Tari Seudati – Masyarakat Indonesia tentu sudah tahu jika jumlah tarian di Indonesia sangat banyak. Setiap daerah di Indonesia sudah memiliki komponen tarian masing-masing yang melambangkan daerahnya.
Tari Seudati adalah salah satu golongan tarian tradisional yang layak untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan tarian ini juga memiliki aspek-aspek unik di dalamnya.
Bagi yang sedang mempelajari tarian tradisional khususnya Tarian Seudati, maka akan ada banyak aspek yang menarik untuk dibahas.
Mulai dari sejarah, fungsi, properti, hingga keunikannya tentunya bisa dipakai untuk menambah wawasan. Untuk mengetahui detail pentingnya, simak penjabaran yang ada di bawah ini secara menyeluruh:
Asal Tari Seudati
Secara khusus, Tarian Seudati adalah golongan tarian yang asalnya dari Aceh, tepatnya dari wilayah Pidie. Karena berasal dari Aceh.
Maka budaya daerah tersebut terasa sangat kental dan mendalam pada tarian ini. Selain itu, mayoritas masyarakat Aceh yang beragama Islam juga memberi pengaruh besar terhadap aspek tarian ini.
Sehingga saat penonton menyaksikan Tarian Seudati, maka nuansa Aceh dan Islam akan terasa sangat melekat dan kental di dalam gerakannya.
Tidak hanya itu saja, semua aspek juga akan dirasakan di bagian syair. Dengan adanya hal ini, maka bisa dipastikan akan ada banyak pesan penting dan mendalam di dalamnya.
Baca Juga: Tari Sigeh Pengunten
Sejarah Tari Seudati
Saat awal kemunculannya, tarian ini diberi nama Tari Ratoh yang ditampilkan di Aceh sebagai penyampai pesan tentang kehidupan.
Namun saat ajaran Islam mulai masuk ke Aceh, para ulama memanfaatkan tarian ini sebagai media dakwahnya. Lama-kelamaan, nama yang dipakai juga berubah menjadi Tarian Seudati secara menyeluruh.
Pemilihan nama Tari Seudati ini juga bukan tanpa alasan. Setidaknya ada dua cerita pemilihan nama yang berkembang di masyarakat.
Pertama, masyarakat percaya jika nama ini dipilih dengan asal kata syahadat. Namun ada juga yang percaya bahwa komponen nama ini berasal dari kata serasi atau seurasi yang memiliki arti kopak.
Karena akhirnya dipakai sebagai media dakwah, maka segala aspek yang ada dalam tarian ini juga memanfaatkan berbagai hal yang berkaitan dengan Islam.
Syair yang dipakai juga menyesuaikan dengan pesan yang akan disampaikan. Sampai saat ini, banyak juga ragam acara tradisional dan acara unik lain yang memanfaatkan tarian ini.
Properti Tari Seudati
Saat menampilkan Tari Seudati, tentunya komponen properti tidak boleh ketinggalan. Dengan properti yang lengkap, maka tarian ini juga bisa dikatakan menyeluruh.
Setidaknya ada enam properti utama yang harus ada dan wajib dihadirkan dalam tarian ini. Penasaran ada properti apa saja? Simak daftar dan ulasannya berikut ini:
1. Rencong
Properti pertama yang wajib ada adalah rencong. Alat ini adalah senjata tradisional dari Aceh. Pada tarian ini, rencong harus ada dalam penampilannya.
Secara simbolis, rencong ini memiliki makna sebagai penunjuk derajat bagi pemiliknya. Dulu, senjata ini dimanfaatkan oleh pria daerah tersebut saat akan melawan penjajah.
2. Kostum
Kostum juga penting dalam tarian ini. Secara khusus, penari akan memakai pakaian serba putih yang terdiri dari kaos dan celana panjang.
Komponen kaos dan celana ini tidak memiliki motif lain dan hanya berwarna dasar putih saja. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesan suci dan murni sebagai simbol utama tariannya.
3. Kain Songket
Selain kostum yang serba putih, ada juga komponen kain songket yang wajib ada dalam tarian ini. Kain ini akan dipakai oleh penari dengan dililitkan di bagian pinggang.
Sehingga, paha penari akan tertutupi oleh kain ini. Cara pemasangan kain ini juga memiliki teknik tertentu. Jadi tidak bisa dipasang sembarangan pada penari.
