Tari Kalimantan – Tari merupakan media untuk ekspresi jiwa yang tergambar melalui seni gerak. Hal ini juga terlihat pada tari Kalimantan yang sangat beragam.
Sebagai pulau kedua yang terbesar di Indonesia, Kalimantan memiliki beragam suku yang memiliki nilai, karakter, serta cerita masing-masing. Melalui perbedaan tersebut, Kalimantan menjadi provinsi yang identik dengan kekayaan budayanya, termasuk tarian.
Hal ini menjadi bentuk gerakan yang simbolis dan berperan sebagai ungkapan emosi dan karakteristik suatu wilayah yang digambarkan oleh penari.
Contoh Tarian Kalimantan
Berdasarkan jurnal karya Heriyadi Haris, dijelaskan bahwa tari Kalimantan karya yang banyak terinspirasi dari situasi, kondisi alam, serta budaya masyarakatnya.
Tarian menjadi bentuk seni yang menunjukkan ciri khas Pulau Kalimantan. Berikut beberapa jenis tarian asal Kalimantan:
1. Tari Giring-Giring
Tarian ini merupakan gambaran kehidupan masyarakat yang berasal dari suku Dayak Maanyan, tepatnya Desa Setia Jaya. Fungsi dari tarian ini adalah sebagai penyambutan tamu-tamu yang bertandang ke desa tersebut.
Gerakannya dilakukan bersamaan (unison) dengan gerak yang didominasi hentakan tangan serta kaki karena identik akan suasana gembira.
Semua penari memegang tongkat pada tangan kirinya. Sedangkan di tangan kanan terdapat bambu yang berisi kerikil untuk dihentakkan menuju permukaan lantai.
Perpaduan bunyi dalam tari Kalimantan ini menghasilkan irama khas yang membuat penonton turut hanyut dalam emosi kegembiraan. Alat musik yang melengkapinya menghasilkan keselarasan antara gerak dengan irama.
Pola lantai yang umum digunakan dalam tari Giring-giring adalah melingkar, dimana perempuan ada pada posisi melingkar dan yang laki-laki tetap di tengah. Perempuan akan mengelilingi penari laki-laki tersebut.
Baca Juga: Tari Kalimantan Barat
2. Tari Kancet Papatai
Tari Kalimantan berikutnya adalah tarian yang disebut juga dengan tarian perang. Tarian ini memakai properti yang bernama mandau serta utap.
Mandau dibuat dari bahan logam dan berfungsi sebagai alat untuk memotong. Sedangkan utap merupakan alat untuk panahan yang berguna sebagai penangkis dan dipakai bersama mandau ketika terjadi perang.
Meskipun membahas mengenai peperangan di masa lalu, tarian ini ditampilkan dengan gerakan lemah gemulai. Hal ini memiliki filosofi sendiri, menggambarkan perang pada kala itu yang dilakukan diam-diam, misalnya saat mengintai musik melalui pohon atau semak-semak.
Tarian ini bermakna keberanian para pria Dayak. Umumnya dibawakan oleh penari laki-laki, dengan mengenakan baju perang khas Dayak, pola lantainya adalah horizontal, disertai musik pengiring yang membuatnya lebih sakral dan indah.
3. Tari Enggang
Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh para perempuan remaja dari kalimantan Timur, yakni tari Enggang. Tarian ini berasal dari nama burung enggang. Keunikannya adalah menceritakan mengenai keseharian dari burung enggang.
Karena tariannya menggambarkan burung enggang, maka properti yang digunakan oleh penari adalah pakaian adat yang dilengkapi bulu enggang.
Setiap penari mengenakan bulu yang tersusun secara melingkar di tangannya masing-masing. Gerakan paling dasar yang terdapat dalam tarian ini adalah nganjat, purak barik, serta ngasai.
Pada tari Kalimantan ini, gerakan yang mendominasi yaitu tangan yang terbuka kemudian menutup seolah sayap burung.
Ragam yang kedua yaitu ngasai mencerminkan gerak seolah sedang terbang. Kemudian pada gerakan yang terakhir yaitu berpindah dari satu titik menuju titik lainnya.
