Pakaian Adat Kalimantan Utara – Kalimantan Utara merupakan provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia, dimana provinsi ini juga baru dibentuk pada sekitar tahun 2012.
Meskipun provinsi ini baru dibentuk, tapi provinsi Kalimantan Utara ini juga kaya akan budayanya yang unik, salah satunya adalah pakaian adat. Penasaran apa saja pakaian adat Kalimantan Utara ini? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Pakaian Adat Kalimantan Utara
Pakaian adat Kalimantan Utara ini terbagi menjadi dua suku, yakni dari suku Dayak Kenyah yang berupa Pakaian adat Ta’a dan juga baju adat Sapei Sapaq dan juga terdiri dari suku Tidung tentunya pada masing-masing baju adat tersebut juga mempunyai model yang berbeda.
Dimana jika Pakaian adat suku Dayak akan memakai baju yang berupa rompi tanpa lengan dengan berbagai hiasan khas dari suku Dayak. Maka berbeda dengan baju adat suku Tidung yang masih mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Melayu, dimana dengan model baju kurung dan berlengan panjang.
Nama Pakaian Adat Kalimantan Utara
Seperti pada penjelasan diatas, bahwa pakaian adat Kalimantan Utara ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu ada baju adat sapei sapaq, baju adat ta’a dan juga baju adat dari suku Tidung.
Dimana masing-masing baju ini juga mempunyai berbagai macam keunikan yang menjadi ciri khas tersendiri. Langsung saja dari pada semakin penasaran, simak ulasan berikut ini mengenai macam-macam pakaian adat Kalimantan Utara!
No | Macam Macam Pakaian Adat Kalimantan Utara |
1 | Pakaian Adat Sapei Sapaq |
2 | Pakaian Adat Ta’a |
3 | Pakaian Adat Suku Tidung |
1. Pakaian Adat Sapei Sapaq
Pakaian adat Kalimantan Utara Sapei Sapaq merupakan pakaian adat yang berasal dari suku Dayak Kenyah. Dimana suku tersebut juga ikut mendiami wilayah Kalimantan Timur, sehingga pakaian adat ini juga dikenal dengan pakaian adat Timur.
Pakaian adat sapei sapaq merupakan pakaian yang hanya akan digunakan oleh kaum pria saja. Dimana pada awalnya baju ini hanya berupa kain selendang yang digulung kemudian dililitkan sehingga akan membentuk seperti celana dalam.
Tetapi karena seiring dengan perkembangan zaman menjadi sangat maju, maka bentuk celana dalam ini juga akan dimodifikasi menjadi celana pendek atau biasanya masyarakat setempat akan menyebutnya dengan abet kaboq. Modifikasi tersebut bertujuan agar penggunaan celana lebih praktis dan juga terlihat semakin bagus.
Sedangkan pada bagian atasnya, maja para pria akan menggunakan tambahan yang berupa rompi lengkap dengan berbagai macam aksesoris lainnya. Sedangkan pada bagian pinggang juga akan disisipkan senjata tradisional dari suku Dayak yakni berupa senjata Mandau.
Bukan hanya itu, para pria juga akan membawa sebuah perisai sebagai pelengkap dari tampilan. Jangan lupakan berbagai macam aksesoris tambahan yakni berupa kalung yang dibuat dengan menggunakan bahan alami seperti biji-bijian, taring dan juga berasal dari tulang hewan.
Pakaian adat sapei sapaq ini mempunyai beberapa macam motif yakni berupa burung enggang, harimau dan juga fauna. Dimana ketiga motif tersebut juga mempunyai fungsi dan juga makna masing-masing.
Seperti misalnya motif burung enggang dan juga motif harimau yang biasanya akan digunakan oleh para bangsawan. Sedangkan untuk motif tumbuhan biasanya akan digunakan oleh para rakyat biasa.
Jika kalian ingin melihat pakaian ini, maka kalian bisa melihat pada saat adanya upacara adat, festival dsn juga pernikahan hingga pada acara-acara adat lainnya.
2. Pakaian Adat Ta’a
Pakaian adat Kalimantan Selatan Baju ta’a merupakan baju adat yang juga berasal dari suku Dayak Kenyah, tapi khusus digunakan oleh perempuan. Dimana pakaian adat khusus perempuan ini terbuat dari bahan kain beludru yang berwarna hitam.
Dimana warna hitam merupakan warna yang memang menjadi ciri khas dan akan terlihat cantik apabila dipadu padankan dengan berbagai macam hiasan dan hug pernak-pernik. Biasanya pernak-pernik tersebut akan dipasarkan yang dengan menggunakan manik-manik dan akan dijahit dengan cantik.
