Tari Sumatera Selatan –Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak wilayah. Hampir di setiap wilayah pasti memiliki kesenian tarinya masing-masing.
Setiap tariannya juga memiliki ciri khas dan karakternya masing-masing. Tari Sumatera Selatan juga termasuk golongan yang banyak jenisnya dan banyak perbedaan di setiap penyajiannya.
Tarian yang berasal dari wilayah Sumatera Selatan tergolong banyak dan terkonsep beragam. Semua tariannya tentu bisa memberikan keunikan tersendiri.
Saat ditonton, semua tariannya juga akan ditampilkan dengan epik melalui tambahan properti. Untuk lebih jelasnya mengenai detail tarian serta propertinya, simak daftar penjabaran di bagian bawah ini:
Macam-Macam Tari Sumatera Selatan
Jika dirinci, sebenarnya tari Sumatera Selatan memiliki jumlah yang tergolong banyak. Setidaknya ada sepuluh jenis tarian yang akan dijabarkan pada pembahasan kali ini.
setiap golongan tarian, tentunya memiliki karakteristik pembeda. Penasaran dengan semua penjelasan dan pembahasan yang ada? Inilah uraian lengkapnya:
1. Tari Gending Sriwijaya
Jenis tarian pertama yang bisa dipelajari adalah Tari Gending Sriwijaya. Secara khusus, tarian ini merupakan perpaduan dua unsur berbeda.
Jadi, pada tarian ini akan ditemukan konsep lagu Jepang dan lagu Sriwijaya Jaya secara bersamaan. Hal ini tentunya akan sangat menarik untuk ditonton sebagai saran hiburan.
Untuk musik yang dipakai dalam tarian ini, tentunya akan memakai lagu Gending Sriwijaya. Lagu ini dibuat oleh A. Dahlan Muhibat sekitar tahun 1943.
Sosok ini adalah seorang komposer terkemuka yang ada di wilayah Palembang kala itu. Selain lagunya, syair yang dipakai juga diciptakan oleh sosok lain yaitu Nungcik AR.
Tarian ini menjadi golongan tarian yang menarik untuk ditonton jika dilihat dari berbagai aspeknya. Selain karena musik dan syairnya yang dibuat secara khusus, gerakan pada tarian ini juga menarik perhatian.
Pada penerapannya, tarian ini akan memakai unsur adat Palembang secara menyeluruh di berbagai susunannya.
Baca Juga: Tari Sumatera Utara
2. Tari Tepak Keraton
Tari Sumatera Selatan kedua yang bisa dipelajari adalah Tari Tepak Keraton. Dulu, tarian ini ciptakan khusus untuk menyambut Bapak Bridge Ishak Juarsa selaku tamu agung yang menjabat sebagai Panglima Kodam IV Sriwijaya.
Sedangkan penciptanya sendiri adalah Hj. Anna Kumari yang dulunya menjabat sebagai pimpinan tim kesenian.
Menurut catatan sejarah, prosesi pembuatan tarian ini tergolong sangat unik. Saat itu Tari Gending Sriwijaya tidak bisa ditampilkan untuk prosesi penyambutan.
Oleh sebab itu, tarian ini diciptakan sebagai penggantinya. Dengan adanya tarian ini, maka prosesi penyambutan masih tetap bisa dilangsungkan dengan baik.
Pada penampilannya. penari dalam tarian ini akan memberikan sekapur sirih kepada tamu sebagai simbol persembahan. Hal ini juga diadopsi sejak tarian ini dimunculkan.
Dulu, tarian ini pertama kali ditampilkan di Gubernuran Jalan Tasik, Palembang. Sampai saat ini, proses yang dilakukan masih sama dengan segala susunan uniknya.
3. Tari Tanggai
Jenis tarian ketiga yang juga berasal dari wilayah Sumatera Selatan adalah Tari Tanggai. Penamaan tarian ini disesuaikan dengan properti yang dipakai.
