Tari Pendet – Bagi masyarakat yang sering bertandang ke Bali, tari Pendet sudah tak asing lagi. Tarian yang terkenal sejak 1970 ini merupakan kreasi dari Bali yang ada di masa tarian modern belum banyak masuk ke Indonesia.
Kebudayaan ini terbilang populer seperti halnya tarian lain dari Bali seperti Kecak dan Barong dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.
Asal Tari Pendet
Tarian ini berasal dari Bali yang dikenal juga sebagai pulau dewata. Gerakan dalam tarian ini sebenarnya merupakan bentuk perkembangan dari tari ritual yang dikenal dengan “Pendet Dewa”.
Merupakan ciptaan I Wayan Rindi bersama Ni Ketut Reneng pada 1950 silam. Dalam tarian terdapat empat penari pada pertunjukannya.
Berikutnya di tahun 1961, tarian ini dikembangkan oleh I Wayan dengan menambahkan penarinya menjadi berjumlah lima orang seperti yang terlihat sekarang.
Kemudian pada 1962 dirinya sempat mengembangkan tarian ini sehingga bisa ditarikan massal, bahkan mencapai 800 orang.
Hal ini dikarenakan tarian Pendet hendak ditampilkan di hadapan dunia di pembukaan pagelaran Asian Games 1962 yang diselenggarakan di Jakarta.
Baca Juga: Tari Perang
Sejarah Tari Pendet
Menilik dari tahun diciptakannya secara historis, tarian Pendet merupakan yang tertua di Bali karena telah ada sejak 1950. Gerakannya merupakan adaptasi dari pakem tarian untuk dewa yang asli sebagai persembahan.
Tanpa mengurangi nilai religi serta kesakralannya, tarian ini tetap indah dan menggabungkan unsur pemujaan dewa ke tarian yang lebih populer sampai sekarang.
Sebelumnya, tarian Pendet merupakan tari wali yang sakral dan merupakan bagian upacara piodalan, biasa diselenggarakan di tempat suci atau pura.
Upacara ini merupakan bentuk penghormatan, rasa syukur, serta penyambutan untuk para dewa yang turun menuju bumi sekaligus pemujaan untuk dewa di pura selama berjalannya upacara.
Pementasan tarian ini umumnya dilakukan di halaman pura (disebut jeroan) atau di halaman tengahnya (jaba tengah) sambil diiringi gamelan dengan musik yang khas.
Penari mengenakan baju adat sambil membawa bokor berisi sesaji seperti hio, bunga, uang, hingga makanan sehari-hari.
Properti Tari Pendet
Setiap tarian memiliki properti yang menjadi pelengkap penampilan, bahkan tarian tertentu tidak dapat dilakukan tanpa adanya properti.
Sebagai tarian yang melambangkan identitas Bali, Pendet juga menggunakan beragam properti dengan tujuan menampilkan tarian dengan baik. Berikut beberapa propertinya:
1. Bokor
Bokor merupakan nampan yang bentuknya cekung, dengan bagian pinggir lebar paad bagian tengahnya. Tak hanya itu, Bokor diisi bunga serta janur kuning.
Saat tampil, penari memegang bokor ini di tangan kanan lalu di bagian tertentu bokor berisi bunga dituangkan di depan tamu sebagai ucapan selamat datang.
2. Kemben
Kemben merupakan bagian atasan yang dikenakan penari, yaitu sejenis kain yang dililitkan di dada sampai pinggang penari.
Biasanya kemben ini menggunakan perpaduan warna merah dan emas sehingga menambah kesan elegan. Kemben dikenakan dengan melilitkannya di dada agar tertutup dan rapi.
3. Mahkota
Properti berikutnya yaitu mahkota, benda yang dipakai penari di kepala. Mahkota ini seringkali berwarna emas dan memakai bermacam bunga seperti mawar, cempaka, kamboja sehingga penari terlihat dinamis dan elegan.
Mahkota bermakna kehormatan serta kekuasaan, juga termasuk properti wajib sehingga harus ada dalam tarian.
4. Tapih
Tapih merupakan kain yang dikenakan sebagai bawahan, dikenakan mulai pinggang hingga mata kaki. Properti ini dibuat dari kain khusus agar penari leluasa dalam menari, dengan motif yang unik.
Tujuannya bukan saja keindahan, namun juga memudahkan gerak penari sesuai iringan musik.