4. Tangkulok
Selanjutnya ada tangkulok yang dipakai di bagian kepala penari. Properti ini dipakai sebagai hiasan tambahan yang menarik saat dipakai.
Sebenarnya, warna dasar dari properti ini adalah hitam. Namun pada pembuatannya, ditambahkan juga beberapa ornamen yang membuat properti ini semakin menarik dan cantik.
5. Sapu Tangan
Sapu tangan juga masuk dalam jajaran properti lainnya. Salah satu gerakan yang ada dalam tarian ini memang memanfaatkan sapu tangan.
Oleh sebab itu, properti ini wajib ada dan tidak boleh ditinggalkan. Properti ini juga memiliki makna mendalam. Makna tersebut adalah semangat pahlawan saat melawan penjajah.
6. Ikat Pinggang
Properti terakhir yang harus ada dalam tarian ini adalah ikat pinggang. Secara fungsional, ikat pinggang ini dipakai agar kain songket yang dililitkan di pinggang tidak mudah lepas.
Selain itu, ikat pinggang ini juga dimanfaatkan untuk menyelipkan rencong. Bahan utama pembuatan ikat pinggang ini adalah pita yang sangat fleksibel.
Baca Juga: Tari Sintren
Pola Lantai Tari Seudati
Untuk pola lantainya sendiri, Tari Seudati mengadopsi beberapa jenis pola lantai. Setiap bagian tarian ini akan memanfaatkan susunan pola lantai berbeda.
Tentunya bisa membawa posisi penari menjadi terstruktur. Berikut beberapa pola lantai yang dipakai penari tarian ini di setiap babak tarian yang dihadirkan:
- Babak pembuka: penari akan memanfaatkan pola lantai garis lurus. Jenis pola lantai garis lurus ini akan ditampilkan dalam satu baris atau dua baris berbeda.
- Babak isi: penari akan memakai pola lantai segi empat silang, garis lurus, lingkaran, zig-zag, dan pola lurus H. Ragam pola pada babak ini akan menghadirkan gerakan yang variatif.
- Babak penutup: penari akan memakai pola garis lurus yang akan dipakai saat turun dari panggung.
Baca Juga: Tari Sirih Kuning
Gerakan Tari Seudati
Sebenarnya, gerakan yang ada di Tari Seudati ini lebih fokus dan terkonsep ke gerakan kaki dan tangan. Gerakan kaki yang ditampilkan penari seperti hentakan kaki kuat yang menyesuaikan dengan tempo.
Sedangkan untuk gerakan tangannya, ada ketipan jari, tepuk dada, hingga gerakan gerak tangan yang menarik. Semua gerakan ini tentunya bisa menggambarkan berbagai makna yang mendalam dalam tarian.
Selain semua gerakan dasar tersebut, ada juga gerakan khusus yang memiliki sebutan berbeda-beda. Setiap gerakan khusus ini tentunya pasti muncul dalam Tarian Seudati. Inilah beberapa jenis gerakan yang ditampilkan secara runtut:
- Gerakan langkah
- Gerakan nyap
- Jenis gerakan lengek
- Gerakan rheng
- Gerakan diet
- Golongan gerakan nyet
Urutan gerakan ini tentunya wajib hadir dan ditampilkan dalam Tarian Seudati. Dengan susunan gerakan yang menyeluruh ini.
Maka bisa dilihat gerakan yang ditampilkan penari juga akan terkonsep dengan baik. Namun jika dilihat dari segi makna, ada dua jenis gerakan mendasar yang perlu dipahami. Berikut penjelasannya:
- Gerakan pertama oleh syekh: gerakan khusus ini akan ditampilkan untuk memberi makna bahwa syeh akan berjalan terlebih dahulu. Kemudian para penari sebagai anggota akan mengikutinya.
- Gerakan pertama oleh anggota: gerakan ini adalah kebalikan gerakan pertama. Para anggota akan muncul terlebih dahulu, kemudian syeh akan mengikutinya dari belakang. Jenis gerakan ini juga sering muncul dalam tariannya.
Keunikan Tari Seudati
Selain pembahasan di atas, keunikan Tari Seudati juga tergolong penting untuk dipahami. Dengan memahami keunikannya.
Maka akan lebih mudah melihat perbedaan tarian ini dengan tarian tradisional lainnya. Berikut beberapa jenis keunikan Tarian Seudati beserta dengan penjabaran pentingnya secara singkat:
1. Jumlah Penari Ditentukan
Keunikan pertama yang penting untuk diketahui adalah jumlah penarinya. Secara khusus, tarian ini wajib ditarikan oleh 8 orang penari. Jumlah ini masuk dalam jumlah minimal.