Jadi, tiap penari akan memakai properti di setiap jarinya yang bernama tanggai. Properti ini menyerupai kuku panjang yang memiliki warna emas di seluruh bagiannya.
Dulu, tarian ini masuk dalam golongan tarian sakral. Jadi penampilannya tidak bisa kapan saja dan harus disesuaikan dengan tujuan khususnya.
Bahkan, sesajian dipakai dalam tiap penampilannya. Namun sekarang, tarian ini ditampilkan dalam berbagai kesempatan berbeda. Misal dalam acara pernikahan, festival budaya, dan lain sebagainya.
4. Tari Erai-Erai
Secara khusus, tarian yang bernama Erai-Erai ini berkembang di wilayah Etnik Lematang. Asal dari tarian ini sendiri dari Puntang Suka Merapi, Gumay Lembak, dan yang lainnya.
Namun lama-kelamaan, tarian ini terus menyebar secara luas ke berbagai wilayah lain yang ada di sekitar Kabupaten Lahat di Sumatera Selatan.
Makna yang ada dalam tarian ini adalah tentang ungkapan kegembiraan yang diluapkan saat panen padi dilangsungkan.
Sedangkan nama Erai-Erai sendiri diambil dengan simbol persatuan. Oleh sebab itu, tarian ini memiliki nuansa yang sangat kuat tentang persatuan yang ada di setiap wilayah penontonnya.
Baca Juga: Tari Tandak
5. Tari Sambut Silampri
Tari Sumatera Selatan selanjutnya adalah tari Sambut Silampri. Secara khusus, tarian ini sudah ada sejak lama dan aspeknya terus berkembang serta dipentaskan sampai saat ini.
Dulu, tarian ini akan ditampilkan dalam acara adat masyarakat setempat. Saat kegiatan dilangsungkan, tetua di desa akan memanggil peri dari kayangan melalui tarian ini sebagai medianya.
Namun sekarang, tarian ini tidak hanya ditampilkan di komponen acara-acara adat saja. Masyarakat sudah bisa melihat dan menonton tarian ini secara mudah di berbagai kesempatan.
Bahkan, saat ada tamu penting datang ke wilayah Sumatera Selatan maka tarian akan dijadikan tarian persembahan yang menyenangkan untuk dilihat.
6. Tari Setudung Sedulang
Kemudian ada juga Tari Setudung Sedulang yang sangat menarik untuk dilihat. Biasanya, tarian ini akan dimanfaatkan dalam prosesi penyambutan tamu penting.
Ada banyak komponen properti yang dimanfaatkan dalam tarian ini. Misalnya kemeja putih, penutup kepala, kain khas Sumatera Selatan, celana hitam, dan masih banyak lagi.
Jika dulunya tarian ini hanya akan dipakai untuk penyambutan saja, maka sekarang ada penambahan fungsi lain.
Saat ini, Tarian Setudung Sedulang juga dimanfaatkan sebagai hiburan masyarakat yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Hal ini dikarenakan tarian ini sangat menarik dan unik dengan semua karakteristiknya.
7. Tari Bacande
Lalu ada juga tarian yang bernama Tari Bacande. Secara khusus, konsep yang ditampilkan dalam tarian ini adalah konsep ceria dan gembira.
Hal ini akan ditampilkan tiap penari sebagai penggambaran muda-mudi yang ada di masyarakat Melayu. Karena memakai konsep tersebut, maka penggambaran tariannya tentunya juga sangat unik dan menarik.
Pada penerapannya, unsur Islam yang ada dalam tarian ini juga sangat kental. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan kostum penari yang serba tertutup.
Selain itu, penari pria dan wanita juga tidak akan melakukan kontak fisik selama tarian dilangsungkan. Hal ini tentunya merupakan penggambaran aturan Islam.
8. Tari Kebagh
Tari Kebagh termasuk golongan tarian tertua yang ada di wilayah Sumatera Selatan. Menurut catatan sejarah, tarian ini sangat erat kaitannya dengan Puyang Serunting Sakti.