Baju adat Ta’a tersebut terdiri dari berbagai macam komponen seperti adanya rompi tanpa lengan atau yang disebut dengan sapei inoq. Sedangkan pada bagian bawahnya akan menggunakan rok dengan motif dan juga warna yang senada dengan bagian atasan, jangan lupakan penutup kepala yang sangat khas untuk menambah kecantikan dari pemakainya.
Penutup kepala dari wanita ini biasanya terdiri dari burung enggang dan juga ada penutup kepala lagi yang disebut dengan da’a. Dimana da’a merupakan penutup kepala yang dibuat dengan menggunakan daun pandan dan untuk pemakaian da’a ini sering dipakai oleh para orang tua.
Bukan hanya penutup kepala, melainkan para wanita juga akan menggunakan berbagai macam aksesoris seperti gelang, kalung dan juga anting-anting. Perhiasan tersebut hampir semuanya digunakan dengan hiasan manik-manik yang berwarna-warni sehingga para perempuan akan tampak lebih anggun dan juga cantik.
Rok dari perempuan uni akan menggunakan motif yang juga hasil dari berbagai macam warna yang mencolok. Seperti warna merah, biru, putih dan juga hijau sehingga jika disandingkan dengan pengguna warna dari kain yakni warna hitam, maka akan terlihat lebih mencolok.
Kemudian untuk bagian lengan dan dada juga akan dihiasi dengan rumbai yang mempunyai warna dan juga motif yang sama. Secara garis besar motif dari baju adat Ta’a ini terbagi menjadi 3 jenis yakni ada tumbuhan atau jenis hewan lainnya, burung enggang dan juga tumbuhan.
Dimana motif tersebut tidak boleh digunakan secara sembarangan, karena memang motif bisa digunakan untuk menunjukan strata sosial dari seseorang.
Contohnya adalah motif burung enggang dan juga harimau yang biasanya akan digunakan oleh perempuan bangsawan, sedangkan tumbuhan yang hanya digunakan oleh rakyat keturunan biasa.
3. Pakaian Adat Suku Tidung
Pakaian adat Kalimantan Selatan yang terakhir adalah baju adat yang berasal dari suku Tidung. Dimana suku Tidung merupakan suku yang juga mendiami wilayah Kalimantan Utara dan sebagian juga tinggal di wilayah Sabah, Malaysia.
Suki Tidung dikenal akan mayoritas penduduknya yang beragama Islam. Dimana suku ini juga mempunyai pakaian adat yang terdiri dari berbagai macam jenis, seperti pelimbangan dan kurung buntut yang digunakan dalam keseharian, kemudian selampoy yang digunakan untuk acara adat atau acara resmi dan yang terakhir adalah sina branti yang digunakan oleh para pengantin.
Pada umumnya baju suku Tidung ini mempunyai warna kuning atau orange dengan tambahan warna merah pada bagian dadanya. Dimana para pengantin pria biasanya akan menggunakan basahan berupa celana panjang dengan balutan kain songket selutut.
Sedangkan untuk para pengantin wanita biasanya akan menggunakan bagian bawah berupa full kain songket khas yang akan digunakan hingga ujung kaki. Pakaian adat ini juga dilengkapi dengan penutup kepala berupa mahkota yang bernama Tandung Gulung.
Aksesoris Pakaian Adat Kalimantan Utara
Pakaian adat Kalimantan Utara ini tidak akan lengkap bukan apabila tidak ditambahkan dengan berbagai macam aksesoris untuk menambah kecantikan? Dimana aksesoris inilah yang menjadi ciri khas dari masing-masing baju adat. Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut ini mengenai aksesoris dari pakaian adat Kalimantan Utara!
Penutup Kepala
Penutup kepala merupakan aksesoris yang digunakan dalam pakaian adat, dimana penutup tersebut berbentuk mahkota dengan warna keemasan dan sering disebut dengan Tandung Gulung. Sedangkan penutup kepala yang akan digunakan oleh suku Dayak biasanya akan menggunakan ikat kepala yang terbuat dari susunan bulu burung enggang.
Ikat Pinggang
Ikat pinggang merupakan aksesoris pakaian adat Kalimantan Utara dimana pada umumnya suku Tidung akan menggunakan ikat pinggang yang terbuat dari selendang atau kain songket. Sedangkan pada suku Dayak tidak ad yang menggunakan ikat pinggang.
