Tari Kipas Serumpun – bisa dibilang sebagai lambang kekompakan masyarakat Sumatera Selatan atas keberagaman budaya serta agamanya. Melalui adanya tarian ini maka, diharapkan masyarakat Sumatera Selatan bisa saling menghargai satu sama lain.
Namun, dibalik sebagai lambang kekompakan, Tari Kipas dari Sumatera Selatan inipun tentunya juga memiliki sejarah yang menarik hingga terciptanya tarian indah ini. Lalu, bagaimana sih sebenarnya sejarah dari tarian ini? Simak ulasannya berikut:
Asal Usul dan Sejarah Tarian Kipas Serumpun
Keberagaman kesenian tari di Indonesia pada dasarnya memang begitu banyak. Bahkan hampir setiap daerah memiliki kesenian tari yang berbeda, makna tari yang berbeda serta properti tari yang berbeda. Hal ini pun juga berlaku pada Sumatera Selatan sebagai salah satu kepulauan di Indonesia yang begitu kaya budaya.
Masyarakat majemuk yang berbaur menjadi satu mulai dari majemuk dari keberagaman agama bahkan juga budaya dapat ditemui di Sumatera Utara. Namun, sebagai makhluk sosial, masyarakat Sumatera Utara berhasil menyatukan keragaman ini menjadi satu Tarian cantik. Tarian ini sendiri disebut sebagai Tari Kipas Serumpun.
Pada dasarnya tarian ini merupakan suatu tarian kreasi yang dilambangkan sebagai kekompakkan masyarakat Sumatera Selatan dalam keberagamannya. Melalui tarian ini pula masyarakat diharapkan dapat saling menghormati dan tolong menolong. Tarian ini sendiri pada awalnya diciptakan oleh masyarakat Banyuasin untuk menyatukan perbedaan yang ada.
Biasanya tarian ini sendiri dipentaskan dalam suatu pertunjukkan sebagai tarian kreasi. Penari yang akan menarikan tarian Kipas Serumpun ini nantinya akan berjumlah sekitar 6 orang. Jumlah penari pun bisa lebih dari 6 orang dalam satu pertunjukkan.
Makna yang ada dalam tarian ini sendiri tentunya sebagai bentuk solidaritas masyarakat Sumatera Selatan yang beragam. Keinginan untuk terus bersatu dalam keberagaman masyarakat majemuk tentu menjadi satu hal yang indah yang dapat dilihat dari tarian ini.
Baca Juga: Tari Klana Topeng
Properti Tarian Kipas Serumpun
Properti tentunya menjadi ciri khas yang dapat dilihat dalam pertunjukkan tari. Tentunya Tari Kipas Serumpun juga memiliki properti yang dalam pementasannya. Pada tarian Kipas Serumpun tentunya kipas menjadi properti utama yang akan digunakan oleh penari.
Biasanya kipas yang digunakan dalam tarian ini pun akan berukuran cukup besar dengan warna perpaduan warna gradasi yang cantik. Warna kuning dengan perpaduan gradasi merah maupun orange pada bagian atas kipas seringkali digunakan dalam properti ini.
Penari pun tentunya akan membuat gerakan tangan dengan lincah dan luwes supaya bisa menampilkan keindahan tarian kipas. Melalui gerakan tangan dalam mengayunkan kipas inilah kemudian yang menjadi keunikan dari tarian Kipas Serumpun Sumatera Selatan.
Tentunya gerakan dalam mengayunkan kipas dalam tarian ini haruslah dilakukan penari sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan. Tentunya mengikuti iringan musik juga menjadi hal yang harus diperhatikan dalam setiap gerakan mengayunkan properti kipas ini.
Baca Juga: Tari Kontemporer
Pola Lantai Tarian Kipas Serumpun
Pola lantai tentu juga menjadi bagian penting lain yang digunakan dalam kesenian tari. Tentunya Tari Kipas Serumpun pun juga memiliki pola lantai dalam setiap pertunjukannya. Hal ini dilakukan supaya nantinya gerakan dapat dilakukan penari dengan lebih teratur.
Seperti yang diketahui bahwasannya pola lantai juga memiliki perbedaan pada setiap tariannya. Akan ada sekitar 4 pola lantai utama yang biasa digunakan dalam tarian tradisional. Pada pola lantai yang digunakan dalam tarian Kipas Serumpun pun nantinya akan dua jenis pola yaitu sebagai berikut:
1. Pola Lantai Garis Lengkung
Tari Kipas Serumpun biasanya akan menggunakan pola lantai garis lengkung pada gerakan tariannya. Pola ini sendiri nantinya akan dilakukan penari dengan membentuk barisan yang melengkung ke belakang hingga kemudian membuat bentuk lingkaran. Tentunya gerakan ini nantinya akan menciptakan penampilan tari yang tampak cantik dan indah.
