Tari Gatotkaca – Jawa Tengah menjadi daerah di Indonesia yang memiliki berbagai macam kebudayaan serta kesenian yang menarik. Tentunya Tari Gatotkaca adalah satu diantara beragam kesenian tradisional Jawa Tengah yang bisa dinikmati dalam pementasannya.
Tarian satu ini menjadi jenis tari yang unik karena nantinya tarian akan dilakukan oleh hanya dua orang penari. Nantinya penari tersebut akan memerankan tokoh sebagai Gatotkaca serta seorang Dewi Pergiwa sebagai spot utama.
Maka penari haruslah memiliki keahliah gerakan yang luwes. Lalu bagaimana gerakan dalam tarian ini? Simak ulasannya berikut:
Asal Usul Tarian Gatotkaca
Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang begitu terkenal di Indonesia. Karakternya yang dikatakan sebagai sosok kuat dan gagah tentu bukan hal asing lagi bagi Indonesia khususnya Jawa. Sosok dari Gatotkaca ini sendiri seringkali ditemui dalam pementasan wayang orang maupun wayang kulit.
Namun, selain dalam bentuk drama, ternyata Gatotkaca sendiri juga menjadi tokoh yang dapat disaksikan melalui gerakan indahnya dalam Tari Gatotkaca. Pada tarian ini sendiri juga seringkali disebut sebagai Tarian Gatotkaca Gandrung.
Kata Gandrung yang digunakan dalam tarian ini diibaratkan sebagai sayang. Tarian ini menceritakan kisah asmara dari Gatotkaca yang merupakan seorang ksatria putra bima. Pada dasarnya tarian ini pun juga sebagai bentuk penggambaran betapa gagahnya Gatotkaca saat menjaga wilayah Amartha.
Baca Juga: Tari Gegot
Sejarah Tarian Gatotkaca
Seperti yang diketahui bahwa Tari Gatotkaca menjadi tarian tradisional Jawa Tengah yang menggambarkan sosok gagah Gatotkaca pada kala itu. Tarian ini sendiri sejak ada sejak tahun 1957 pada masa pemerintahan Mangkunegara.
Pada masa itu tarian ini dipentaskan sebagai hiburan untuk acara pernikahan. Pementasan Tarian Gatotkaca ini sendiri nantinya akan ditarikan oleh dua orang penari yaitu tokoh Gatotkaca serta Dewi Pergiwa. Dua tokoh inilah nantinya yang akan membawa penonton dalam alur cerita kisah asmara Gatotkaca.
Nantinya pada tarian ini akan menunjukkan sisi lembut yang ada pada Gatotkaca dimana dalam sajian cerita lain Gatotkaca digambarkan sebagai sosok gagah berani. Kisah asmaranya dengan Dewi Pergiwalah yang membuat sisi lembut dari Gatotkaca tersebut terlihat.
Namun, ternyata tidak begitu saja kisah asmara tersebut dapat berjalan mulus. Ketidaksetujuan Arjuna selaku ayahanda dari Dewi Pergiwa menjadi penghalang yang menyebabkan Gatotkaca putus asa.
Hal inilah kemudian yang membuat Gatotkaca memutuskan bunuh diri. Tubuhnya hancur lebur karena menjatuhkan diri dari angkasa. Namun, diceritakan bahwa Kresna menjadi sosok yang kembali menghidupkan Gatotkaca.
Pada versi lainnya diceritakan bahwa Gatotkaca dan Dewi Pergiwa akhirnya menikah setelah sebelumnya terjadi pertempuran antara Gatotkaca serta Lesmana. Tentunya pertempuran ini berakhir dengan kemenangan Gatotkaca sehingga akhirnya pernikahan dilaksanakan.
Properti Tarian Gatotkaca
ebagai tarian tradisional dari Jawa Tengah tentunya Tati Gatotkaca menampilkan berbagai keragaman budaya yang menarik dalam pementasannya. Ciri khas dari berbagai properti yang digunakan tentu menjadi satu daya tarik yang dapat dilihat dari pertunjukkan tari ini. Lalu, apa properti yang digunakan dalam tarian ini? Berikut ulasannya:
1. Keris
Keris menjadi properti utama yang nantinya akan digunakan oleh Gatotkaca pada bagian belakang. Pada dasarnya keris ini merupakan senjata yang seringkali digunakan oleh Gatotkaca dan tentu tidak boleh ketinggalan.