Tarian ini tidak hanya berfungsi menghibur, namun menunjukkan hidup burung enggang yang sederhana namun tetap indah dan mengalir apa adanya.
4. Tari Mandau
Berikutnya adalah tarian Mandau. Tari Kalimantan ini dapat dibawakan penari perempuan maupun laki-laki. Tarian ini merefleksikan karakteristik prajurit Dayak yang dipenuhi semangat untuk berjuang.
Ada juga yang menyebutkan jika tarian ini merupakan cerminan kekuatan laki-laki Dayak. Properti paling utama dalam tarian ini adalah senjata berupa mandau, yang wajib dibawa setiap penari.
Kostum yang dikenakan adalah pakaian untuk berperang yaitu rompi dengan cawat sebagai bawahannya. Gerakan utama dari tari Mandau adalah gerak akrobatik yang energik, sesuai tema tarian.
Biasanya pementasan tari ini diiringi dengan gendang serta garantung, alat musik asal Dayak. Irama yang dihasilkannya menunjukkan hentakan bertempo cepat dan riuh, sehingga dapat membakar semangat dari penari maupun penontonnya.
Baca Juga: Tari Kalimantan Timur
5. Tari Monong
Tari Monong merupakan tarian bernuansa sakral yang dimaksudkan sebagai upaya untuk penyembuhan orang yang sedang sakit.
Tujuannya adalah menghalau pengaruh dari roh jahat. Kehadirannya dianggap sebagai penyebab dari seseorang yang mengalami sakit, kesialan, hingga meninggal.
Di zaman terdahulu, tari Kalimantan bernama Monong seringkali dipimpin dukun kemudian diikuti anggota keluarga dari orang yang sakit sebagai bentuk permohonan agar penyakitnya diangkat.
Seiring berkembangnya zaman, tarian ini tidak lagi berfungsi sebagai proses sakral untuk penyembuhan, melainkan lebih kepada hiburan masyarakat.
Di zaman modern dimana ilmu kedokteran sudah maju, tarian ini beralih fungsi menjadi budaya yang berperan besar dalam mengembangkan pariwisata Kalimantan Barat.
Tari Monong ditampilkan dengan properti utama seperti baju khas serta alat penyembuhan. Gerakannya terinspirasi hal yang dilakukan dukun ketika melakukan prosesi pembacaan mantra untuk pengusiran roh jahat.
6. Tari Adat Bopureh
Tarian ini memiliki kisah yang cukup dramatis dan menarik untuk disimak. Menceritakan tentang percintaan dua sejoli yang terhambat oleh adanya perbedaan suku.
Kisahnya adalah wanita dari Dayak Kanayatn yang jatuh cinta dengan pemuda asal Dayak Djongkang. Perbedaan suku dari keduanya menjadikan keduanya tidak bisa berbuat banyak.
Pada saat dimana unsur etnik masih sangat kental seperti dulu, aturan adat lebih ketat dalam penentuan pernikahan seseorang.
Tari Kalimantan yang kisahnya cukup mengharukan ini dibawakan sepuluh penari. Dua diantaranya akan berperan menjadi tokoh utamanya yaitu sepasang kekasih.
Baca Juga: Tari Kancet Papatai
7. Tari Gantar
Berikutnya ada tarian Gantar yang dipertunjukkan sebagai bentuk penyambutan bagi prajurit yang baru saja kembali dari peperangan.
Kemenangan prajurit dapat ditunjukkan dengan membawakan kepala para musuh. Gantar sendiri berasal dari nama alat yang diikatkan pada ujung dari kepala manusia.
Kemudian barulah masyarakat menari sambil membawa gantar tersebut. Alat ini dibuat dari kayu, hanya dipakai satu pada waktu pertunjukan. Dalam satu putaran, gantar digoyangkan bergantian oleh penari sambil menyanyi, disebut juga dengan parentangin.
Jika tidak sedang memegang tongkatnya, penari akan melakukan gerak mengelewat atau melambaikan tangannya sesuai dengan irama.