Namun jika perlu, penambahan jumlah masih diperbolehkan. Sedangkan untuk pengurangan jumlah penari, sangat tidak dianjurkan karena aturan ini sudah ada sejak awal pembentukannya.
2. Tidak Ada Musik Pengiring
Selain itu jumlah penari yang diatur, keunikan lain muncul dari musiknya. Secara khusus, tarian ini tidak memanfaatkan musik pengiring.
Namun sebagai penggantinya, akan ada syair-syair yang lekat dengan keagamaan yang dilantunkan. Syair ini tentunya tidak bisa diucapkan secara sembarangan. Ada waktu tertentu untuk melantunkannya menyesuaikan tempo yang ada.
3. Ada Peran di Tiap Penarinya
Saat tarian ini ditampilkan, para penari bukan hanya menampilkan sebuah gerakan. Namun ada peran di masing-masing penari yang harus diwujudkan.
Tiap peran ini tentunya memiliki pesan yang akan disampaikan. Oleh sebab itu, tarian ini bisa dikatakan berbeda dengan tarian lain yang umumnya hanya akan melakukan gerakan saja tanpa memiliki peran.
4. Gerakannya Semakin Cepat
Selain semua keunikan tersebut, tarian ini juga memiliki keunikan pada konsep gerakannya. Pada permulaan tarian, gerakan yang ditampilkan penari akan cenderung lambat.
Namun lama kelamaan, para penari akan menampilkan gerakan yang semakin cepat dan menyeluruh. Dengan tempo yang cepat inilah, gerakan dalam Tarian Seudati semakin menarik.
Fungsi Tari Seudati
Secara fungsional, Tari Seudati tidak hanya hadir sebagai hiburan saja. Ada beberapa makna lain yang masuk dan timbul dalam tarian ini.
Dengan adanya beragam makna tersebut, maka tarian ini bisa dikatakan sangat penting dalam pementasannya. Untuk mengetahui detail fungsinya satu per satu, simak penjabarannya di bawah ini:
1. Untuk Menyampaikan Pesan
Fungsi pertama dari tarian ini adalah sebagai penyampai pesan yang mendalam. Dulu, ulama-ulama memanfaatkan tarian ini sebagai sarana dakwah.
Ada banyak pesan yang terkandung dalam tarian ini. Mulai dari ajakan bersyahadat, mengingatkan tentang Tuhan, pesan untuk selalu berdoa, dan pesan-pesan penting lainnya.
2. Sebagai Pengingat Bahwa Musik adalah Candu
Seperti yang sudah diketahui, tarian ini tidak memakai musik pengiring. Hal ini sejalan dengan fungsinya yaitu sebagai pengingat bahwa musik itu candu.
Sebagian besar masyarakat Aceh yang beragama Islam sepakat bahwa musik adalah sesuatu yang candu. Oleh sebab itu, pengingat dilakukan dengan melakukan tarian ini tanpa musik.
3. Untuk Membangkitkan Semangat
Selain dua fungsi di atas, Tarian Seudati juga memiliki fungsi sebagai pembangkit semangat untuk semua pihak yang menonton.
Pada syair tarian ini, kata-kata yang dipakai cenderung memanfaatkan kata-kata yang penuh dengan semangat. Maka dari itu, tidak heran jika semangat penonton juga ikut terbangun saat tarian ini ditampilkan.
4. Untuk Mengajarkan Nilai Kehidupan
Fungsi terakhir dari tarian ini adalah untuk memberi nilai-nilai kehidupan dan mengajarkannya. Gerakan-gerakan yang muncul dalam tarian ini secara filosofis.
Memang sangat kental dengan aspek kehidupan. Jadi tidak heran jika akan ada banyak pesan yang terkandung dan bisa dijadikan pelajaran kehidupan dalam tarian ini.
Penutup Tari Seudati
Demikianlah penjabaran tentang Tari Seudati secara mendalam dan menyeluruh. Mulai dari sejarah, keunikan, fungsi, hingga propertinya sudah diuraikan dengan jelas.
Bagi yang sedang mendalami tarian ini, maka semua penjelasan di atas bisa dijadikan referensi utama untuk menambah wawasan mengenai tarian ini.