Tari Manipuren –Tari manipuren juga dikenal dengan sebutan tari manipuri. Yaitu tarian Jawa yang sangat sering diajarkan kepada penari pemula seperti remaja maupun anak-anak. Sebab tari ini memiliki gerakan yang cenderung lebih lincah seta tidak lambat.
Akan tetapi juga membutuhkan kehalusan tingkat tinggi seperti yang ada pada tarian Jawa pada umumnya. Menggabungkan antara gerakan India dan Jawa menjadikan tarian ini banyak diminati oleh remaja.
Terlebih karena gerakan tarian India sangat lincah jika dibandingkan dengan gerakan tarian Jawa yang lebih lambat. Menjadikan tarian manipuri memiliki daya tarik tersendiri.
Sejarah Tari Manipuren
Adapun nama manipuren sendiri diperoleh dari nama tarian Manipuri yang sangat populer yang ada di daerah Manipur, India Timur Laut.
Setiap gerakan dari tari manipuri sangat lincah karena menggambarkan gerakan gadis-gadis yang sedang melakukan berbagai aktivitas seperti mandi maupun bermain air di sungai.
Meskipun terinspirasi dari gerakan tarian di India, namun tarian ini tidak meninggalkan kesan Jawa yang begitu kental.Asal usul dari tarian manipuri adalah penggabungan antara unsur tari India dengan tarian Jawa Klasik.
Tarian ini kemudian disajikan di kuil untuk memuja dewa. Oleh karena itu, tarian manipuri juga memiliki sifat religius yang didasarkan pada cerita-cerita mitologi.
Menurut mitologi Hindu, saat Krishna, Gopi dan Radha menari tarian Ras Leela, Shiva berusaha menjaga supaya tarian tersebut tidak diganggu orang lain.
Dikarenakan Parvati yaitu permaisuri Shiva ingin menonton tarian tersebut. Maka Shiva memilih tempat di Manipur yang sangat indah. Selanjutnya, menarikan kembali tarian Ras Leela. Berabad-abad setelahnya, tepatkan saat abad ke 11 di masa pemerintahan Raja Loyamba.
Dari Dinasti Khomal yaitu Pangeran Khamba serta Putri Thaibi dari Dinasti Mairang menampilkan tarian tersebut kembali. Akhirnya tarian ini dikenal sebagai Lai-Haraoba yaitu tarian tertua di Manipur.
Baca Juga: Tari Manuk Dadali
Tentang Tari Manipuren yang Sangat Indah
Tari manipuri yaitu salah satu tari kreasi yang berasal dari Jawa Tengah. Sementara gerakan dari tarian manipuri adalah pengembangan dari gerakan tari manipuri yang dari India.
Selanjutnya, tari dikembangkan di Indonesia. Sementara pengembang tari kreasi manipuren adalah seniman bernama S. Mariadi. Untuk lebih mengenal tentang tari kreasi ini, simak penjelasan berikut:
Asal Tari Manipuren
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tarian manipuri berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini diciptakan oleh seniman asal Solo bernama S. Mariadi.
Pada awalnya, seniman ini berkunjung ke India dan menyaksikan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh gadis-gadis India di sekitar sungai Gangga. Kemudian Mariadi memperhatikan seluruh kehidupan gadis desa di sekitar sungai Gangga.
Sejumlah aktivitas yang cukup menarik sehingga diterapkan pada tarian manipuri antara lain mandi, membersihkan rambut, bergurau dan lainnya.
Dari inspirasi inilah yang akhirnya tercipta sebuah tarian yang sangat indah. Adapun gerakan yang dikembangkan ini merupakan gerakan melingkar dan gerakan kaki yang sangat lincah. Dengan dekorasi yang berwarna-warni membuat ciri khas dari tarian manipuri.
