Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara – Alat musik merupakan salah satu komponen budaya yang esensial bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai media hiburan, alat musik juga kerap digunakan untuk melaksanakan upacara adat. Hal seperti ini juga terjadi pada alat musik tradisional Sulawesi Tenggara.
Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara tidak kalah unik dengan alat musik tradisional dari beberapa daerah lainnya. Selain itu, alat musik khas Sulawesi Tenggara juga cukup beragam jenisnya, mulai dari bentuk maupun kegunaan yang berbeda-beda satu sama lainnya.
Daripada dibuat semakin penasaran mengenai alat musik tradisional Sulawesi Tenggara, yuk kita scroll ke bawah dan simak artikel ini sampai tuntas.
Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki kekayaan budaya yang unik dan beraneka ragam. Salah satu budaya khas daerah yang beribukota di Kendari tersebut berupa alat musik tradisional.
Alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tenggara cukup beragam, mulai dari alat musik tiup, petik, maupun tabuh. Bahkan ada pula alat musik masih diyakini masyarakat setempat sebagai media menyampaikan perasaannya kepada lawan jenis.
Beberapa alat musik tradisional Sulawesi Tenggara juga masih eksis keberadaannya, namun juga tidak dipungkiri beberapa lainnya juga perlu diperhatikan secara khusus agar tidak tergerus oleh zaman.
Macam Macam Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara juga tergolong wilayah yang memiliki kebudayaan yang khas dan beraneka ragam. Pasalnya dari provinsi Sulawesi Tenggara saja telah memiliki 9 jenis alat musik tradisional.
Dari 9 jenis alat musik tradisional tersebut meliputi, alat musik Baasi, Dimba Nggowuna, Kanda Wuta, Lado-lado, Ore-ore Nggae, Ore-ore Mbondu, Seruling Bambu, Gambus, Kecapi. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai 9 jenis alat musik tersebut, mari kita simak penjelasan berikut ini.
No | Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara |
1 | Alat Musik Baasi |
2 | Alat Musik Dimba Nggowuna/ Gendang Bambu |
3 | Alat Musik Kanda Wuta |
4 | Alat Musik Lado-lado |
5 | Alat Musik Ore-Ore Nggae |
6 | Alat Musik Ore-Ore Mbondu |
7 | Alat Musik Seruling Bambu |
8 | Alat Musik Gambus |
9 | Alat Musik Kecapi |
1. Alat Musik Baasi
Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yang pertama adalah alat musik Baasi. Alat musik Baasi ini dibuat dari bahan 10 buah bambu dan rotan.
Pada bagian pangkalnya, terdapat 10 buah bambu yang berbeda-beda dengan setiap lubangnya. Hal ini didasarkan pada alat musik Baasi agar dapat menghasilkan bunyi nada yang bervariasi pula.
Alat musik tradisional Baasi dimainkan pada saat acara pertunjukan sebagai pengiring lagu daerah dan lagu nusantara. Selain itu, alat musik tradisional Sulawesi Tenggara ini dimainkan untuk mengiringi tarian daerah khas Sulawesi Tenggara.
2. Alat Musik Dimba Nggowuna/ Gendang Bambu
Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara selanjutnya diberi nama Dimba Nggowuna atau Gendang bambu. Sesuai namanya, alat musik jenis ini dibuat dari bahan bambu dan rotan.
Dalam permainannya, alat musik Dimba Nggowuna kerap dimainkan oleh para kaum hawa. Mereka biasa memainkan alat musik tradisional ini sebagai musik untuk menghibur diri ketika selepas menyelesaikan tenunan kain atau selesai bekerja.
Pada zaman Neolitikum, alat musik Dimba Nggowuna diyakini sebagai alat musik dengan ukuran mencapai 40 sampai 45 cm. Namun seiring perkembangan zaman, alat musik tradisional Sulawesi Tenggara ini mulai tergantikan dengan alat musik modern lainnya.
3. Alat Musik Kanda Wuta
Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yang ketiga adalah alat musik Kanda Wuta. Alat musik jenis ini merupakan alat musik yang terbuat dari bahan kayu, tanah liat, rotan, dan pelepah sagu.
Alat musik tradisional Kanda Wuta ini biasa dimainkan pada saat 3 malam secara berturut-turut, yakni Malemba, Mata Omehe, dan Tombara Omehe.
Malemba adalah tepat pada malam pertama ketika terbit empat bulan langit. Kemudian Mata Omehe merupakan malam kedua saat terbitnya 15 bulan di langit. Serta Tombara Omehe merupakan malam ketiga ketika terbitnya 16 bulan di langit.
Di samping itu, alat musik tradisional Kanda Wuta juga kerap dimainkan pada saat setelah masa panen, yakni pada masa ini dilakukan upacara dan dilakukan pertunjukan seni berupa tarian Lulo Ngganda yang diiringi dengan alat musik tradisional Kanda Wuta.
4. Alat Musik Lado-lado
Ladolado merupakan salah satu alat musik tradisional Sulawesi Tenggara. Alat musik Lado-lado merupakan alat musik yang tergolong ke dalam jenis idiofon, yakni alat musik yang dapat menghasilkan bunyi khas dengan cara dipukul dengan alat khusus dan tempo agar menghasilkan nada yang indah.
Cara pembuatan alat musik tradisional Ladolado ini dengan menggunakan bahan kayu atau bambu yang dibentuk menyerupai gitar. Jika dilihat secara seksama, alat musik tradisional jenis ini terlihat sulit dari yang dibayangkan. Hal ini dikarenakan bentuknya yang juga menyerupai alat musik Gambus.