Hal inilah kemudian yang membuat keris begitu penting sebagai properti pelengkap bagi Gatotkaca. Biasanya pada ujung keris ini juga akan diberikan aksesoris bunga melati yang melingkar.
2. Selendang atau Sampur
Sampur atau pun selendang juga menjadi properti penting yang seringkali digunakan dalam pertunjukkan tari. Pada Tari Gatotkaca ni sendiri sampur juga digunakan oleh penari pada bagian pinggang. Nantinya dalam beberapa gerakan penari akan mengayunkan sampur dengan anggun supaya memberikan kesan lebih elok pada gerak tari.
Baca Juga: Tari Gending Sriwijaya
Pola Lantai Tarian Gatotkaca
Pola lantai tentunya juga menjadi poin penting dalam tarian tradisional supaya bisa membuat gerakan tari lebih teratur dan elegan. Pada Tari Gatotkaca ini sendiri tentunya juga menggunakan pola lantai dalam setiap pementasannya. Lalu, apa saja pola lantai yang digunakan? Berikut ulasannya:
1. Pola Lantai Lurus
Pada jenis pola lantai yang biasanya digunakan dalam tarian ini adalah pola lantai garis lurus. Nantinya pada jenis pola ini, penari bisa menggunakan pola horizontal dari kanan ke kiri atau pun sebaliknya.
Pola lain yang bisa digunakan dalam jenis pola ini adalah vertikal. Pada pola ini nantinya penari akan membuat barisan dari depan ke belakang atau pun bisa dilakukan sebaliknya.
2. Pola Lantai Garis Lengkung
Jenis pola lantai berikutnya yang bisa saja digunakan dalam Tari Gatotkaca ini adalah pola garis lengkung. Hal ini bisa dilakukan apabila dalam tarian dilakukan lebih dari 2 orang penari. Nantinya penari bisa membuat barisan yang melengkung dari kanan ke kiri begitu juga sebaliknya.
Membuat pola lingkaran pun juga bisa menjadi pola yang dapat digunakan dalam tarian ini apabila tarian dilakukan lebih dari dua orang. Biasanya hal ini akan dilakukan pada saat Tarian Gatotkaca sudah masuk dalam alur inti cerita.
3. Pola Lantai Simetris
Simetris maupun asimetris juga menjadi jenis pola yang bisa saja digunakan dalam Tarian Gatotkaca ini. Nantinya pada pola ini penari akan membentuk barisan yang berlawan arah namun tetap dalam gerakan yang sama.
Hal ini memiliki jenis pola yang berbeda dengan asimetris kemana penari akan membentuk barisan kiri berlawanan dengan kanan.
Baca Juga: Tari Giring Giring
Gerakan dari Tarian Gatotkaca
Gerakan tentunya menjadi faktor utama yang penting dalam suatu kesenian tari. Melalui adanya gerakan tubuh yang dilakukan oleh penari inilah nantinya dapat tercipta tarian indah yang elok anggun.
Pada Tari Gatotkaca ini sendiri tentunya tarian juga menjadi faktor penting dalam pertunjukkan. Tarian Gatotkaca sendiri nantinya akan menampilkan beberapa gerakan utama yang meliputi gerakan lain didalamnya.
Lalu apa saja gerakan yang ada dalam tarian ini? Simak ulasannya berikut untuk lebih jelasnya:
1. Gerakan Pokok
Pada gerakan awal yang akan ditampilkan dalam pementasan Tari Gatotkaca adalah gerakan pokok. Nantinya dalam gerakan pokok ini penari akan melakukan gerak adeg-adeg, mencet, gendut, lengkahan serta jangkung ilo.
Gerakan-gerakan ini nantinya akan menampilkan penari yang menggerakan kaki maupun tangan dengan begitu luwes. Tentunya gerakan pun akan dilakukan sesuai irama musik sehingga tampak lebih indah.