Baca Juga: Tari Manuk Rawa
Properti Tari Manipuren
Dandanan penari manipuren dibuat dengan berbagai atribut tari Jawa agar bisa menyerupai gadis India. Tata rias yang digunakan oleh penari ini menggabungkan tata rias tari Jawa klasik namun dengan dandanan khas India.
Kostum yang dikenakan juga mirip dengan pakaian India. Penari manipuren ini akan menggunakan bindi yang panjang sehingga akan terlihat ramai di bagian dahi.
Atribut lain yang digunakan yaitu gelang kaki. Sehingga ketika kaki digerakkan akan menimbulkan suara riuh. Dengan paduan suara gemerincing kaki yang lincah dan gendhing karawitan Jawa semakin membuat suasana tari lebih semarak. Sementara musik pengiring tari adalah suara mulut dan instrumen simbal dan kendang.
Baca Juga: Tari Massal
Pola Lantai Tari
Apabila dilihat dari karakter pola tariannya, manipuren ini sangat mudah untuk dipelajari dibandingkan dengan tarian Jawa Klasik pada umumnya. Biasanya tarian Jawa Klasik membutuhkan kesabaran serta konsentrasi yang tinggi.
Sementara pada tari manipuren memiliki gerakan yang lebih lincah, dinamis dan sedikit pecicilan. Adapun pola lantai gerakan dasar dari tarian manipuri dimulai dengan jogai atau gerakan melingkar. Gerakan ini menunjukkan gerakan planet yang mengelilingi matahari.
Adapun kelincahan dalam melakukan gerakan kaki tersebut menjadi ciri khas tersendiri dari tarian manipuri. Karena meskipun mengadaptasi gerakan tari India namun tidak meninggalkan pakem dari tarian Jawa.
Gerakan Tari Manipuren
Karena diadaptasi dari India, tarian manipuri memiliki gerakan yang menggambarkan aktivitas gadis India yang sedang bermain-main dan mandi di sungai.
Seperti gerakan gemulai layaknya gerakan mencuci rambut serta gerakan mencipratkan air. Kemudian gerakan gadis yang bersolek genit.
Tarian ini akan memperlihatkan pola kehidupan para gadis di sepanjang tepi sungai Gangga. Seperti mencuci baju, mandi maupun bersenda gurau.
Setiap gerakan dibawakan dengan lincah dan dinamis, namun terkadang juga halus seperti tarian Jawa Klasik. Tarian manipuri ini cukup unik, karena volume gerak tangan dan kakinya sangat lebar.
Keunikan Tari Manipuren
Tarian manipuri membawa budaya India ke dalam budaya Jawa. Hal ini menjadi akulturasi dua budaya yang saling melengkapi. Terlebih di zaman globalisasi seperti saat ini, perpaduan antara dua budaya justru semakin memperkaya keduanya.
Sehingga banyak tarian yang diadopsi oleh seniman tari dalam membuat tari kreasi untuk ditampilkan di khalayak umum.
Hal ini menjadi keunikan tersendiri bagi tarian manipuri. Terlebih setiap gerakan yang ditawarkan memadukan kelincahan khas India dan kelembutan khas Jawa.
Jika dilihat dari segi kostum juga terbilang unik karena memadukan pakaian khas India namun menari dengan iringan alunan Jawa. Kemudian dekorasi warna-warni juga menjadi keunikan tersendiri dari tarian ini.
Fungsi Tari Manipuren
Tujuan dari tarian manipuri ini adalah sebagai pertunjukan dan hiburan. Meskipun demikian, tarian ini dipersembahkan sebagai wujud syukur atas rezeki serta berkah yang diterima di dunia ini.
Hal ini digambarkan dengan upacara persembahan kepada Tuhan dengan menaburkan bunga. Oleh karena itu, tarian ini disusun dengan baik serta dipersiapkan melalui latihan yang panjang.
Selain itu, tarian manipuri ini juga digunakan sebagai media ekspresi diri. Biasanya para penari akan menuangkan perasaan melalui gerakan tarian. Hal inilah yang dilakukan oleh Mariadi dalam mengekspresikan aktivitas pada gadis di India dalam kehidupan sehari-harinya.