5. Alat Musik Ore-Ore Nggae
Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara berikutnya dikenal dengan sebutan alat musik Ore-ore Nggae. Alat musik jenis ini merupakan alat musik yang terbuat dari bahan bambu dan rotan.
Apabila diperhatikan secara seksama, bentuk dari alat musik tradisional Ore-ore Nggae ini seperti sebuah kayu kecil yang berada di antara dawai dan badannya. Alat musik jenis ini juga menyerupai dengan bentuk alat musik Gendang, hanya saja bentuknya yang lebih kecil dibandingkan gendang pada umumnya.
Alat musik tradisional Ore-ore Nggae termasuk alat musik tradisional yang dimainkan dengan membutuhkan peran kedua tangan. Dengan posisi badan seorang pemain duduk dengan alat musik tersebut diposisikan miring di depannya.
Teknik permainan alat musik Ore-ore Nggae adalah tangan kanan berperan untuk menepak dan memetik alat musik tersebut, sedangkan tangan kiri berperan sebagai penutup lubang tempat sumber suara dihasilkan.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, bahwa Ore-ore Nggae diyakini sebagai ungkapan ekspresi seorang gadis yang ingin mengungkapkan perasaan cintanya kepada sosok lawan jenis.
6. Alat Musik Ore-Ore Mbondu
Selain alat musik Ore-ore Nggae, terdapat pula alat musik Ore-ore Mbondu yang juga merupakan alat musik tradisional Sulawesi Tenggara.
Alat musik tradisional ini biasa dimainkan dengan cara ditiup. Keberadaan alat musik tradisional Ore-ore Mbondu ini sudah sulit untuk dijumpai. Hal ini dikarenakan bahan dasar dari alat musik ini cukup unik, yakni berasal dari tulang yang dilubangi dan dilengkapi dengan tembaga.
Pada zaman dahulu, alat musik Ore-ore Mbondu ini biasa dimainkan oleh para kaum pria yang sedang bekerja di sawah. Mereka kerap memainkan Ore-ore Mbondu pada saat masa panen tiba.
Dalam permainannya, alat musik ORe-ore Mbondu dimainkan secara bersamaan dengan alat musik tradisional Sulawesi Tenggara lainnya seperti alat musik Baasi dengan Dimba Nggowuna.
7. Alat Musik Seruling Bambu
Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara juga terdiri dari alat musik Seruling Bambu. Alat musik khas Sulawesi Tenggara ini juga hampir mirip dengan bentuk Seruling pada umumnya, yakni dengan disertai lubang pada bagian atas sebagai tempat keluarnya bunyi dan tempat mengatur nada dan irama yang dikeluarkan.
Terdapat beragam jenis Seruling Bambu yang dapat kita jumpai di Sulawesi Barat. Mulai dari Seruling yang berukuran kecil sampai berukuran besar. Bahkan ada juga yang dibuat dari ruas bambu.
Alat musik Seruling biasanya dimainkan untuk menghibur diri. Selain itu juga kerap dimainkan sebagai instrumen kesenian musik yang digelar. Beberapa masyarakat Sulawesi Tenggara juga meyakini bahwa alat musik Seruling dapat memanggil binatang ular liar datang.
Dewasa ini penggunaan Seruling juga banyak diajarkan di tingkat sekolah agar anak-anak banyak yang mengenal alat musik tradisional tersebut.
8. Alat Musik Gambus
Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara selanjutnya adalah alat musik Gambus. Alat musik jenis ini menyerupai alat musik Mandolin.
Keberadaan alat musik Gambus cukup populer di kalangan kesenian daerah, pasalnya alat musik ini juga banyak dimiliki oleh beberapa daerah lainnya di Indonesia. Meskipun begitu, asal-usul alat musik Gambus sebenarnya berasal dari Timur Tengah.
Kemudian menurut sejarah awalnya alat musik Gambus ini di Indonesia karena pengaruh penyebaran ajaran agama Islam yang dibawa oleh bangsa Timur Tengah ke beberapa daerah di Indonesia, tidak terkecuali di Sulawesi Tenggara.
Seiring perkembangan zaman, alat musik tradisional Gambus ini dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu religi. Baik itu lagu berbahasa Arab seperti asal muasalnya, sampai dengan lagu-lagu berbahasa Melayu juga kerap diiringi alat musik tradisional ini.
9. Alat Musik Kecapi
Alat musik Kecapi juga merupakan salah satu alat musik tradisional Sulawesi Tenggara. Alat musik tradisional ini cukup unik, yakni bentuknya menyerupai bentuk perahu yang dilengkapi dengan dua senar. Bahan materialnya berasal dari kayu dan senar.
Alat musik Kecapi tergolong ke dalam alat musik petik yang biasa dimainkan sebagai pengiring tarian dan lagu-lagu daerah khas Sulawesi Tenggara.
Penutup Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
Demikianlah penjelasan mengenai 9 jenis alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yang berhasil Romadecade tulis buat kamu. semoga dengan penjelasan singkat ini mampu menambah pengetahuan kita dan rasa cinta kita terhadap budaya bangsa kita sendiri.
Terlebih lagi, kita mampu melestarikannya agar tidak sampai diakui bangsa lain atau bahkan punah dimakan zaman sebab kelalaian kita.
Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
sumber referensi:
@https://tambahpinter.com/alat-musik-sulawesi-tenggara/
@https://www.alatmusik.id/musik/Alat%20Musik%20Sulawesi%20Tenggara/
@https://www.silontong.com/2018/10/18/alat-musik-tradisional-sulawesi-tenggara/