Perhiasan
Perhiasan juga merupakan aksesoris dari pakaian adat Kalimantan Utara, dimana pada suku Tidung akan menggunakan berbagai macam perhiasan seperti kalung, gelang, anting-anting dan juga cincin yang terbuat dari bahan emas. Sedangkan pada suku Dayak akan menggunakan perhiasan yang terbuat dari gigi binatang, tulang belulang, biji-bijian dan juga berbagai bulu burung.
Alas Kaki
Alas kaki merupakan aksesoris pakaian adat Kalimantan Utara yang tidak boleh sampai ketinggalan. Dimana pada suku Tidung biasanya akan menggunakan alas kaki berupa selop baik itu untuk perempuan atau laki-laki, sedangkan pada suku Dayak tidak ada yang menggunakan alas kaki.
Senjata Tradisional
Senjata tradisional merupakan aksesoris pakaian adat Kalimantan Utara yang berupa senjata Mandau. Dimana para pria juga akan membawa sebuah perisai perang dengan dihiasi motif sebagai pelengkapnya.
Keunikan Pakaian Adat Kalimantan Utara
Masing-masing pakaian adat tentunya pasti mempunyai keunikan tersendiri. Salah satunya juga pakaian adat Kalimantan Utara yang mempunyai beragam keunikan diantaranya adalah sebagai berikut!
-
Menunjukkan Status Sosial Masyarakat
Seperti yang kita tahu, bahwa Kalimantan bukan hanya dihuni oleh suku Dayak saja, melainkan juga dihuni oleh berbagai macam suku yang mempunyai keunikan tersendiri. Salah satunya adalah suku Dayak yang menjadi suku terkenal di provinsi ini, dimana suku Dayak juga terbagi menjadi sub suku Dayak lainnya, salah satunya adalah suku Dayak Kenyah.
Seperti yang sudah kita bahas diatas, bahwa suku Dayak Kenyah juga mempunyai baju adat yang disebut dengan baju sapei sapaq dan juga baju ta’a. Dimana baju tersebut digunakan untuk menutupi tubuh.
Tetapi pakaian adat ini ternyata bukan hanya digunakan sebagai penutup tubuh saja, melainkan baju adat tersebut juga digunakan sebagai lambang yang menunjukkan status sosial dari masyarakatnya dengan tolak ukur yang bisa dilihat dari motif baju adat tersebut.
Baju adat dari suku Dayak Kenyah ini terbagi menjadi 3 motif yakni ada burung enggang, harimau dan juga tumbuh-tumbuhan. Burung enggang dan juga harimau yang akan digunakan oleh kaum bangsawan sedangkan tumbuh-tumbuhan yang akan digunakan oleh kalangan biasa.
-
Sebagai Wujud Kecintaan Pada Alam
Seperti yang sudah kita tahu, bahwa suku Dayak merupakan suku yang terkenal akan kedekatannya dengan alam. Dimana kedekatan tersebut bisa dilihat dari bagaimana mereka mencintai dan menjaga alam tersebut dan juga bisa dilihat dari pakaian adat mereka.
Dimana baju adat suku Dayak kebanyakan terbuat dari berbagai macam bahan-bahan alami, baik itu rompi, bawahan dan juga aksesoris yang semuanya terbuat dari bahan alami. Seperti misalnya rompi yang menggunakan kulit kayu dan pewarna alami dan aksesoris yang digunakan juga menggunakan biji-bijian, bulu burung, taring dan juga tulang hewan.
-
Muncul di Mata Uang Indonesia yang Baru
Jika kalian punya uang pecahan Rp.75.000 maka anda akan bisa melihat bahwa pakaian adat suku Tidung muncul pada mata uang tersebut. Dimana munculnya pakaian adat ini juga bukan tanpa alasan, melainkan munculnya pakaian pada mata uang tersebut merupakan simbol atau apresiasi dan keinginan untuk mengenalkan pakaian adat yang adat di Indonesia.
Penutup Pakaian Adat Kalimantan Utara
Demikianlah penjelasan mengenainya jenis-jenis pakaian adat Kalimantan Utara dari mulai aksesoris hingga keunikannya.
Semoga artikel ini bisa membantu teman-teman sekalian untuk mengenali berbagai macam pakaian adat di Indonesia dan semoga juga penjelasan ini dapat dicerna dengan baik!
Pakaian Adat Kalimantan Utara
sumber referensi:
@https://mimpibaru.com/pakaian-adat-banten/
@https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-banten/
@https://sharingconten.com/pakaian-adat-banten/