Mengapa Tari Manipuri Termasuk Tarian Kreasi?
Seperti yang diketahui bahwa budaya Jawa banyak mengadopsi budaya India. Salah satunya contohnya adalah Mahabarata dan Ramayana yang menjadi lakon penting dalam tradisi tarian Jawa.
Tidak hanya itu, pedangan serta tokoh agama India juga membawa budaya ini merasuk ke dalam kehidupan budaya Jawa.
Begitu juga dengan tari manipuren ini, dimana budaya India juga masuk ke dalam budaya Jawa. Hal ini tidak bisa disimpulkan sebagai bentuk akulturasi yang baik atau asimilasi yang merugikan budaya Jawa. Justru tarian tradisional ini melambangkan globalisasi budaya yang muncul pada zaman ini.
Perpaduan budaya dalam tarian manipuri ini menjadi kreasi yang justru memperkaya budaya asli Jawa. Tarian ini menunjukkan kreativitas seniman tari Indonesia melalui bahasa tari dari berbagai negara.
Hal ini justru lebih bijak dan kreatif dibandingkan dengan sekedar mengklaim tarian dari negara lain sebagai kekayaan budaya negara.
Tahapan Dalam Pembuatan Tari Kreasi Manipuren
Setiap tari kreasi seperti tari manipuren, harus melalui beberapa prosedur atau tahapan ketika membuatnya. Semua tahapan ini tentunya dilalui oleh para seniman tari ketika akan membuat tari kreasi. Berikut ini sejumlah prosedur dalam pembuatan tari kreasi tidak terkecuali pada tarian manipuri:
1. Tahapan Eksplorasi
Merupakan tahapan awal yang berhubungan dengan pencarian sebuah gerak. Nantinya dapat dihasilkan sebuah teknik gerak. Pada tahapan ini kreativitas serta imajinasi yang tinggi sangat dibutuhkan.
Sehingga seorang seniman tari dapat menafsirkan gerakan apa yang sudah dilihat dan didengar. Misalnya dalam tarian manipuri adalah setelah melihat aktifitas para gadis India di tepi sungai Gangga.
2. Tahapan Improvisasi
Apabila sudah melalui eksplorasi, berikutnya adalah melakukan improvisasi. Tahapan ini merupakan tahapan kreatif untuk mengembangkan hasil yang sudah diperoleh melalui tahapan eksplorasi.
Setiap teknik gerakan yang diperoleh di tahap eksplorasi, seniman tari akan mengembangkan pada aspek ruang, tenaga dan waktu. Dengan begitu dihasilkan teknik gerak yang jauh lebih banyak.
3. Tahapan Evaluasi
Melalui tahapan ini, seniman akan menilai atau menyeleksi setiap teknik gerak yang sudah diperoleh sebelumnya. Proses ini dapat dilakukan dengan cara membuat teknik gerak yang berbeda atau tidak sesuai. Atau dapat juga dengan memilih teknik gerak yang menyesuaikan gagasan.
4. Tahapan Komposisi
Proses terakhir dalam pembentukan tarian kreasi adalah tahapan komposisi. Tujuan dari tahapan ini yaitu untuk mencari gerakan agar bisa membentuk tari.
Pada tahapan ini, seniman akan mengerjakan semua teknik gerakan tari sehingga tersusun satu kesatuan tari yang utuh. Dengan demikian, nantinya akan tercipta karya seni tari yang indah seperti tarian manipuri.
Penutup Artikel Tari Manipuren
Itulah informasi terkait tari manipuren yang menjadi tarian asal Jawa Tengan dengan asal-usul daerah Manipur, India. Tarian ini memiliki koreografi yang baik dengan diiringi irama karawitan gamelan musik Jawa Klasik. Untuk menyaksikannya, biasanya tarian ini ditampilkan pada pertunjukan tari tertentu.