Keunikan Tari Kalimantan
Setiap tarian memiliki keunikan masing-masing. Begitu juga dengan berbagai tarian yang berasal dari Kalimantan dengan karakteristiknya masing-masing. Cerita, karakter, dan nuansa yang dihasilkan dalam tarian sangat beragam.
Hal ini merupakan keunikan yang pertama, dimana penonton merasakan ekspresi emosi yang bermacam-macam tergantung cerita yang ingin disampaikan.
Berikutnya juga terdapat keunikan dari segi properti. Bukan hanya memakai baju adat, tidak jarang tarian asal Kalimantan dilengkapi alat yang menyerupai cerita aslinya. Misalnya senjata untuk menggambarkan perang, atau alat-alat yang digunakan dukun ketika melakukan pengusiran roh.
Selanjutnya juga terdapat keunikan dari segi kisah yang dibawakan. Masyarakat Dayak pada zaman dahulu kerap kali berhadapan dengan perang. Baik melawan pihak yang berasal dari lain suku maupun yang dari luar.
Hal ini yang melatarbelakangi banyaknya tarian berirama rancak, menggambarkan perjuangan dalam nuansa perang untuk membela suku asalnya.
Fungsi Tari Kalimantan
Seni tari tercipta dengan proses yang cukup panjang, menggabungkan berbagai unsur seperti cerita, tokoh, musik, hingga properti yang saling berkesinambungan.
Semuanya menjadi satu kesatuan pertunjukan seni yang menggugah banyak orang. Begitu juga dengan seni tari dari Kalimantan, yang dilengkapi fungsi seperti berikut:
1. Fungsi Edukasi
Fungsi yang utama dari sebuah tarian adalah sebagai edukasi. Dengan tarian, generasi muda dapat mengenal seperti apa gambaran adat yang dimiliki oleh sebuah daerah.
Masyarakat dapat menganalisa apa yang kira-kira sedang terjadi berdasarkan gerak yang ditampilkan dalam pertunjukan. Tarian asal Kalimantan juga banyak yang dapat dipelajari dan memberi manfaat baik untuk kesehatan.
Tubuh bisa menjadi lebih bugar, lentur, dan peka terhadap irama. Begitu juga dengan kesehatan psikis yang terdampak sehingga lebih bersemangat.
2. Fungsi Adat
Dulunya, tari tradisional difungsikan sebagai bentuk persembahan dalam berbagai acara sakral. Misalnya penyembuhan oleh dukun, penyambutan tamu kenegaraan, hingga penghormatan untuk roh leluhur. Semuanya sesuai dengan adat yang berlaku di masa itu.
3. Fungsi Hiburan
Sejatinya tarian berperan sebagai penampilan yang membuat penontonnya merasa terhibur. Begitu juga dengan tari Kalimantan yang sudah bergeser dari fungsi yang dulunya hanya untuk upacara.
Sekarang juga berperan menjadi hiburan. Tarian dari Kalimantan seringkali dibawakan pada acara syukuran, festival, hingga ajang perlombaan.
4. Fungsi Sosial
Setiap tarian mengkomunikasikan sesuatu. Baik cerita, pesan moral, maupun yang murni menghibur. Semuanya tergambar melalui gerakan, ekspresi emosi, hingga nuansa irama lagu yang terpancar sepanjang pertunjukan.
Dengan banyaknya tarian, dapat mempertemukan masyarakat dengan orang lain dari kebudayaan yang berbeda. Melalui interaksi tersebut, dapat tercipta hubungan yang baik.
Pertukaran pikiran, adat, pertemuan lintas generasi, dan sebagainya yang dapat memperluas pemikiran dan cakrawala ilmu seseorang. Hal ini juga berperan terhadap perkembangan sektor pariwisata yang ada di Kalimantan sehingga lebih dikenal masyarakat luas.
Penutup Artikel Tari Kalimantan
Demikian pembahasan tentang tari Kalimantan yang cukup populer dan memiliki karakteristik kuat. Sebenarnya tarian asal Kalimantan begitu banyak,.
Sehingga dapat dipelajari secara luas oleh orang-orang yang tertarik akan seni budaya. Tarian menggambarkan proses berpikir, interaksi, dan keterkaitan antara seseorang dengan ekspresi jiwanya.