjata tradisional khas Bangka Belitung yang cukup populer adalah parang Badau. Nama Badau diambil dari nama sebuah desa yang ada di Belitung, yakni desa Badau. Sementara masyarakat Bangka menyebut parang jenis ini dengan nama parang Bangka.
Dahulu, Bangka Belitung merupakan daerah yang banyak menghasilkan perkakas berbahan dasar besi unggul di tanah air. Bahkan, diceritakan bahwa Bangka Belitung memiliki 7 bengkel pandai besi yang memproduksi senjata-senjata tradisional.
Dengan kondisi tersebut, menjadikan Bangka Belitung berhasil menghasilkan sekitar 10 ribu muatan kapak dan parang, yang kemudian senjata tersebut dikirim ke Batavia.
Parang Badau memiliki ukuran panjang sekitar 40 cm dengan bentuk yang menyerupai perahu layar. Sekilas parang jenis ini semacam golok, namun bedanya parang Badau memiliki ukuran yang lebih lebar dan lebih berat.
Parang bersejarah ini biasa dimiliki oleh orang-orang dengan status sosial tinggi. Dahulu, senjata ini digunakan sebagai senjata perlindungan diri. Dan diyakini bahwa senjata ini masih kental dengan unsur mistis. Tapi, tidak sedikit juga menjadikannya sebagai alat bantu pertanian, alat perkebunan, dan lain semacamnya.
-
Lengkong
Lengkong merupakan senjata khas Bangka Belitung yang bentuknya menyerupai sabit atau celurit dari Madura, Jawa Timur. Meskipun memiliki kemiripan, tapi keduanya masih berbeda.
Jika celurit atau sabit memiliki sudut lengkung yang tumpul, sedangkan lengkong memiliki lekukan bagian tengah dengan sudut lancip.
Lengkong merupakan senjata yang digunakan untuk menyabet bagian tangan, kepala, dan kaki musuh. Hal ini dilakukan agar musuh tidak bisa bergerak dan berkutik. Senjata bersejarah ini lebih dominan digunakan sebagai senjata pertahanan diri dan menyerang musuh.
Saat ini, Lengkong beralih fungsi. Senjata melengkung ini menjadi alat pertanian yang digunakan untuk menebas ilalang atau menyabet padi yang telah panen.
-
Kedik
Senjata tradisional khas Bangka Belitung yang terakhir adalah Kedik. Jika lengkong menyerupai sabit, kali ini kedik menyerupai cangkul dengan ukuran lebih kecil.
Kedik yang berbentuk mirip cangkul ini memiliki ukuran panjang sebesar 40 sampai 50 cm. Berat dari senjata kedik sendiri bisa mencapai 2 kg.
Senjata ini merupakan senjata yang biasa digunakan untuk membantu sejumlah aktivitas masyarakat sehari-hari seperti membersihkan semak belukar.
Serta memotong rumput liar yang dapat mengganggu hasil pertanian atau perkebunan masyarakat. Sehingga, membuat Kedik menjadi senjata yang cukup mudah ditemukan di beberapa toko peralatan pertanian Bangka Belitung.
Penutup
Demikian ulasan tentang keempat senjata tradisional khas Bangka Belitung. Ada beberapa senjata yang memiliki bentuk yang mirip dengan senjata tradisional dari daerah lain di nusantara.
Meskipun begitu, keberadaan senjata tradisional merupakan bukti sejarah yang menjadi warisan leluhur kita. Sudah menjadi tugas kita untuk terus menjaga dan melestarikannya.
Salah satu cara melestarikan warisan leluhur kita adalah dengan mengenalnya. Agar semakin kenal dengan Indonesia beserta beragam warisan budayanya, yuk kunjungi artikel lainnya! Karena romadecade sudah siapkan banyak artikel sejarah Indonesia.
Senjata Tradisional Bangka Belitung
Sumber Refrensi:
@https://www.kompas.com/
@https://keluyuran.com/senjata-tradisional-bangka-belitung/
@https://failfaire.org/senjata-tradisional-bangka-belitung/
@https://kitchenuhmaykoosib.com/senjata-tradisional-bangka-belitung/#Senjata_Tradisional_Bangka_Belitung_Siwar