5. Selendang
Disebut juga kancrik prade, properti ini dibuat dari kain berukuran panjang yang dililitkan di bagian luar kemben mulai bahu hingga pinggang.
Fungsinya memperindah tarian saat menari sekaligus membuat tapih dan kemben lebih erat agar penari nyaman ketika bergerak.
Baca Juga: Tari Perjuangan
Pola Lantai Tari Pendet
Dalam setiap tari tradisional, pola lantai memiliki peran yang penting karena berdampak langsung ke performa penarinya di panggung.
Bukan saja memposisikan arah penari, namun juga memiliki maknanya sendiri sesuai dengan tema. Jika melihat pola lantai yang digunakan di Pendet, terdapat tiga pola yang umum digunakan dengan makna masing-masing seperti berikut:
- Penari membentuk garis yang melengkung pada permukaan lantai dimana penari berdiri. Garis ini membentuk V dengan makna kerakyatan dan kekompakan warga Bali. Pola ini juga mengandung kesan kebersamaan.
- Dalam pola ini, penari berdiri sejajar dalam posisi horizontal, melambangkan hubungan manusia satu sama lain yang sejatinya sejajar/sama.
- Pola yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan, terlihat dari beberapa bagian dalam tarian.
Baca Juga: Tari Persembahan
Gerakan Tari Pendet
Gerak dalam tarian Pendet dibawakan secara berkelompok dengan ekspresif dan bersemangat. Dalam tarian ini, gerakan utamanya adalah liukan badan gemulai diiringi nuansa yang riang gembira.
Pendet banyak mengandalkan gerakan mata yang melirik ke arah kanan dan kiri sambil terbuka lebar. Selain itu juga diiringi dengan gerakan tangan, kepala, bahu, hingga kaki.
Sikap utama dalam Pendet adalah agem, dimana penari merengkuh kedua kaki dengan posisi renggang sambil tangan ditekuk.
Berikutnya ada gerak menabur bunga yang diawali persembahan sambil duduk. Kekhasan gerak lainnya adalah menaburkan bokor berisi bunga ke arah penonton.
Keunikan Tari Pendet
Tarian ini memiliki beberapa keunikan yang membuat karakteristiknya semakin kuat. Dalam sebuah pertunjukan Pendet, keunikan ini dapat menghadirkan kesan tersendiri pada para penontonnya. Berikut beberapa keunikan tarian Pendet:
- Nilai kesakralan dalam tarian ini bersifat religius dan berkaitan erat dengan sejarah. Walau menghibur, namun kesan sakral tetap terasa kuat dalam penampilannya.
- Tidak melihat usia. Semua golongan usia dapat melakukan tarian ini, dimana penari yang muda biasanya mengikuti tarian dari penari yang lebih dewasa.
- Mengikuti perkembangan zaman. Tarian ini telah dirombak sehingga tetap mudah disukai oleh masyarakat modern. Hal ini meningkatkan popularitas Pendet di Indonesia sehingga dapat dipentaskan di masyarakat umum.
- Ada ritme khas. Kekhasan tarian ini yaitu iringan musiknya dari gamelan yang nyaman didengar dan sangat sesuai dengan gerak penari sehingga semakin berkesan.
Fungsi Tari Pendet
Fungsi dari Pendet mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Jika dulunya tarian ini diperuntukkan sebagai bentuk penghormatan terhadap kehadiran dewa di bumi, sekarang tidak hanya itu.
Tarian ini juga mengandung unsur hiburan, sehingga seringkali menjadi sarana pertunjukan. Melalui pertunjukan ini, masyarakat Bali mengungkapkan ucapan selamat datangnya kepada para wisatawan.
Penyambutan ini dianggap sebagai ikon yang menampilkan karakteristik Bali sebagai kota yang penuh dengan kesakralan, keramahan, sekaligus keindahan.
Bukan saja menghibur, tarian ini juga dapat mewakili bangsa Indonesia yang tetap menjunjung tinggi budaya tradisional meski sudah modern.
Contohnya pementasan tarian ini pertama kali saat menyambut Asian Games sehingga menghadirkan kesan tersendiri bagi penonton mancanegara saat itu.
Penutup Tari Pendet
Demikian ulasan seputar tari Pendet yang menjadi kekhasan masyarakat Bali dan masih populer hingga sekarang. Dengan keberadaan tarian, cerminan kebudayaan suatu daerah dapat lebih melekat dan diingat sehingga dapat terus dilestarikan hingga generasi mendatang.