2. Pola Lantai Garis Lurus Vertikal
Pada pola berikutnya nantinya penari akan membuat barisan garis lurus vertikal. Penari akan berjajar dari depan ke belakang sesuai dengan aturan yang ditentukan. Seperti yang diketahui bahwa dalam pola ini akan melambangkan adanya sikap menghormati kepada Tuhan Sang Pencipta.
Baca Juga: Tari Klasik
Tarian Kipas Serumpun
Setiap gerakan dalam tarian tradisional murni maupun kreasi tentunya memiliki keberagaman makna yang berbeda. Adanya setiap gerakan ini biasanya akan diciptakan untuk memberikan lambang pada suatu kejadian atau pun menunjukkan keunikan dari daerah tersebut.
Tentunya Tari Kipas Serumpun juga memiliki gerakan khas yang menjadikan lambang keberagaman budaya di Sumatera Selatan dan kekompakkan masyarakatannya.
Busana yang cantik dan unik juga menjadi ciri khas dari tarian ini. Tentunya keberagaman lain dari nilai-nilai masyarakat menjadi keunikan lain yang ditampilkan dalam Tarian Kipas Serumpun. Lalu, apa saja sih keunikan dalam tarian ini? Berikut ulasannya:
1. Gerakan Tari
Keunikan pertama yang dapat dilihat melalui Tari Kipas Serumpun ini tentunya adalah gerakan yang dilakukan penari. Nantinya melalui tarian ini akan dapat dilihat kelincahan serta keluwesan para penari dalam melakukan setiap gerakan.
Apalagi dalam gerakan mengayunkan kipas yang digunakan dalam tarian ini. Tentunya akan menciptakan keindahan dan keanggunan dari setiap gerakan yang dilakukan oleh para penari.
2. Busana Tari
Tentunya busana juga menjadi daya tarik lain yang ditampilkan dalam tarian satu ini. Ciri khas warna emas serta warna merah seringkali menjadi pilihan dalam tari ini. Nantinya para penari akan menggunakan baju kurung yang menjadi ciri khas Tari Kipas Serumpun.
Seger serta penutup kepala dengan warna emas juga kan menjadi ciri khas yang membuat penampilan penari tampak anggun dan cantik. Tentunya dengan adanya tatanan busana ini maka, penampilan tari akan tampak lebih indah dan unik.
3. Properti Tari
Kipas sebagai properti utama dari tarian ini tentunya memberikan keindahan lain yang membuat tarian tampak anggun. Gerakan luwes penari dalam mengayunkan kipas tentu akan membuat pertunjukkan tarian ini tampak anggun.
Apalagi dengan digunakannya kipas dengan ukuran sedang besar yang digenggam semua penari. Warna kuning yang seringkali menjadi pilihan dasar warna kipas ini tentu akan membuat kipas tampak lebih cantik.
Apalagi dengan adanya gradasi warna merah maupun orange yang ada pada ujung kipas. Tentu dalam bahan pembuatnya, kipas yang digunakan adalah kipas dari ranggang kayu serta kain.
4. Pengiring Tari
Keunikan berikutnya yang dapat dinikmati dari tarian ini adalah musik pengiringnya. Tentunya adanya alat musik yang digunakan dalam mengiringi tarian ini adalah musik khas Melayu Sumatera.
Mulai dari perkusi, akordion bahkan kendang akan menjadi ciri khas yang dapat didengar dalam iringan Tari Kipas Serumpun. Tentunya setiap gerakan penari pun akan tampak lebih luwes dan indah saat musik ini mengiringi seirama.
Fungsi Tarian Kipas Serumpun
Tentunya dalam setiap kesenian tari akan memiliki fungsinya masing-masing. Apalagi dalam tarian tradisional yang membawa nuansa etnik dalam setiap gerakan, properti maupun busana yang dikenakan. Nah, lalu apa saja sih fungsi dari Tarian Kipas Serumpun ini? Berikut 2 diantaranya:
1. Sebagai Tarian Adat
Fungsi utama dari tarian ini tentunya adalah digunakan sebagai tarian adat. Seperti halnya maknanya untuk menyatukan keberagaman budaya Sumatera Selatan. Biasanya tarian ini digunakan dalam berbagai kesempatan pementasan tari baik daerah maupun nasional.
2. Menyatukan Keberagaman Masyarakat
Tarian ini sendiri juga berfungsi untuk menyatukan keberagaman masyarakat yang ada di Sumatera Selatan. Melalui adanya tarian ini diharapkan masyarakat Sumatera Selatan yang memiliki keberagaman budaya dapat saling menghormati satu sama lain.
Penutup Tari Kipas Serumpun
Itulah tadi sekilas tadi tentang Tari Kipas Serumpun sebagai salah satu kesenian tari Indonesia dari Sumatera Selatan. Tarian indah yang ditampilkan para penari wanita.
Dengan properti kipas yang khas akan membuat tarian tampak indah. Apalagi dengan iringan musik yang khas dari masyarakat Melayu Sumatera.