2. Gerakan Khusus
Gerakan satu ini merupakan gerakan inti yang nantinya akan ditampilkan Gatotkaca dalam pertunjukkan tari. Pada gerakan ini biasanya Gatotkaca akan melakukan ngelana, pakbang maupun monggawa.
3. Gerakan Peralihan
Peralihan menjadi gerakan berikutnya yang ada dalam Tari Gatotkaca. Pada gerakan ini nantinya akan menjadi gerakan yang menghubungkan antara gerakan pokok serta gerakan penghubung.
4. Gerakan Penghubung
Gerakan terakhir dalam tarian ini adalah gerakan penghubung. Pada dasarnya gerakan ini sendiri akan memiliki fungsi sebagai gerakan yang menghubungkan dengan koreografi dalam tarian.
Keunikan Tarian Gatotkaca
Tentunya keunikan dalam suatu karya seni menjadi daya tarik utama yang membuat suatu karya disukai. Pada Tari Gatotkaca ini sendiri tentunya juga memiliki keunikannya sendiri dalam setiap pementasannya.
Keunikan ini pun juga terdiri dari berbagai macam hal yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Kemudian apa keunikan dari tarian ini? Berikan 3 alasan diantaranya untuk informasi selengkapnya:
1. Busana
Busana tentunya menjadi daya tarik yang dapat dilihat dari pementasan seni Tari Gatotkaca ini. Adanya kain batik yang digunakan penari dalam pementasan tentunya akan membuat penampilan tampak lebih elegan. Apalagi kain yang digunakan adalah kain batik khas Jawa Tengah.
Selain pada pakaian yang dikenakan, tentunya aksesoris pelengkap dalam setiap kelengkapan penampilan penari juga unik dan cantik. Misalkan saja adalah penggunaan mahkota atau pun ikat pinggang pada penari.
2. Tata Rias
Tata rias yang khas pada penari wanita serta pria juga menjadi keunikan lain yang dapat dilihat dalam pementasan tari ini. Setiap riasan wajah pada penari nantinya akan dilakukan sesuai dengan karakter yang diperankan.
Bahkan dalam riasan tari ini nantinya akan menggambarkan sosok Gatotkaca seperti dalam penggambaran umumnya. Begitu juga dengan Dewi Pergiwa. Hal ini tentunya akan membuat tampilan dari penari tampak lebih nyata saat ditampilkan.
Gerakan Tarian Gatotkaca
Gerakan tentunya juga menjadi ciri khas lain yang ditampilkan dalam tarian ini. Melalui gerakan inilah nantinya seni tari dapat dinikmati oleh penonton. Gerakan yang dilakukan penari ini nantinya juga menjadi bentuk penyampaian filosofi dari alur cerita dalam tarian.
Fungsi Tarian Gatotkaca
Tarian ini sendiri tentunya juga memiliki fungsi dalam masyarakat serta secara budayanya. Lalu, apa sebenarnya fungsi dari tarian ini? Simak ulasan berikut untuk informasi lebih jelasnya:
1. Sebagai Hiburan
Hiburan adalah fungsi utama yang menjadi tujuan dari terciptanya tarian ini. Hal inilah kemudian yang membuat Tari Gatotkaca ini dilakukan dengan begitu terencana. Mulai dari gerakan, konsep busana bahkan juga tata rias yang digunakan.
2. Untuk Melestarikan Kesenian Daerah
Tentunya fungsi lain dari Tarian Gatotkaca ini adalah sebagai bentuk apresiasi atas penciptaan tari pada masa lampu. Melalui adanya pelestarian kesenian ini diharapkan juga muda mudi era modern dapat mengenal kesenian tari ini.
Penutup Artikel Tari Gatotkaca
Itulah tadi sekilas tentang Tari Gatotkaca yang memiliki keberagaman budaya khas pewayangan yang begitu kental. Tentunya melalui adanya pementasan tarian ini nantinya kesenian tari juga dapat dilestarikan dengan baik oleh generasi berikutnya.