Dulu, ada acara pernikahan megah yang dilangsungkan. Selama acara ini digelar, datanglah Serunting Sakti beserta dengan istrinya secara langsung.
Kemudian, dua sosok ini melakukan pertunjukan tarian dalam pernikahan tersebut. Akhirnya, semua gerak tersebut berubah menjadi sebuah tarian yang unik.
Saat ini, masyarakat sudah bisa menikmati tarian ini dengan mudah tanpa harus menunggu acara adat. Hal ini tentunya akan memudahkan masyarakat mendapat hiburan berupa tarian.
Baca Juga: Tari Tanggai
9. Tari Longgok Musi
Tarian lain yang masuk jajaran tari Sumatera Selatan adalah Tari Longgok Musi. Biasanya, tarian ini juga dinamai dengan Tari Kipas.
Pemakaian nama tarian ini juga disesuaikan dengan properti yang dimanfaatkan. Selama tarian berlangsung, penari akan memakai komponen kipas untuk membentuk gerakan tertentu.
Penggunaan kipas ini melambangkan kesejukan dan perdamaian secara sekaligus. Selain itu, kipas yang dibawa ini akan dibentuk dengan bentuk tertentu yang menyerupai gelombang Sungai Musi.
Saat dilihat secara langsung, bentuk kipas dalam tarian ini akan sangat menarik dan tentunya unik di berbagai sisinya.
Apabila kipas ini sudah dibentuk menyerupai gelombang, maka kesan megah akan muncul dalam tariannya. Hal ini tentunya juga didukung dengan banyaknya penari yang berpartisipasi dalam tarian.
Jumlah penari yang banyak ini tentunya juga dimaksudkan agar bentuk gelombang dari kipas bisa lebih menyeluruh.
10. Tari Setambik
Selanjutnya ada Tari Setambik yang memiliki konsep dan susunan yang unik. Dulu, tarian ini akan dipakai untuk menyambut para tamu penting yang berkunjung ke wilayah Banyuasin.
Namun sekarang, masyarakat sudah bisa menikmati tarian ini dengan lebih mudah karena sering ditampilkan di acara pernikahan.
Sama seperti tarian lainnya, tarian ini juga memiliki konsep dan penggambaran cerita yang jelas. Namun secara umum, semua konsepnya akan mengarah pada proses persembahan.
Hal ini tentunya bisa dilihat dari berbagai aspek pendukung yang dipakai. Meski demikian, tarian ini tetap menarik untuk dilihat dan ditelaah.
Properti Tari Sumatera Selatan
Setiap tarian tentunya memiliki berbagai jenis properti yang dipakai dalam pertunjukan tariannya. Sama halnya dengan tari Sumatera Selatan, komponen properti juga menjadi aspek penting yang tidak bisa dilewatkan.
Karena tarian yang berasal dari wilayah ini banyak, maka jenis propertinya juga beragam. Berikut di antaranya:
- Kostum penari.
- Penutup kepala.
- Selendang.
- Kotak persembahan.
- Sekapur sirih.
- Tanggai.
- Aksesoris.
- Kipas.
- Perhiasan.
- Make up.
- Iringan musik.
Daftar komponen properti di atas tentunya hanya sebagian saja. Semua properti tersebut tidak masuk ke satu tarian saja. Semua properti di atas akan terbagi ke dalam berbagai jenis tarian.
Dengan adanya properti yang dipakai, maka tarian yang ditampilkan penari akan lebih jelas dari segi penggambaran cerita dan karakternya.
Itulah penjelasan lengkap mengenai Tari Sumatera Selatan dan segala karakteristiknya. Selain diulas satu per satu, pada pembahasan ini juga sudah diberikan penjabaran mengenai properti tarian di wilayah Sumatera Selatan secara umum.
Semua penjelasan di atas tentunya bisa langsung dipahami dan bisa dijadikan tambahan wawasan.